Bab 25. Let Me Go

860 133 16
                                    

Siapa sangka jika lagu dan penampilan seorang Kim Junkyu akan mengundang begitu banyak respons positif? Dimulai dari ketika Junkyu turun dari panggung, Jihoon serta Hyunsuk tidak dapat menyembunyikan keterkejutan di wajah mereka. Hyunsuk memasang ekspresi seakan-akan Junkyu adalah orang asing sehingga ia terus menelusuri Junkyu dari ujung kepala hingga ujung kaki.  Namun, mungkin hanya Hyunsuk yang tahu, jika di dalam hatinya, ia sangat bangga terhadap anak pemalu di hadapannya ini. Di lain sisi, Jihoon terus menepuk punggungnya dengan tertawa lepas, "Yah Kim Junkyu!! Kau keren sekali tadi!! Aku dapat melihat pada guru tersenyum, pasti nilaimu di semester ini bagus!"

Junkyu dengan canggung hanya mengucapkan terima kasih secara singkat dan akhirnya dapat tersenyum lega. Semua kerja keras dalam waktu yang pendek ini telah selesai dan tiba saatnya untuk kembali ke kehidupannya yang biasa-biasa saja. Akhirnya ia tersadar jika ada tambahan orang baru di lingkaran kecil mereka, setelah ia memutar otaknya, Junkyu menyapa orang itu dengan tersenyum lebar, "Ohh~ Bukankah ini Park Jeongwoo?? Kau sudah semakin besar, ya!" Lalu ia mengulurkan tangannya dan mengacak-acak rambut adik dari Park Jihoon itu. 

"Hoo, benar juga. Cepat sekali dia bertambah tinggi, sekarang bahkan ia sudah mulai melampaui tinggiku," Hyunsuk berkata lirih. Mendengar ucapan teman-teman kakaknya, Jeongwoo hanya tersenyum lebar. Namun, Jihoon dapat melihat gerak-gerik adiknya yang cukup gelisah, dengan santai ia bertanya, "Jeongwoo, kau mencari apa? Apa kau melihat temanmu?" Jeongwoo mendengus, "Teman? Ugh- orang itu paling menyebalkan di sekolah, jadi tidak ada yang mau bermain dengannya. Aku hanya penasaran saja mengapa dia bisa jauh-jauh ke sini," Hyunsuk tertawa dan menggodanya, "Jeongwoo-ya, anak baik tidak boleh membenci seseorang."

...

Malam itu mereka semua memutuskan untuk menikmati festival dan karena ini adalah pertama kalinya Junkyu turut hadir dan bahkan ambil bagian di festival, Hyunsuk dan Jihoon dapat melihat dan merasakan kegembiraannya. Ah, akhirnya Junkyu mulai kembali ceria seperti dulu, batin Jihoon sambil menggelengkan kepalanya. 

...

Keesokan harinya, Junkyu dengan langkah kaki yang berat berjalan menuju ruangan Mr. Seung Hwan. Ia mengetuk pintu dengan pelan dan setelah mendengar jawaban yang mempersilakannya masuk, Junkyu menarik napas dan masuk ke dalam kantor. Di sana, ia hanya berdiri tegak dengan pandangan yang berlarian ke sana-kemari, tidak ingin menatap wajah gurunya langsung. 

"Last night was an A performance from me," Mr. Seung Hwan berkata pelan sambil menyeruput secangkir teh kamomil. 

"Hah?" Karena kegugupannya, Junkyu tidak dapat memproses informasi bahwa penanggung jawab departemen musik, yang terkenal karena kesempurnaannya, akan memberikan nilai A kepadanya. Sungguh, selama proses persiapan, ia bahkan tidak sama sekali tidak peduli akan nilai, yang terpenting adalah ia dapat tampil tanpa kesalahan. Mr. Seung Hwan memutuskan untuk mengabaikan keterkejutan serta ekspresi bodoh dari Kim Junkyu dan melanjutkan, "Tapi kau tahu, bukankah aku sudah mengatakan bahwa kau harus menciptakan lagumu sendiri? Kenapa kau masih berani melanggar hal itu dengan berkolaborasi dengan Choi Raesung?" Pria itu menurunkan cangkirnya dengan bunyi clank, dan menatap tajam Junkyu sambil menyentuh dagunya sendiri. 

