Bab 4. Curious Cat

2K 348 5
                                    

Setelah Junkyu pergi untuk bekerja, Haruto tidak memiliki kegiatan apapun. Akhirnya dia memutuskan untuk mengeluarkan smartphone-nya, mengisi batrai lalu menyalakannya. Haruto tidak dapat menutupi rasa penasarannya, apakah ayah dan ibunya akan mencari-carinya?

...

*3 Missed Calls from Dad*

...

3 kali?

HANYA 3 KALI SAJA?! Geez, anak laki-lakinya kabur dari rumah dan dia hanya menelponnya 3 kali. Memang sebuah keputusan yang tepat untuk lari dari rumah, batin Haruto. Mereka bahkan tidak repot-repot untuk menyisakan waktu berharga mereka demi membawanya pulang. Ayahnya hanya menelponnya 3 kali dan ibunya tidak sama sekali. Wow, batin Haruto. It looks like she's enjoying her new family, huh. She's going to pretend I'm not existed at all. Menatap smartphone-nya terlalu lama membuat hati Haruto semakin kesal. Lalu akhirnya dia mematikannya kembali.

Dia memutuskan untuk berkeliling di rumah kecil ini setelah duduk terdiam beberapa saat. Haruto memulai tour-nya dari kamar tidur Junkyu. Kamar tidur Junkyu tidak terlalu besar namun cukup untuk ditempati mereka berdua. Dia mempunyai beberapa buku bacaan yang diletakan di samping kasurnya. Lalu Haruto menyadari bahwa Junkyu mempunyai beberapa gantungan kunci koala, bahkan sepertinya Junkyu mengoleksi beberapa benda-benda bertemakan koala. Heh, cute...

Kemudian Haruto ragu-ragu untuk membuka lemari pakaian milik Junkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Haruto ragu-ragu untuk membuka lemari pakaian milik Junkyu. Namun dia mengingat bahwa Junkyu berkata jika Haruto tidak perlu sungkan untuk selalu meminjam pakaiannya. Akhirnya dia membukanya dan mendapati bahwa Junkyu memiliki banyak pakaian berwarna hitam. Ah! Haruto menyadari bahwa terdapat seragam sekolah berwarna hitam di dalam lemari itu. 

Fortuna International School

Ternyata Junkyu sudah memasuki sekolah menengah atas di FIS.  Artinya Junkyu lebih tua daripada Haruto. FIS memiliki reputasi yang tidak terlalu menonjol dibandingkan sekolah internasional lainnya. FIS sendiri lebih memprioritaskan penjurusan di bidang seni dan sastra, seperti music, dance, art, fashionliterature dan languages. Haruto tidak dapat menutupi keingintahuannya tentang jurusan Junkyu. Dia sama sekali tidak dapat membayangkan Junkyu sebagai salah satu murid seni. 

Setelah itu, Haruto memutuskan untuk pergi ke ruang tamu. Ruang tamunya sangatlah kecil, tidak ada sofa maupun televisi. Hanya ruangan luas yang diisi oleh beberapa barang-barang Junkyu. Di sinilah juga Haruto serta Junkyu makan bersama tadi malam. Lalu, Haruto membuka kulkas Junkyu dan menemukan bahwa dia tidak memiliki apapun di dalam kulkasnya kecuali beberapa botol air mineral dan soda. Tentu saja, pelajar yang tinggal sendirian tidak mempunyai waktu untuk makan dan masak di rumah. Haruto sedikit merasa kagum terhadap Junkyu yang tinggal sendirian sembari kerja paruh waktu. Namun hal itu juga membuat Haruto merasa bersalah karena harus merepotinya. Mereka tidak mengenal satu sama lain, tapi Junkyu menyambutnya di rumah ini layaknya teman lama. 

Hari ini entah kenapa, Junkyu merasa lebih semangat bekerja. Dia memberikan senyuman mautnya kepada para pelanggan dan bossnya-pun sangat puas. Bossnya tidak henti memberikan Junkyu pujian dan berkata bahwa hari ini dia lebih bersinar terang dari biasanya. Pujian yang diberikan bossnya semakin membuat Junkyu gembira. Junkyu telah banyak berganti-ganti pekerjaan paruh waktu dan harus ia akui, pekerjaannya yang kali ini adalah yang paling menyenangkan. Meskipun cafe ini kecil dan Junkyu adalah satu-satunya karyawan, mereka berdua bekerja sama dengan sempurna. 

Jam 11 malam telah tiba dan Junkyu sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Hari ini dia tidak dapat menyembunyikan senyum lebarnya dan langkah kakinya terasa ringan. Anehnya dia juga tidak mengetahui kenapa dirinya seperti ini. Dia berjalan pulang sambil bersiul kecil~

"Oh!" Junkyu berhenti dan menatap deretan street food. Matanya tertuju kepada kedai pangsit dan ia memutuskan untuk membelinya...

 Matanya tertuju kepada kedai pangsit dan ia memutuskan untuk membelinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang, hyung!"

"O-oh," Haruto merasa canggung untuk menyambut Junkyu pulang. Dirinya hanya duduk - duduk seharian sembari menunggu tuan rumah.

"Hyung, makan malam hari ini adalah pangsit. Hyung, tidak masalah dengan pangsit 'kan?"

"Um. Terima kasih."

"Selamat makan~"

Mereka berdua makan sambil terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua makan sambil terdiam. Junkyu tidak keberatan dan hanya bersenandung kecil. Haruto memperhatikannya dan bertanya, "Apakah terjadi hal baik?"

"Oh! Tentu, hari ini bossku memuji kinerjaku di cafe, hyung. Hehe..." Dan dengan begitu, Junkyu mulai menceritakan pelanggan-pelanggan yang berdatangan ke tempat kerjanya. Perbincangan mereka berlangsung secara lancar dan alami. Haruto tidak banyak bicara namun memberikan perhatian penuh kepada cerita - cerita Junkyu dan sesekali bahkan bertanya singkat. 

Heh, ternyata mengasyikan mempunyai teman berbicara setelah hari yang panjang, batin Junkyu.

Hm, ternyata tidak buruk juga makan sambil berbicara, batin Haruto.

Tanpa sadar, mereka berdua telah menemukan kenyamanan terhadap satu sama lain. Junkyu dan Haruto yang terbiasa pulang ke rumah kosong. Junkyu dan Haruto yang terbiasa makan sendirian. Junkyu dan Haruto yang terbiasa menghabiskan waktu mereka sendiri. Pada akhirnya menemukan kehangatan yang seharusnya dapat dirasakan ketika bersama keluarga. Walaupun ini hanyalah sementara, mereka berdua memutuskan untuk menikmati saat ini. Saat di mana mereka tidak perlu sendirian. 



To be continued...

Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang