—
Mataku melihat jelas gelagat kecewa dua orang yang duduk berhadapan denganku sekarang ini. Lebih-lebih laki-laki berambut hitam dengan setelan kaos merah dan jeansnya yang duduk menunduk tak sudi melihatku.
"Kenapa baru bilang sekarang?" suaranya sedikit meninggi, terdengar jelas di telingaku, pria itu menahan diri.
Aku diam saja. Bibirku tiba-tiba saja keluh. Bisa-bisanya berlagak aku, jadi orang bodoh.
Lagi telingaku menangkap suara. Kali ini lebih panjang daripada sebelumnya. Napasnya terdengar memburu, jelas. Emosi sudah babat habis lawan bicaraku.
Tentu. Aku masih diam saja berlagak bodoh. Air mataku jatuh tak henti-henti. Makin bodoh aku terlihat. Rasanya benar benci aku pada diriku sendiri. Semuanya menguap begitu saja. Yang keluar dari mulutku setelahnya omong kosong menyakitkan.
Aku bawa berita buruk.
///
next chapter:
kepergian dan kepulangan
KAMU SEDANG MEMBACA
D A L A M P E L U K
Short Story[✔️ ] Aku pernah dikecewakan. Melepasmu pergi. Membiarkan kesempatan memilikimu selamanya hilang. Sebab, kamu berhak memilih. Aku tidak bahagia dengan keputusan itu. Maka dari itu, aku berlari pergi. Lalu kemudian, kamu datang di saat seseorang jug...