Bab 23. D-Day (1)

859 138 13
                                    

Junkyu bangun dengan menggerutu di studio milik Hyunsuk. Ah, hari ini ya, batinnya. Matanya yang lelah menandakan bahwa ia sangat kekurangan tidur. Tentu saja, banyak hal yang harus dilakukan semenjak ia dicerahkan oleh nasihat Raesung. Junkyu tidak ingin terlalu banyak mengganggu Raesung karena ini adalah hukumannya dan nama Raesung-pun tidak bisa dimasukkan di credit lagunya. Andai saja, nama Raesung muncul di credit lagunya, pasti semua perhatian orang akan tertuju kepadanya dan itu akan membebaninya. 


Ia menghela napas dan memutuskan untuk pulang ke rumah untuk bersiap-siap. Siapa sangka, ia ternyata bertemu dengan Hyunsuk di depan studionya. "Oh?" Kata Junkyu. 

"Yah, sudah kuduga kau akan berada di sini. Ayo naik ke mobil, aku akan membantumu bersiap-siap," Hyunsuk tersenyum lebar sambil membuka pintu mobilnya. Junkyu dengan senang hati masuk dan tidak bisa menahan dirinya untuk mengucapkan terima kasih. Hyunsuk menjawab bahwa ia tidak ingin Junkyu mempermalukan dirinya sendiri dengan tampil hanya menggunakan kaos polos saja. Hyunsuk sangat mengetahui temannya ini.. Ia sangat-sangat-sangat tidak peduli akan fashion dan hanya menggunakan pakaian apa saja, yang penting nyaman. Bagaimana mungkin ia membiarkan temannya seperti ini di saat evaluasi penting akan terjadi. Setidaknya ia harus memanfaatkan visual temannya yang tampan ini...

Junkyu-pun menjadi lega dan sangat terharu ketika mengetahui temannya ini sangat perhatian kepadanya. Padahal Hyunsuk juga akan tampil hari ini, tapi ia malah sibuk memikirkan Junkyu di pagi hari. Haaa~ sehabis ini dia harus menghujani Hyunsuk dengan traktiran setelah ia gajian. Hyunsuk sudah sering tampil di festival dan hampir selalu mendapat nilai A sehingga ia sudah tidak gugup lagi. 

Ia meminjamkan baju dan asesorisnya kepada Junkyu, menata rambutnya serta memberikan beberapa tips saat tampil nanti. "Sial, yang akan tampil aku atau kau?! Kenapa aku yang deg-degan!!!" Katanya kesal. Junkyu hanya bisa tersenyum tipis dan menjawab pelan, "Hyunsuk-ah, aku takut perutku mulas nanti," Hyunsuk hanya menjawabnya dengan pukulan pelan di punggungnya. Ia menghujani Junkyu dengan kata-kata penyemangat sebelum harus berpisah di ruang tunggu. "I know you're gonna nailed it! Apa pun yang akan kau nyanyikan di sana, pasti akan bagus!!" Sangat disayangkan, panggung penampilan rap dan vokal harus dipisah kali ini untuk menghemat waktu.. 


Umumnya, siswa yang berfokus menjadi produser dapat berkolaborasi dengan siswa yang berfokus di vokal untuk festival. Tapi karena hukuman sial ini, Junkyu harus melakukan semuanya sendiri. Bahkan menurutnya suaranya yang pas-pasan ini akan mengundang tertawaan, tapi ia harus menahan malu dan berpikir bahwa semua akan segera berakhir dan ia tidak perlu tampil lagi di atas panggung hingga lulus sekolah nanti. Setelah ini, ia akan mengurungkan dirinya di studio atau di kelas sehingga ia tidak usah bertemu dengan orang-orang dan mengingatkannya akan hari memalukan ini.

"Kim Junkyu... Ah, nomor urut 26," kata seorang pengurus festival setelah ia menemukan nama Junkyu di daftar. "Good luck out there~" Junkyu hanya menggumamkan thanks dengan suaranya yang lemah. 26.. Ia harus menunggu hingga malam sehingga tiba saatnya tampil. Hm.. Di dalam ruang tunggu, Junkyu tidak menemukan satu orang pun yang ia kenal. Orang-orang hanya meliriknya sebentar dan melanjutkan urusan mereka masing-masing. Ia memutuskan untuk mendengarkan lagu di handphone-nya dan berlatih dalam hati.


Sekitar jam makan siang, saat perut Junkyu sudah lapar, ia memutuskan untuk mencari makanan. Lalu ternyata ia bertemu dengan Jihoon di lorong ruang tunggu. Badannya penuh dengan keringat, Junkyu langsung mengetahui jika Jihoon mendapatkan nomor urut awal sehingga ia dan timnya sudah selesai tampil. Karena para dancer  selalu tampil dalam group, waktu evaluasi mereka selalu cepat. Siang atau sore hari, biasanya mereka sudah selesai dan dapat menikmati festival departemen lain. "KIM JUNKYUUUUU" teriaknya. Junkyu hanya memutar bola matanya sebagai jawaban dan berkata singkat, "Lapar, ayo makan," Jihoon hanya mengganguk dan merangkul bahu Junkyu yang lebar. 


"Yo- Kim Junkyu kau tampan sekali hari ini??" Jihoon berkata sambil mengunyah makanannya di cafetaria. Akhirnya, temannya ini mengerti fashion? Lihat saja, Junkyu bergaya sedikit dan sudah banyak orang-orang yang melirik dan berbisik penuh penasaran. Andai saja, temannya sadar wajahnya ini sangat di atas rata-rata.. 

"Hyunsuk yang melakukan ini semua. Kau kan tahu, aku tidak paham hal-hal seperti ini," jawab Junkyu sambil tertawa kecil. Jihoon hanya mendengus mendengar jawabannya dan berharap bahwa Hyunsuk akan sering-sering memberikan Junkyu pelajaran akan fashion. Walaupun Hyunsuk adalah rapper, tapi popularitasnya di departemen fashion cukup tinggi. Banyak orang menyayangkan Hyunsuk memilih departemen musik padahal fashionnya sangat keren layaknya seorang model. Tapi mau bagaimanapun, anak itu berbakat. Ingin yang mana saja, pasti ia akan berhasil, pikir Jihoon.

"Anyway, Junkyu. Kau akan tampil kira-kira saat malam hari kan? Sepertinya Hyunsuk akan selesai lebih dulu daripada kau. Nanti kami akan menon-"

"JANGANNN!!!!" Seru Junkyu, "Yah, aku malu jika kalian harus menonton jugaaa," ucapnya dengan sedih. Perutnya mendadak berputar dan ia ingin sekali memuntahkan semua makanan yang baru masuk ke perutnya.

"Apa kau gila? Kami berdua tidak mungkin melewatkan hal ini. Tenang saja, kami akan menonton dari tempat yang kau tidak dapat lihat supaya tidak malu," Jihoon berkata kesal. Orang ini bertingkah seakan-akan Jihoon dan Hyunsuk tidak pernah melihat momen-momen kehidupannya yang lebih memalukan dari ini..


To be continued..



Author's note:


Siapa yang kangen Haruto buat muncul lagi?? T.T

Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang