30. 'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah'

81 6 1
                                    

Pesta ulang tahun Devara dan Gia dirayakan sederhana oleh Jeff dan Thomas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta ulang tahun Devara dan Gia dirayakan sederhana oleh Jeff dan Thomas. Mereka berdua sudah menginjak umur 5 tahun di tahun ini. Tema Teddy dipilih oleh Gia sendiri dan Devara hanya mengikuti kemauan Gia.

"Devara suka sama ulang tahunnya?" Tanyaku.

"Suka, Grandma. Kan Gia yang pilih bonekanya,"

"Gia mau lebih banyak teddy, Mom. Tapi, Daddy bilang teddynya habis di toko mainan."

"Beneran abis, Thom?" Aku memastikan ke Thomas langsung.

"Beneran. Ini semua di borong sama Gia dari mulai yang ukuran sejari sampai segede manusia noh," Jawab Thomas seraya melihat boneka terbesar yang ia belikan untuk Gia.

"Yaudah tahun depan kita beli banyak teddy ya. Pesen ke pabriknya kalau bisa," Aku membujuk anak gadisku itu. Dan berhasil.

Acara hari ini hanya untuk keluarga dan teman-teman dekat. Tapi meskipun terdengar inti, yang datang begitu banyak.

Semua anak-anakku sudah menikah. Tersisa Venly, Yesa, Andy dan Randy belum memberikanku seorang cucu. Jika kita berkumpul semua seperti ini, keluarga ini sangatlah besar.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Aku semakin tua. Masih bersyukur dengan Tuhan yang memberikan hidupku kembali saat itu. Jika tidak, mungkin aku tidak akan merasakan kebahagiaan hari ini.

Aku menyambut satu persatu tamu bersama Thomas. Orang tua dari teman-teman Gia dan Devara begitu terlihat anggun dan tampan. Selama acara berlangsung, aku hanya duduk di belakang tamu yang hadir. Aku mudah lelah. Jadi, Jeff dan Sisil menggantikanku dan Thomas di depan acara.

"Resiko udah tua tapi masih punya anak kecil," Celetuk Zahra yang membuatku terkejut.

"Siapa yang ngundang lu?"

"Thomas. Siapa lagi? Tapi, Lili lagi sakit jadi nggak bisa dateng."

"Iya tau. Masa besan gue sakit, gue nggak tau." Rio dan Lili akhirnya menjadi besan karena Karina sudah menjadi istri Andy.

"Emm besan sekarang. Gue juga mau besanan sama keluarga Ardinata. Tapi sayang anak gue gak jodoh sama anak lo,"

"Sabar ya, Ra." Aku tertawa kecil seraya menepuk pelan bahu Zahra.

•••••

Lancarnya acara membuatku merasa lega dan bahagia. Tidak ada cela kekurangan. Semua sempurna. Setelah semua selesai membereskan dekorasi, kita tak langsung beristirahat dikamar tapi berkumpul diruang tengah.

"Ini mau langsung di buka kadonya?" Tanya Sisil.

"Iya, kak. Aku sama Deva bakalan buka semuanya. Kado dari Mommy sama Daddy mana?" Ucap Gia dengan suara lucu nan imut.

"Itu yang agak gede," Tunjuk Thomas.

Gia langsung mengambilnya. Ukuran kado itu hampir menyamai tubuh kecilnya. Jujur aku tidak mengetahui isi kado itu karena Thomas membelinya online dan langsung di bungkus kertas kado.

'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang