—
Bibirku menganga saat melihat apa yang barusan keluar dari amplop di genggamanku. Mataku mengerjap bingung seperti orang bodoh. Bergantian aku melihat kertas di tangan dan orang pembawa amplop.
"Lebih cepat kita pergi, kamu bisa cepat kabur dari masalahmu di sini."
Setelahnya laki-laki itu pergi. Meninggalkan orang bodoh sendirian di ruang bacanya. Yang dimaksud orang bodoh itu tentu saja, tidak bukan, tidak lain, ialah aku.
Pintu ruang bacaku terbuka lebar. Kaki jenjangnya mengantar sang empu pergi. Dari belakang aku bisa melihat jelas punggungnya yang makin lama makin hilang.
Mau balas dendam dia, pikirku, sambil tanganku memasukkan kembali kertas ke dalam amplop yang sekarang sudah menjadi seperti barang wajibku.
///
next chapter:
bandung
KAMU SEDANG MEMBACA
D A L A M P E L U K
Historia Corta[✔️ ] Aku pernah dikecewakan. Melepasmu pergi. Membiarkan kesempatan memilikimu selamanya hilang. Sebab, kamu berhak memilih. Aku tidak bahagia dengan keputusan itu. Maka dari itu, aku berlari pergi. Lalu kemudian, kamu datang di saat seseorang jug...