Oh shit. I'm doomed. Kim Junkyu yang tidak dapat menutupi keterkejutannya, hanya dapat berbicara terbata-bata, "I-itu, sir. Er- I can explain-" Mr. Seung Hwan hanya mengangkat tangannya dan melanjutkan, "Tahukah kau jika Raesung memiliki ciri khasnya saat memproduksi lagu? Kebiasaan adalah hal yang menyeramkan, ya? Mungkin hanya sedikit sekali, tapi Raesung 100 persen telah membantumu." Keringat dingin mulai membasahi punggung Junkyu dan ia berkata sembari mengepalkan tangannya, "Raesung tidak salah apa-apa, sir. Sayalah yang meminta tolong bantuannya. Jika Anda ingin memberi hukuman, saya akan menerimanya,"

"Ini lucu. Aku telah berbicara dengan Raesung dan ia berkata bahwa dirinya lah yang ingin membantumu. Jadi, aku harus percaya dengan perkataan siapa?" Mr. Seung Hwan mendengus dan pada akhirnya tidak dapat menutupi seringainya. Ia menggelengkan kepalanya dan berkata pelan, "Kalian berdua sangat menarik. Kim Junkyu, aku telah memperhatikan perkembanganmu dari semester yang lalu. Working from the backstage, avoiding spotlight? Nah, jika kau ingin hukuman dariku, maka itu adalah 'Jangan pernah lari dari sorotan orang-orang,'

Aku telah lama mengajar dan tahu mana siswa yang berpotensi dan tidak. Kau salah satu dari mereka yang memiliki potensi besar, tetapi kau terus berusaha untuk menutupi diri. Mulai sekarang, aku akan terus menantikanmu di setiap festival. Jangan sia-siakan bakatmu. Tunjukkan kepada semua orang di sini, apa alasanmu untuk memilih musik,"

..

Kim Junkyu akhirnya keluar dari ruangan Mr. Seung Hwan dan kesulitan untuk memproses semua yang baru saja terjadi, tidak hanya Mr. Seung Hwan 'memujinya', beliau juga memilih untuk tidak menghukum dirinya dan Raesung. AH, Raesung! Batin Junkyu. Dengan cepat ia menekan tombol ponselnya untuk menghubungi temannya itu, 

"Raesung, apakah kau tahu, aku hampir saja kehilangan nyawaku karena Mr. Seung Hwan,"( TДT)Secara singkat, Junkyu menjelaskan kepada Raesung apa yang terjadi dan dengan lega mengatakan jika mereka berdua bebas dari hukuman! Raesung tertawa dan menjawab dengan santai, "Kau tahu, beliau tidak menyeramkan seperti yang orang-orang kira. Sepertinya beliau berkata banyak hal karena mencoba untuk bercanda," mendengar perkataan Raesung, wajahnya berubah menjadi ┐( ' д ' )┌ mohon maaf, adakah yang bisa menjelaskan kepadaku bagian mananya yang bercanda? 


Sesampainya di ruang kelas, Junkyu duduk dan memikirnya ucapan Mr. Seung Hwan. Apa alasannya memilih musik? Kenapa dulu ia tidak memilih untuk masuk ke sekolah yang biasa-biasa saja? Tentu saja Junkyu tahu alasannya dengan sangat jelas. 

Music saves his life.

Di saat semua orang pergi, lagu-lagu yang diputar di radio kala itu, secara ajaib menemani malam-malamnya. Semua lagu yang tak terhitung jumlahnya, dari berbagai era, bahasa, dan aliran, semua itu menemaninya hingga ia lupa akan kesendiriannya. Mungkin banyak orang yang merasakan hal yang sama sepertinya, perasaan ketika ada lagu yang mengungkapkan kata-kata yang tidak bisa disampaikan. Ia menulis Let Me Go, karena ia tidak dapat meminta maaf secara langsung kepada Haruto, mengatakan kepadanya jika lebih baik mereka hidup di jalan yang berbeda, memang menyedihkan, tetapi berkat musik, kali ini, hati Junkyu pun terasa lebih ringan...

"Ya, Kim Junkyu. Apa yang kau pikirkan? Semua baik-baik saja 'kan dengan Mr. Seung Hwan?" Hyunsuk membalikkan badannya dan menatap temannya yang sedang melamun. 

"Um, semuanya aman!" Junkyu tersenyum kecil dan tiba-tiba bertanya serius, "Hyunsuk, apa alasanmu memilih musik?" Tentu saja Hyunsuk terkejut, "Aku? Hmm- karena musik itu menyenangkan! Semua proses saat membuat musik hingga tampil di atas panggung adalah momen yang sangat aku nikmati. Tidakkah kau merasakannya sendiri kali ini?" Hyunsuk juga melontarkan pertanyaan kepada Junkyu,  "Pppf- Yah, kuakui kali ini berbeda, biasanya aku hanya membuat lagu tanpa melibatkan perasaan, ku rasa Raesung benar-benar berhasil membantuku. AndI guess, I can finally let things go in the past,"


To be continued...



Author's Note:

Yak- siap-siap Haruto akan segera muncul kembali (ノ≧∀≦)ノAuthor mau cepat-cepat menulis keuwuan harukyu setelah sekian lama! Please deh, jangan jauh-jauh kalian (╥_╥) (padahal yang bikin cerita juga aq lol)

Shameless promotion!! Anyway, author ada merilis cerita lain loh, bukan fanfiction sie, tapi karya asli ber-genre fantasy dan romance. Kalo sempet, my dear readers, boleh ya mampir ke cerita sebelah. Luv luv (❁'◡'❁) Jangan lupa komen dan vote cerita ini juga yash! See you on the next chapter!!

Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang