Seiring berjalannya waktu, Junkyu menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah liburan musim panas. Junkyu menghela nafas panjang, sudah waktunya dia kembali kepada rutinitasnya sebagai pelajar. Dia akan bertemu dengan dua teman dekatnya, Hyunsuk dan Jihoon. Mereka berdua dengan bersemangat telah mengirim pesan kepada Junkyu dari hari sebelumnya supaya ia tidak terlambat pada hari pertama. Dengan tubuh yang berat, Junkyu-pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Ia hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di pintu gerbang sekolahnya.
Fortuna International School...
Dari jauh ia sudah dapat melihat anak-anak menggunakan seragam berwarna hitam berjalan menuju pintu gerbang yang sama. Namun setelah dilihat lebih dekat, ada banyak murid yang desain seragamnya berbeda. Junkyu melihat sekumpulan murid laki-laki yang menggunakan celana yang masing-masing berbeda panjangnya, ada yang menggunakan celana model shorts, 3/4, ataupun panjang. Begitu pula dengan para murid perempuan, mereka dengan santai berjalan ke sekolah dengan rok yang berbeda-beda model dan panjangnya.
Ya, para murid yang berani memodifikasi seragamnya adalah para murid yang berada di departemen fashion. FIS memberikan kebebasan bagi murid di departemen fashion untuk mendesain ulang seragam sekolah mereka, namun dengan beberapa syarat dan ketentuan yang wajib diikuti, beberapa contoh, yaitu logo sekolah yang tidak boleh dihilangkan, pakaian murid perempuan dan laki-laki yang tidak boleh terbuka (tentu saja mereka harus tetap berpakaian sopan sebagai seorang pelajar), desain seragam baru yang harus diserahkan dan disetujui oleh wali kelas terlebih dahulu sebelum benar-benar dimodifikasi dan lain sebagainya. Kemudian, ada satu hal lagi yang mencolok dari murid departemen fashion, yaitu rambut mereka yang bebas diwarnai. Kedua hal itu adalah hak istimewa yang hanya didapatkan oleh murid-murid departemen fashion.
Junkyu adalah murid departemen musik yang memilih untuk fokus kepada songwriting. Ia bukanlah seorang murid yang menonjol dikarenakan kesibukannya yang harus bekerja paruh waktu. Ia hanya bekerja di balik layar dalam pembuatan lagu dan tidak menghadiri semua festival yang diadakan oleh FIS. Hak istimewa yang didapatkan oleh murid departemen musik adalah fasilitas studio rekaman dan studio musik yang dapat digunakan oleh murid-murid yang telah mengajukan perizinan peminjaman ruangan. Namun kebanyakan murid-murid departemen musik lebih memilih untuk bekerja di studio luar dibandingkan milik sekolah.
FIS tentunya sedikit berbeda dari sekolah lain, setiap angkatannya hanya berjumlah 300 orang. Dikarenakan kebijakan sekolah untuk berkreasi penuh dalam bidang seni dan sastra, FIS tidak terlalu mempedulikan nilai akademik para muridnya. Walaupun pelajaran akademik adalah wajib, nilai standar yang ditetapkan oleh pihak sekolah dapat dibilang tidak terlalu tinggi daripada sekolah lainnya. Kebalikannya, nilai performance adalah salah satu nilai utama bagi FIS. Setiap dua bulan, FIS akan mengadakan festival yang wajib diikuti oleh murid-muridnya jika ingin mendapatkan nilai demi kenaikan kelas. Setiap representatif kelas akan mengadakan rapat rutin demi perencanaan dan pelaksanaan festival. Festival FIS tentunya menjadi atraksi bagi para pelajar, mahasiswa, ataupun masyarakat luar yang ingin mencari hiburan. Perwakilan agensi-agensi dunia entertainment juga turut datang demi mencari bibit bakat baru.
Kelas 10-3... Akhirnya Junkyu telah tiba di kelasnya dan masuk dengan santai, "KIM JUNKYU!!!!"
Ia mendengar teriakan dari suara yang tidak asing. Temannya yang berisik itu langsung berlari ke arahnya dan merangkul bahunya sambil berkata dengan bersemangat, "Yah! Apa kabar? Aku sangat merindukanmu,"
"Ewww, menyingkirlah Park Jihoon," jawab Junkyu singkat. Di tempat duduknya, ia melihat Hyunsuk yang sedang duduk dan melambai ke arahnya sambil tersenyum lebar. "Junkyu! Wah kau semakin tinggi saja!" katanya bersemangat. "Apa kabar? Apakah liburan kalian menyenangkan?" Junkyu bertanya ringan kepada dua teman dekatnya. "Yup! Aku banyak melakukan project baru dan bertemu banyak orang," jawab Jihoon sambil menyeret kursi di sebelah meja Junkyu.
