Bab 22. Preparations (3)

896 144 7
                                    

"Jadi??"

"Eng? Apa? Kenapa?" Tanya Junkyu kepada Hyunsuk, dengan wajahnya yang kebingungan.

"Haaa.. Bagaimana progress lagumu dengan Raesung? Kim Junkyu! Tolonglah fokus~" Hyunsuk berkata kesal sambil menarik rambutnya. Sekarang adalah waktu bebas bagi para siswa untuk mempersiapkan evaluasi yang akan mendatang, jadi tidak banyak orang berada di ruang kelas. Hampir semua orang sibuk berada di studio baik di dalam maupun di luar sekolah. 

"Ah itu.. Hyunsuk-ah, bisakah kau tidak bertanya apa-apa? Aku sudah cukup pusing dengan segala persiapan ini.." Junkyu menjawab lirih sambil menatap ke luar jendela. 

"Pusing?! Apa yang kau pusingkan anak muda?!! Kau bekerja sama dengan Raesung, producer nomer satu di FIS!!" Canda Hyunsuk sambil menampar bahu Junkyu.

"Yahh! Kau pikir aku tidak tahu diri, hah?? Walaupun Raesung bersedia membantuku, aku harus tetap mengerjakan semuanya," Hyunsuk akhirnya menyadari bahwa Junkyu sedang tidak dalam mood untuk bercanda. Tentu saja, hari H sudah semakin dekat.. Jika Junkyu tidak mempersiapkan segala hal dengan matang, ia hanya akan mempermalukan dirinya sendiri dan juga Raesung. Hingga saat ini orang-orang belum mengetahui jika Raesung bersedia membantu Junkyu, namun cepat atau lambat pasti semua orang akan tahu. Jika mereka tahu, wahh, Hyunsuk bahkan tidak berani memikirkan bagaimana ekspektasi orang-orang akan meroket naik ke atas bulan..

Seketika itu juga, dia merasa bersimpati terhadap temannya ini. Ia menepuk pelan bahu Junkyu dan berkata, "Junkyu, kau tahu kan? Aku akan selalu siap kapanpun kau membutuhkanku,"

"Hm? Tentu saja aku tahu. Lebih baik kau urus performance-mu sendiri saja. Aku tidak ingin kau ikut pusing karena urusanku. Lihatlah Park Jihoon, dia bahkan sudah 2 hari tidak datang ke kelas kita," Junkyu berusaha menenangkan Hyunsuk dengan senyuman kecil. "Park Jihoon~ Dia tega sekali, dia menjadi panitia persiapan evaluasi dan meninggalkan temannya yang kesepian," Hyunsuk berkata pelan dan menarik nafas, "Okay!! Aku pergi dulu ya! Aku harus latihan dan setelah itu akan ku hajar Jihoon," akhirnya ia mengambil tasnya dan berangkat pergi meninggalkan ruang kelas.

Junkyu lalu menarik nafas dalam-dalam, mengambil handphone-nya dan mulai mengetik dengan cepat.

"Raesung-ah~ kau berada di studio nomor berapa? Aku perlu bertemu sekarang, right nowI'm doomed T.T"

....

"304. Geez, you better run here ASAP!"

....

Junkyu berjalan cepat menuju studio 304 dan sambil membuka pintu, ia berkata lirih, "Raesungggggggg," 

"Junkyu, sebelum kau mulai, lebih baik kau dengarkan ini dulu. Se-ka-rang," 

Klik

Raesung menekan tombol di mouse-nya dan memutar beat lagu yang ia dapat dari Junkyu. 

"So?" Setelah selesai diputar, Raesung bertanya santai sambil tersenyum kepada Junkyu. Ini cukup menyenangkan baginya karena ia dapat mencoba genre lagu lain. 

"WOW!! Perfect!!" Mata Junkyu bersinar cerah saat ia mengatakan hal itu. Dengan sentuhan Raesung, beat lagu yang awalnya terdengar polos dan biasa saja, akhirnya menjadi lebih indah dan menggelora. 

"Hmph! Tentu saja, sekarang mana liriknya? Cepat, aku ingin melihatnya," Raesung menagih lirik lagu Junkyu tanpa basa-basi. Tentu saja, ia tidak sabar ingin segera melihat liriknya dan segera rekaman demi menyelesaikan lagu ini. Lagi pula, Junkyu dari awal tidak memperlihatkan lirik lagu yang ditulisnya sama sekali sehingga membuat Raesung penasaran.

"Ah- Itu.. Raesung-ah. Aku rasa aku tidak bisa menulis lirik sama sekali!! Huaaaa," Junkyu meratap dan raut wajahnya menunjukkan frustasi. 

"HAH?! Seriously?!!" Raesung-pun ikut frustasi dan menampar wajahnya pelan. Haa, Kim Junkyu sialan.. batinnya. 

"Apa yang membuatmu berpikir jika kau tidak bisa menulis lirik lagu?"

"Aku.. Aku tidak tahu ingin menulis lirik lagu tentang apa.." Jawab Junkyu lirih.

"Hm.. Kalau begitu, kenapa tidak menulis lirik lagu tentang pengalaman dirimu sendiri?" Raesung berusaha memberi saran sambil menahan luapan emosi di dalam dirinya.

"That's.. That's too personal, I guess," dalam hati kecilnya, Junkyu tahu jika ia belum siap memberi tahu dunia apa perasaan hatinya saat ini.

"Kim Junkyu.. Apakah kau tahu apa yang membuat sebuah karya seni semakin indah? It's when you put your soul in it.  Aku tidak ingin tahu alasan sebenarnya mengapa kau tidak ingin menulis lirik lagu. But I know you're capable of that. Tidak ada hal yang salah dengan membagikan perasaanmu lewat lagu. Apakah itu terlalu personal atau tidak, orang tidak akan peduli. Yang mereka pedulikan nanti apakah lagumu nanti dapat menyentuh hati mereka atau tidak.. But who cares about what other people think about you??

Jika kau tidak mengeluarkan perasaanmu, sedih atau senang, apa pun itu, it's gonna eat you slowly.. Kau bisa berakhir bahkan sebelum memulai debutmu di dunia musik," Raesung menghela nafas panjang dan menepuk bahu Junkyu, "Let me see your lyrics book,"

Junkyu menatap mata Raesung beberapa detik, sembari menimbang apakah ia akan memberikan bukunya kepada Raesung atau lari dari studio ini sekarang juga. Namun, pada akhirnya, Junkyu memutuskan untuk membuka tasnya dan mengambil buku liriknya yang penuh dengan coret-coretan, "Don't judge me," katanya sambil menyerahkan buku itu kepada Raesung.

"Of course, I won't. I'm not perfect either," dengusnya.

......


Author's Notes:

APA KABAR SEMUANYAA??? HEHEH

Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang