30

2 2 0
                                    


Kepala dan kelopak mataku sangat berat rasanya. Namun sinar matahari mulai masuk di indra pengelihatanku. Tanganku terangkat, untuk menghalau sinar matahari yang nakal itu. Aku tersadar seseorang tengah berdiri di amping tempat tidur ku. Tentu saja aku langsung menengok ke arahnya.

Aku tersenyum Bahagia kala melihat Max sedang berdiri disana. Apakah dia sedang menungguiku. Entah bagaimana namun aku merasakan bahwa hatiku mulai mengangat.

''Max...''suarak parau, namun senyuman tak sekalipun luntur dari bibirku. Aku Bahagia ketika orang yang pertama aku lihat adala Max.

''gugurkan kandunganmu itu'' ucap nya datar dan menatapku tajam.

Eh, apa maksudnya?

''kau hamil 12 minggu,!'' Ucapku keras. 

Aku harus menjelaskan padanya. Bahwa dia tidak boleh mengandung keturunanku. Tubuh manusianya jelas takkan sanggup mengandung monster.

''jangan berpura-pura bodoh! Aku yakin kau sudah tahu! 12 minggu bukan waktu yang sebentar untuk monster itu bersemayam dalam perutmu!''

Aku berteriak kesal sembari menunjuk perut Sam, aku benar-benar tahu kandungannya itu takkan kuat. Aku muak dengan waja polosnya dan matanya yang mulai menatap kosong juga meneteskan air mata. 

Mengapa dia menangis lagi? 

 Aku sedang berusaha menyelamatkannya.

''gugurkan kandungan itu, aku tidak sudi monster itu berada di sana''

Tidak, mengapa mulutku berkata begitu. Hausnya aku mmberikan penjelasan ringan yang di mengeri olehnya. Bahwa yang sebenarnya adalah aku takut dia tidak kuat membawa monster itu dan.. 

dan..

''kau dengar kan? Gugurkan kandungan itu atau...''

''atau apa?''

Eh, aku membolakan mataku, Apakah dia baru saja menentagku?

Sialan.Dia harus tetap hidup bersamaku disini.

''kau tidak boleh mengandungnya. Dia.... Diaa.. dia monster!'' Ucapku bingung.

''cukup aku mengalah selama ini. namun kali ini aku akan tetap mempertahankannya!''

Mataku menggelap, dia sekarang berani membantahku? Segera ku Tarik rambutnya kasar. Berani sekali dia?!

'' kau tidak boleh mengandungnya! Kau ini hanya manusia! Sadar diri!'' Ucapku kasar sambil membanting kepalannyea ke Kasur. Masa bodo dengan lukanya yang baru saja di obati itu.

''aku tidak akan menggugurkannya!!!'' dia berteriak, bahkan lebih keras dari padaku.

'' sialan!'' aku sudah tak bisa membendung amarahku. Dan kini biarlah aku pergi dulu untuk meringankan sedikit amarahku. Aku takut aku akan kehilangan kedndali dan berakhir menyakitinya.

''kamu Jahat Max, aku rindu Max-ku yang dulu'' ucapnya lirih namun tentu saja pendengaran serigalaku lebih peka.

******


Aku membolakan mataku kaget mendengar perkataan Max. awalnya aku tersenyum Bahagia melihatnya berdiri di sebelah ranjangku. Aku pikir dia mulai kembali menjadi Max ku yang dulu. Tapi ternyata aku salah.

''kau hamil 12 minggu,!'' aku, entah kenapa aku merasakan sesuatu menghangat mendengarnya. Perutku di penuhi rasa geli, bak ratusan kupu-kupu yang mengerumuninya. Aku mengangkat tanganku hendak menyentuh sayang perutku ini. namun belum sempat aku menyentuhnya suara tajam dan dingin Max malah terdengar.

Eclipse (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang