8. Milik Johnny

52 6 0
                                    

Setelah berpamitan denganku, Thomas izin tidak bisa mengantar Yesa dan Randy karena ada keperluan yang mendesak. Terpaksa, hari ini Yesa dan Randy diantas oleh salah satu abangnya.

4 minggu telah berlalu...

Thomas yang sudah ada janji dengan dokter spesialis, pagi itu juga bergegas untuk menuju rumah sakit. Tes DNA yang ia tunggu-tunggu akhirnya keluar hasilnya.

Dalam hatinya, ia yakin bahwa itu anak Kaila tapi ia tidak yakin anak itu adalah darah dagingnya.

Jika benar bayi itu anak Thomas, Thomas berjanji akan mengambil hak asuhnya dan merawatnya bersamaku. Tapi, dia terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa jujur kepadaku tentang Kaila.

Sesampainya di rumah sakit, Thomas berlari menuju ruang dokter specialis penyakit dalam.

"Bagaimana dok?" Nafas Thomas tak beraturan.

Dokter memberikan sebuah berkas yang berisi hasil. Dokter menjelaskan kepada Thomas meskipun Thomas terlihat tidak begitu mengerti tapi Thomas mencoba terus mendengarkan.

"Hasilnya, bayi itu adalah anak bapak." Pernyataan dokter membuat Thomas terduduk lemas disana. Pikirannya semakin kalut. Dia tidak ingin membiarkan anaknya di panti asuhan. Thomas harus mencari cara agar bisa bicara denganku dan mengadopsi bayi itu.


•••••

Panti asuhan Zahra terlihat sangat ramai anak-anak yang sedang bermain di taman. Thomas datang sendiri.

"Mau nyari siapa, Om?" Tanya seorang anak laki-laki yang menyadari kedatangan Thomas.

"Ibu Zahra. Ada kan?" Dengan lembut Thomas menjawab.

"Ayo! Didit anter," Anak laki-laki itu menggandeng tangan Thomas.

Didit mengantar Thomas memasuki ruangan Zahra. Sebenarnya ia bisa sendiri, tapi untuk menghargai bantuan Didit, ia menerima untuk diantar.

"Thomas sendirian?" Sapa Zahra.

"Iya, Ra. Gue sendiri. Yuta pasti ngantor ya?" Basa-basi Thomas.

"Kalau gak ngantor bisa lo pecat, Thom," Canda Zahra. "Duduk sini," Zahra mempersilahkan Thomas duduk di sofa kantornya.

"Ra, jangan bilang Sessa kalau gue kesini,"

Zahra terlihat bingung dengan permintaan Thomas.

"Jangan salah paham. Gue mau jelasin sesuatu ke lo perihal bayi kemarin yang lo tunjukkin ke istri gue,"

"Oh oke. Apa yang mau lo jelasin? Gue janji akan netral disini," Zahra menajamkan pendengarannya.

Thomas menunjukkan berkas tes DNA dari dokter kepada Zahra dan menjelaskan semuanya. Zahra awalnya begitu kaget tapi Zahra melihat Thomas yang menyesal dan mau bertanggung jawab. Akhirnya, Zahra mau membantu Thomas untuk proses adopsi bayi itu.

Zahra mengizinkan Thomas untuk melihat anaknya. Bayi ini masih begitu kecil. Thomas memegang tangan sang bayi dengan satu jarinya. Tak terasa air mata berlinang di pipi Thomas.

Thomas meminta Zahra membantunya untuk menggendong bayi mungil ini.

Thomas meminta Zahra membantunya untuk menggendong bayi mungil ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang