9.

7 2 0
                                    


9.

Da comeback,..
Sorry for typo, enjoyed please..

"Nona, porsi tuan 2x itu," ucap seorang pelayan padaku.

"Ha.? Padahal aku sudah mengambil cukup banyak,.." ujarku.

Pelayan itu hanya terkekeh.

"Segini.,?" Tanyaku. Dia lalu tersenyum dan mengangguk. Sungguh ini porsi tiga orang.

"Biasanya, kami yang tetap memasak, asisten tuan hanya mengawasi kami." Ujarnya.

Aku memucat.

"Eh, tapi, tadi Mr. Laz berkata siapkan, berarti aku yang memasak kan.? Eh apa aku salah ? Bagaimana jika aku salah.?"

Panik sendiri.
Pelayan itu hanya tersenyum.

Akhirnya nasi gireng itu, ku bawa ke meja makan. Aku membuat 4 buah telur mata sapi, aku agak riskan semua itu akan habis dimakan satu orang.

Aku yang gendut saja seperti nya akan tepar jika disuruh makan segitu.

"Eh, minumnya apa.,?"

"Kopi, hitam pahit."

"Apakah, aku harus membuatnya di teko atau bagaimana.?"

"Cukup satu cangkir saja nona, tentu tuan akan meminum air putih."

Segera aku membuat secangkir kopi pahit. Kopi nya masih, berbentuk biji kering. Aku harus menggerusnya dahulu. Air panas bersuhu 80°ku tuang perlahan setengah cangkir lalu, kuaduk dan kutuang lagi hingga penuh.

Ku hidangkan semua itu di meja makan. Mr. Laz Yang ternyata sudah berada disana melirikku sembari bertanya.

"Kau tidak makan.,?"

"Saya, sudah makan Sir." Ujarku.

"Makan apa.?"

"Mi instant."

"Ck, sudah lah minta pelayan membuat minuman untukmmu, lalu duduk disini temani aku."

Aku hanya mengangguk. Lalu berjalan kedapur. Tentu saja aku harus membuat nya sendiri. Kasihan para pelayan itu, pekerjaan mereka sudah banyak, masa harus di tambah dengan membuatkanku minuman.

"Sedang apa nona..,?" Tanya seorang pelayan.

"Membuat kopi susu, untukku.."

"Aih,.. mengapa tak memintanya pada kami nona..,?"

" jangan memanggilku nona, aku tak nyaman bibi, lagi pula aku tak ingin merepotkan kalian.." ucapku.

Lalu, aku segera pamit ke meja makan. Setelah, aku duduk.

Tiba-tiba bibi pelayan tadi datang, membawa air putih.

"Oiya trimakasih bi, saya lupa tadi"

ujarku sambil tersenyum konyol. Si bibj pelayan pun hanya tersenyum sembari menepuk bahuku.

"Ck,."

Eh, aku kaget. Kenapa si bos berdecak.

"Amber., apa kau tengah mencoba resep baru.,? Kopi dan nasi goreng ini rasanya berbeda."

Mati kau Sam.

"Nona Samantha yang memasaknya Alpha."

Tunggu, aku tau ingatanku buruk. Dan sekarang aku tengah berfikir. Aku seperti pernah dengar,

"Ha?!!"

Baru satu hari bekerja dan kau teramcam di pecat Saaamm..

"Maaf sir, saya pikir anda menyuruh saya memasaknya, maaf sir.."

OMG SAM, jangan sampai kau membuat rekor masuk pagi hari dan di pecat , bahkan sebelum jam makan siang. Sad being me huaaaaa..

"Ah, tak apa aku pikir dan kira kau hanya mengawasi kerja para maid agar benar membuat sarapanku. Bahkan sama sekali tak menyangka jika kau yang akan membuatnya." Jelasnya.

Sungguh, aku merasakan detikbdetik yang sangat menyiksa. Semua bahan untuk membuat sarapan itu tentu tak murah, belum lagi aku membuatnya banyak untuk seluruh maid juga. Tentu aku akan menangis jika disuruh menggantinya.

" ya sudah., Amber nanti suruh,  maid membersihkan kamarku."

Hal itu hanya diangguki oleh bibi dan dia berlalu pergi., ah, namanya Amber.,?

"Eum, anda tak marah sir.?"

"Untuk apa aku marah.,? Ini enak, oiya lebih baik kau yang menyiapkan makanan untukku, ini enak kopinya juga. Pakai saja bahan dari kulkas."

"Ha ?"

Okay, aku kaget. Tidak jadi di pecat ?

Ehehehehe..

"Jam, makan siang nanti anda akan menghadiri pertemuan dengan teman-teman anda. Sampai makan malam."

Aku memberi tahunya kegiatannya hari ini.

"Sam, pesankan makananku, "

"Bayar bill nya Sam,."

"Sam,... minuummm.."

" aku mau Snack Sam..."

"Pesankan minum Sam,.."

"Samm....."

"Sammm..,"

"Sam,..."

Aku menjatuhkan diriku ke sofa, setelah bos baru ku itu, masuk ke kama r mandi. Remuk.

Astaga, ini baru satu hari Sam, dan mungkin ini juga yang membuat para Asisten itu pergi. Mungkin bagi mereka lebih baik membayar denda kontrak dari pada harus meremukkan tubuh mereka.

Bos baruku, beranjak ke kamar saat pukul 20.20 dan dia berkata jika harus tidur pukul 20.30 pas.

Aku pikir, hidupnya sungguh disiplin sekali. Bayangkan dia tidur berapa lama.? Dan bangunya pun hanya untuk bersenang- senang.

Ah, mungkin karena itu yubuh dan kulitnya amat sangat bagus. Apa kabar saya, yang tidur masih selalu tidak terkontrol. Kadang tengah malam masih melek, sambil ngemil. Gimana gak gendut cobaaa...

Aku baru akan pulang saat, para maid menemuiku. Mereka berkata makananku sangat enak.

"Ehehe, itu hanya nasi goreng biasa paman ,bibi. Tak usah terlalu menyanjungku. Tapi aku jadi berniat membuka cafe sendiri loh, "



Aku terkekeh sendiri mengingatnya. Kini aku tengah, berbaring di kasurku yang entah kenapa sangat menggoda malam ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 10. Ya, satu jam perjalanan. Macet lah, apalagi. Aku masih diantar-jemput oleh paman supir.

Aku merenung, tentang kegiatan Mr. Laz  hari ini Makan di resto berbintang. Tempat tongkrongan yang juga pastinya berkelas. Dengan teman-teman sepantarannya yang juga amat sangat kaya.

Dan ternyata, mereka memnawa asisten masing-masing yang itu berarti kami duduk, di meja yang tidak jauh dengan mereka. Dan segera mendekat jika mereka memanggil kami.

Para asisten itu, tentu saja sangat modis. Ah, aku memang harus belajar menyesuaikan diri dengan keadaan.

Karena, yaaa

Samantha Edison...

Wellcome, ke ruang lingkup pertemanan sultan..







*******
Aiyo yooooooo.,..

Da mager up, tapi di usahakan up, maap yak diharap mengerti

Love you readers..

Eclipse (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang