3.
Happy reading guys, sorry for the typoLagi-lagi mimpi itu kembali datang. Aku yang melihat Letta terduduk dengan belati perak yang menusuk dadanya.
Aku tak bisa menolongnya, aku sangat menyesal. Letta idiot.
Aku terbangun dengan kaos yang basah, penuh dengan keringat. Kuyub.
kubuka mataku, sesosok wajah kecil berwarna hitam serta bermoncong ada di hadapanku, diatas wajahku.
Mata emasnya sangat imut, dia menatapku dengan tatapan bingung mungkin.,?
Aku bangun, terduduk di kasur. Menatapnya yan masih menatapku aneh.
" hei, morning hm, badanku basah aku harus segera beberes," ucapku mengelus kepalanya. Dan dia masih manatapku yang berjalan mundur ke kamar mandi.
Aku bingung, ketika akan berangkat kerja. Bagaimana dengan sia anak anjing itu.,?
" aku harus bekerja, sampai malam kau tak apa kan ku tinggal, ku tinggalkan sosis besar di atas piring di kasur. " ucapku padanya.
Berharao dia mengerti. Lagi pula bukannya jika dia lapar, dia akan mencari makanan sendiri, dan sosis itu cukup harum menurutku. Ukurannya besar, ku pikir anak bisa dimakan paling tidak dua kali untuk ukuran badannya.
" aku harus memikirkan nama untukmu, kira-kira apa ya.?"
Aku berpikir, sementara si objek di depan ku kembali tidur-tiduran. Ya, malas-malasan di kasur. Ya memangnya apa yang akan dilakukan seekor anjing yang besar nya seukuran bayi berusia enam bulan.
Ya paling hanya memberantakkan rumahku, ya tuhan. Kasihanilah aku, jangan sampai dia memberantakkan rumahku.
" eum, bagaimana jikaaaa POPO., yup Popo cukup imut" pekiku tertahan.
Si anjing kecil yang tadinya malas-malasan seketika memalingkan wajahnya cepat kearahku. Matanya melebar, tatapannya menajam.
Yaaa pasti dia menyukai namanya yang imut itu. Senyumku bangga.Aku melangkah memasuki cafe.
"Pagi Sam, " sapa bos ku yang seperti biasa sudah menyandarkan badanya yang proposional itu, di meja bar.
"Pagi, sir" senyumku untuk memulai pagiku, di sepanjang perjalanan menuju ruang ganti, ku sapa teman-teman seprofesiku.
Ah, hari ini berjalan seperti biasa. Aku sedikit tenang, tadi pagi ku keruk sedikit pasir, dan menaruhnya di baskom. Untuk Popo buang air lah, untuk apa lagi coba.?
Aku pikir dia anak anjing rumahan yang, yaa tahu, cara nya, jadi aku sedikit tenang.
Oh, ayolah anak anjing selucu itu masa anjing liar, sikapnya yang seperti nya terdidik. Aku melihatnya buang air kecil di kamar mandi. Amazing kan.,?
Ya tapi, tetap untuk berjaga-jaga, lebih baik ku tarus pasir di baskom kan.?
"Byeee Sam, " sapa teman-teman ku saat aku, sudah melangkahkan kaki keluar cafe. Mereka baik, amt sangat baik malah seperti keluarga. San berbicara tentang keluarga aku mengingat Letta.
"Jadi Letta, ini hampir satu tahun, apa kabarmu, ?" Lirihku.
Angin malam, menemani langkahku. Berhembus pelan, tapi sangat menusuk. Tuhan aku merindukannya. Lettaku......
"Popo..!!! Kubawakan makanan nih, aku membelinya tadi, aku tak tau kau makan yang merk apa, tapi ini cukup mahal, ku pikir, selevel lah, dengan yang biasa kau makan" ucapku saat memasuki kamar, dan melihat Popo sedang tiduran asik, telentang seperti manusia.
![](https://img.wattpad.com/cover/222335730-288-k401972.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipse (HIATUS)
FantasíaKetika obsesi menggelapkan hati. Dan balas dendam yang berkedok patah hati, membuat ilusi tentang kebahagiaan abadi. Tak akan pernah tercapai. Karena sang kekasih mati. "Ku kira kau alasanku tersenyum di setiap hariku, alasanku, menyalahkan malam y...