12. sorak kepedihan

205 29 0
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keningku mengerut bingung. Ku temukan seorang laki-laki yang jauh duduk di sudut. Bibirku melontar sebuah tanya. Dari atas bisa ku lihat rambut hitamnya yang tebal terkena cahaya lampu di tengah gelap malam.

"Zahra?" dia bertanya-tanya kenapa aku ada di sana. "Ngapain kamu?"

Aku lagi-lagi mengerutkan keningku bingung. Satu lagi pertanyaan meluncur dari bibir merahku. "Ngapain?" ulang, menekan.

Seperti orang kehilangan waras. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya, memukul bibir tebalnya dengan keras menggunakan tangan yang bebas. "Bukan,"

"Bukan apa-apa," katanya.

Di tengah hiruk, aku melihat wajah laki-laki yang muram. Aku bertanya-tanya.

Kenapa?

///

next chapter:
berkawan dengan sepi

D A L A M  P E L U KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang