—
Keningku mengerut bingung. Ku temukan seorang laki-laki yang jauh duduk di sudut. Bibirku melontar sebuah tanya. Dari atas bisa ku lihat rambut hitamnya yang tebal terkena cahaya lampu di tengah gelap malam.
"Zahra?" dia bertanya-tanya kenapa aku ada di sana. "Ngapain kamu?"
Aku lagi-lagi mengerutkan keningku bingung. Satu lagi pertanyaan meluncur dari bibir merahku. "Ngapain?" ulang, menekan.
Seperti orang kehilangan waras. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya, memukul bibir tebalnya dengan keras menggunakan tangan yang bebas. "Bukan,"
"Bukan apa-apa," katanya.
Di tengah hiruk, aku melihat wajah laki-laki yang muram. Aku bertanya-tanya.
Kenapa?
///
next chapter:
berkawan dengan sepi
KAMU SEDANG MEMBACA
D A L A M P E L U K
Short Story[✔️ ] Aku pernah dikecewakan. Melepasmu pergi. Membiarkan kesempatan memilikimu selamanya hilang. Sebab, kamu berhak memilih. Aku tidak bahagia dengan keputusan itu. Maka dari itu, aku berlari pergi. Lalu kemudian, kamu datang di saat seseorang jug...