Setelah beberapa hari, Junkyu akhirnya kembali masuk kerja. Suasana hatinya sangat baik setelah beristirahat di rumah, "Boss, aku sudah sehat!" katanya bersemangat. "Hm. Begitukah? Jangan paksakan dirimu terlalu keras, anak bodoh," lalu boss memukul pelan kepalanya. Junkyu hanya terkekeh pelan. Kemudian mereka bekerja seperti biasa, melayani para pelanggan dengan professional.
"Oh, Junkyu. Kau sudah sembuh? Aku merindukanmu~"
"Junkyu! Jangan sakit lagi. Hihihi,"
"Tidak bisakah kau memberikanku id linemu? Jika kau sakit maka aku akan merawatmu hingga sembuh," Beberapa pelanggan nampak akrab dengan Junkyu. Mereka menyapanya dengan santai setelah beberapa hari tidak bertemu. Walaupun wajah Haruto sudah tidak asing bagi mereka, namun Haruto memiliki aura dingin dan cuek sehingga mereka tidak berani untuk mengenalnya secara personal.
"Junkyu, temui aku di ruang staff," kata boss tiba-tiba.
"Ah? Oke, boss. Hyung, aku tinggal sebentar ya," lalu Junkyu mengikuti boss ke ruang staff. Di sana, boss tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya.
"Ini untukmu. Pakailah sesukamu. Kau boleh membuangnya atau memakainya," ternyata ia menyodorkan dua buah tiket bioskop kepada Junkyu. "Ketika kau sakit, Haruto bekerja lebih keras untuk mengisi bagianmu," setelah berkata demikian, boss berjalan meninggalkan ruang staff. Junkyu hanya tersenyum kecil. Dia mengerti maksud dari perkataan boss. Boss meminta mereka berdua untuk bersenang-senang setelah melewati hari-hari yang sibuk. "Boss Jiwon memang terbaik! Hehe,"
Sesampainya di rumah, Junkyu dan Haruto bersiap-siap untuk makan malam. Menu malam ini adalah jajangmyeon dari restaurant china langganan Junkyu.
"Omong-omong, Ruto hyung. Apakah kamu tertarik untuk menonton film bersamaku besok?"
"Uhuk! Eh? Film? Mendadak sekali?!" bola matanya membesar dua kali lipat karena ajakan tiba-tiba itu.
"Yup! Boss tadi memberikanku dua buah tiket, sepertinya dia menyuruh kita untuk bersenang-senang sebagai pelepas stress. Haha,"
"... Oke kalau begitu,"
"Yay! Apakah aneh jika aku belum pernah menonton bioskop sama sekali?" Haruto menyadari kedua bola mata Junkyu yang bersinar, menunjukan bahwa dia sangat bersemangat untuk hari esok.
"Apakah kau tidak mempunyai teman? Bagaimana mungkin ada orang yang belum pernah menonton bioskop..." Haruto bertanya pelan. Hatinya berdenyut mendengar pengakuan Junkyu tadi.
"Tentu saja aku mempunyai teman, hyung. Tapi aku harus bekerja paruh waktu setiap pulang sekolah sehingga aku tidak mempunyai waktu luang... Fyuh, temanku yang bernama Jihoon dan Hyunsuk biasanya akan mengujungiku di tempat kerja untuk bermain,"
"Benarkah? Sepertinya mereka teman yang baik..."
"Hehe, setidaknya aku tidak pernah kesepian di sekolah, hyung. Mereka sangat pengertian dan selalu membantuku di kelas," katanya sambil mengunyah makanan. Setidaknya dia lebih terbuka jika itu tentang teman sekolahnya, batin Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You - Haruto x Junkyu of Treasure [END]
FanfictionAttention: Not BL (Bromance - Brotherhood), Explicit words Summary Pertemuan dua anak lelaki yang hidupnya berada di dalam kegelapan dan kesepian. Haruto, pemberontak yang lari dari rumah, bertemu dengan Junkyu, lelaki yang memendam kesedihan yang...