"Wow, Park Jihoon~ Nice. Aku tidak sabar melihat perkembanganmu. Oh, aku membawakan kalian oleh-oleh dari Jepang," Hyunsuk berkata sambil merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dan setelah dibuka, terdapat dua buah pouch kecil. "Eh? Apa itu?" Junkyu sangat tertarik dengan dua pouch lucu itu dan menjulurkan lehernya untuk melihat lebih dekat.
"Ini adalah omamori. Jimat keberuntungan yang kudapatkan ketika aku mengunjungi kuil. Aku memilih ini khusus untuk kalian berdua, pilih dan ambillah!" katanya bangga. Junkyu secara spontan mengambil omamori berwarna hitam dan Jihoon mengambil omamori berwarna putih. "Awww, thanks. Apakah ini ada artinya?" tanya Jihoon sambil memegang omamori-nya dengan lembut.
"Ah! Ini adalah gakugyo-joju. Jimat ini digunakan demi kesuksesan dalam pendidikan. Pasanglah di tas kalian supaya jimat ini melindungi dan studi kalian semakin lancar," jelasnya. "Ahhh. Thanks, Hyunsuk. Kau sangat perhatian. Aku akan menjaganya dengan baik," lalu Junkyu dan Jihoon dengan bersamaan mengikat omamori itu di tas mereka.
"Junkyu, bagaimana dengan liburanmu?" Mereka bertanya dengan penuh perhatian seolah-olah sedang menginterogasi dirinya. "Hm? Liburanku? Biasa saja," jawabnya cuek. Dia tidak ingin menceritakan tentang liburannya yang menyakitkan dan menyedihkan. "Benarkah? Kau terdengar tidak menyakinkan?" tanya Jihoon.
"Hah? Memangnya kenapa?"
"Itu- kantung matamu sangat tebal. Tidakkah kau bekerja terlalu keras?" Raut wajah Hyunsuk menunjukkan dirinya benar-benar khawatir. "Benar. Jika pekerjaanmu di sana terlalu berat, berhenti saja. Aku tidak pernah melihat dirimu dengan kantung mata setebal ini. Junkyu, sang tukang tidur, memiliki kantung mata. Wow, aku tidak mempercayai mataku sendiri!" goda Jihoon sambil tertawa kecil.
"Haaa.. Ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaanku," Junkyu berkata lesu dan membaringkan kepalanya di meja."Um.. Apakah kamu ingin bercerita?" tanya Hyunsuk sambil mengelus pelan kepala Junkyu. Namun sebelum Junkyu bisa menjawabnya, bel tanda kelas dimulai telah berbunyi. Bagus, aku diselamatkan oleh bel, batin Junkyu.
"Nanti. Aku akan bercerita nanti. Jihoon, cepatlah ke kelasmu. Bye," Junkyu berkata cepat sambil mendorong Jihoon, "Hm. Oke, see you at break! Study well," Jihoon berkata sambil melambai dan menuju pintu keluar dengan cepat.
Jihoon adalah murid departemen dance, sedangkan Hyunsuk adalah teman sekelas Junkyu di departemen musik, namun ia memilih untuk berfokus di bidang rap. "Junkyu... Apakah kau yakin kamu baik-baik saja?" Hyunsuk bertanya lagi. Beginilah Choi Hyunsuk, dia selalu saja khawatir akan Junkyu. Jika Junkyu belum bercerita maka anak itu tidak dapat tidur dengan tenang. Susah baginya untuk menyimpan rahasia dihadapan temannya yang bertubuh kecil ini."Hyunsuk, tenanglah, aku pasti akan bercerita, tapi bukan sekarang, oke?" Junkyu tersenyum lebar supaya Hyunsuk tidak terlalu mengkhawatirkannya. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan teman-temannya di hari pertama masuk sekolah.
It's okay, I'm strong...
To be continued...
Author's Note: Wahh author terlalu asik ngejelasin sistem sekolah FIS :) nah ditunggu ya man-teman festival sekolahnya. Spoiler sedikit: Junkyu untuk pertama kalinya akan ikut meramaikan festival sekolah, loh!
Nah, terima kasih yang udah mampir baca. See you soon ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END]
FanfictionAttention: Not BL (Bromance - Brotherhood), Explicit words Summary Pertemuan dua anak lelaki yang hidupnya berada di dalam kegelapan dan kesepian. Haruto, pemberontak yang lari dari rumah, bertemu dengan Junkyu, lelaki yang memendam kesedihan yang...