'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah'

10. Angga & Adelia

Menunggu...

Angga hanya bisa menunggu jawaban Adelia yang tak kunjung ia dapatkan.

Jadwal kuliah Angga hari ini tidak begitu padat. Ia bisa pergi ke cafe yang sudah ditentukan oleh client untuk pemotretan endorse.

Kebetulan, untuk pemotretan kali ini, Angga bersama dengan Venly. Jadi, mereka akan pemotretan di tempat yang sama, client yang sama tapi beda brand saja.

Venly sudah menunggu kakaknya di parkiran kampus. Dia kira mereka akan pergi berdua, ternyata Angga membawa Adelia.

"Kenalin, calon pacar gue!" Angga sangat percaya diri.

Venly bersalaman dengan Adelia.

"Panggil aja Adel, Kak. Aku mahasiswi semester pertama di FH," Adel memperkenalkan diri dengan senyum ramahnya.

"Venly. Mahasiswa semester empat di sastra Inggris," Balas Venly.

"Yauda yuk jalan!" Ajak Angga segera. Sejujurnya, dia sedikit cemburu melihat Adel tersenyum seperti itu kepada laki-laki lain meskipun itu adiknya.

Selama perjalanan, Adelia banyak bicara dengan Venly. Tapi, karena Venly bukan orang yang gampang akrab apalagi sikapnya yang terlalu dingin, jadi apapun yang dikatakan Adel hanya dijawab 'Iya' atau 'hmm'.

"Lo jangan dingin-dingin amat napa, Dek?" Angga melihat Venly dari kaca spion depan.

"Gue lagi konsen belajar buat UTS, Bang," Jawab Venly datar.

Adelia mendengar jelas jawaban Venly dan ia sedikit tak enak karena sudah terlalu banyak bicara.

"Del, gak ada jawaban apa-apa hari ini?" Tanya Angga pada Adelia.

"Masih nunggu? Belum sih. Sabar ya!" Adel menepuk bahu Angga pelan.

"Ya nunggulah." Jawab Angga tegas.

"Adelia ikut kita ngapain, Bang?"

"Dia cuma nemenin abang. Soalnya kan dia perempuan, pasti taulah tentang lipstik. Produk yang mau gue bawain nih masalahnya soal lipstik," Terang Angga.

"Kayak disana gak ada staff cewek aja, Bang. Kalau staffnya banyak cewek juga demen banget lu bisa godain," Ledek Venly tanpa peduli ada Adelia disana.

"Bacot banget lu! Diem kagak?" Angga melototi Venly.

"Ciee ketauan aibnya..." Venly semakin meledek Angga.

"Lu bener-bener ye!" Angga mengambil apa saja yang ia liat untuk dilempar ke Venly.

"HEY STOP!" Spontan Adelia. "Kak, kamu lagi nyetir kok malah tengkar sih!" Adelia mengomeli Angga.

"Kak Venly juga..." Tak hanya Angga, Venly pun kena omel. "Aku ikut biar bibir Angga gak di pegang-pegang sama cewek lain. Kan kalau produk lipstick atau sejenisnya gitu, staff bakal pegang-pegang bibir dia,"

Dua laki-laki itu terkejut mendengar penjelasan Adelia. Terlebih Angga. Wajahnya memerah. Sadar atau tidak Adelia berkata seperti itu, yang pasti Angga merasa istimewa.

"Ck... Dasar bucin," Bisik Venly bicara sendiri.

•••••

Cafe telah di booking khusus untuk pemotretan mereka berdua. Banyak staff berlalu lalang untuk mempersiapkan semuanya.

"Oh hello anak-anak tampan," Itu adalah Esa. Pemimpin pemotretan hari ini. Dia yang mengatur segalanya. Dari mulai staff, photograper sampai Angga dan Venly sebagai modelnya.