Bab 6. Haruto's First Time (2)

1.9K 314 37
                                    

Keesokan harinya, Junkyu mendapati mata Haruto yang membengkak. Ia hanya tertawa kecil mendapati Haruto yang kesulitan tidur tadi malam. Untuk pertama kalinya, Junkyu akan membawa Haruto ke tempat kerjanya. Ia sudah bekerja di cafe itu selama kurang lebih 5 bulan. Awalnya Junkyu datang ke cafe itu sebagai pelanggan karena dia sangat menyukai vanilla latte-nya. Lalu ketika ia kehilangan pekerjaannya sebagai kasir di toko kelontong, bossnya dengan murah hati menawarkannya pekerjaan kepada pelanggan setianya. 

Junkyu tidak sabar untuk segera menunjukkan tempat kerjanya dan memperkenalkan bossnya kepada Haruto. Haruto juga sangat bersemangat, walaupun wajahnya tidak menunjukan itu. Jantungnya berdegup kencang membayangkan dirinya yang akan menghasilkan uang untuk pertama kalinya. Pukul 2 siang, mereka berdua telah sampai di cafe tempat kerja Junkyu. Haruto akhirnya mengetahui nama cafe tempat Junkyu bekerja.

Secret Spring Coffee Shop.

Cafe itu tidaklah begitu besar, memiliki dua tingkat namun suasananya nyaman. Haruto dapat membayangkan dirinya duduk ]mengerjakan tugas sendirian ditemani dengan secangkir kopi hangat, "Kebanyakan pelanggan datang sendirian. Suasana cafe ini tenang jadi cocok untuk orang-orang yang tidak menyukai keributan, hyung," jelas Junkyu. 

"Ah, begitu. Kenapa namanya secret?" tanya Haruto. 

"Haha, kata boss hanya orang-orang terpilih yang akan datang ke cafe ini. Maka dari itu, ia menggunakan kata secret,"

*kring*

Haruto menoleh ke arah suara dan mendapati bahwa ada seorang pria yang telah memasuki cafe ini. Gayanya santai dan keren, layaknya anak muda. Dia hanya mengangguk kecil setelah melihat Haruto lalu tatapannya mendarat kepada Junkyu, "Welcome, boss. Perkenalkan ini hyung yang saya sebut tadi malam. Namanya Haruto!" 

"Perkenalkan nama saya Haruto," Haruto berdiri dan membungkukkan badannya. 

"Yo, apakah kau tidak salah mendaftar pekerjaan?"

"Eh-?"

"Dengan wajah seperti ini kau dan dia dapat bekerja sebagai model lalu menjadi kaya raya," kata boss sembari mengangkat alisnya dan menunjuk Junkyu. 

"Ey, boss. Jangan bercanda, haha," kata Junkyu sambil tertawa.

"Apakah kau yakin kau ingin bekerja di sini?"

"Iya. Saya yakin. Walaupun saya tidak memiliki pengalaman bekerja, saya yakin saya dapat belajar dengan cepat!" kata Haruto sungguh-sungguh. Melihat Haruto yang berkata dengan penuh tekad, Junkyu-pun tersenyum lebar. 

"Alright. Namaku Jiwon, tapi selama bekerja di sini kau harus memanggilku boss, oke? Ah omong-omong, kau lebih tua daripada Junkyu? Berapa umurmu?"

Shit.

"De-delapan belas tahun," Haruto mengeluarkan angka secara spontan. Ia takut jika dia mengakui bahwa dia lebih muda daripada Junkyu maka bossnya serta Junkyu akan mengusirnya detik ini juga. 

"Oke, Haruto. Aku tidak akan meminta banyak darimu. Hanya dengan tampangmu saja, aku yakin pelanggan cafe ini akan mengantri panjang. Kau bertugas sebagai pelayan dan pencuci piring. Junkyu tugasmu masih sama seperti biasa ditambah kasir. Aku di sini sebagai owner, barista, serta kasir. Jika kau mempunyai pertanyaan, tanya saja Junkyu. Dia adalah tangan kananku," setelah mengatakan hal itu, boss memberikan sebuah kantung plastik berisikan kotak makanan ke Junkyu dan masuk ke ruang staff. 

"Haha, boss memang jarang berkata panjang lebar. Ah, apakah Ruto hyung ingat roti yang aku berikan? Itu adalah buatan boss!" lalu Junkyu mengeluarkan kotak makanan dari kantung itu dan membukanya. Tentu saja Haruto mengingat aroma dan bentuknya.  Roti itu membuatnya menangis seperti keran air rusak, "Jika suasanya hatinya sedang baik, boss akan memberikan roti-roti buatannya kepada kita sebelum membuka cafe. Oh, dan cafe ini hanya menghidangkan pastry sebagai menu makanan dan tentu saja boss membuatnya sendiri. Beliau sangat berbakat," jelas Junkyu.

Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang