03. perbincangan masa lalu

623 73 0
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan-kapan jalan bareng ya," seruan Fareza setelah selesai mengantarku dengan selamat sampai di rumah.

Dia tersenyum manis sambil memperlihatkan giginya yang nampak berjejer rapi dan putih bersih.

Aku mengiyakan seruannya tanpa berpikir lagi. Dia tertawa kecil, lalu melambaikan tangannya berpamitan untuk pulang. Suara mesin mobil yang tadi ku tumpangi sudah menyala lagi dan bersiap melesat menghilang.

Laki-laki itu pergi setelah memintaku untuk bertukar nomor ponsel dengannya.

Dia hilang di balik jalanan sepi dekat dengan komplek rumahku.

Pelan-pelan sambil meremas bajuku sendiri aku berjalan menuju rumah.

Malam itu, oh tidak, ralat.. tepatnya hari itu, masih terasa membingungkan. Sangat membingungkan.

///

next chapter:
jebakan

D A L A M  P E L U KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang