25. Anniversary Perusahaan

26 5 1
                                    

Perusahaan Thomas akan merayakan ulang tahun yang ke 25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perusahaan Thomas akan merayakan ulang tahun yang ke 25. Karena masih musim covid-19, Thomas tidak berniat membuat acara besar untuk semua karyawannya.

Alternatif yang Thomas pakai adalah memberikan parcel kepada semua karyawan dan mengadakan acara kecil dirumah. Hanya Sultan, Rio dan Gading yang diundang untuk datang kerumah.

"Padahal pingin banget party," Celetuk salah satu karyawan yang duduk di sofa lobby utama.

"Iya bener. Kangen 2 tahun lalu. Pak Thomas kalau bikin party selalu bikin puas. Kangen..." Timpal satu karyawan lain.

"Tapi parcel dari Pak Thomas lumayan sih. Apalagi kayak gue yang ngekost. Bisa sebulan terjamin makan gue," Canda yang lain.

Thomas berjalan melewati mereka dan melihat lobby utama sudah di dekorasi dengan meriah. Sangat menyenangkan melihat semua dekorasi yang hanya bisa ia lihat setahun sekali.

"Pagi, Pak Bos," Sapa Rio.

"Tolong untuk hari ini aja, kita free ya?" Pinta Gading.

"Potong gaji nantinya?" Celetuk Sultan.

"KAGAK BEGITU, BANG!" Kesal Rio saat mendengar kalimat Sultan.

"Ya kan biasanya kalau keliatan nggak kerja bisa potong gaji. Gue gak mau. Kebutuhan gue banyak," Bela Sultan pada dirinya sendiri.

"Boleh free. Santai disini nemenin gue," Thomas membebaskan mereka bertiga dari kerjaan kantor.

"Asek! Terus nanti malem jadi kerumah lo kan, Bang? Gue bawa semua anak gue ya," Ucap Gading.

"Bawa aja. Gue udah pesen ke Sessa buat banyak bikin masakan,"

"Sessa yang masak?" Tanya Rio.

"Iya. Dia nggak sendiri. Ada menantu gue,"

"Gue kemaren sempet bingung lo mau bangun rumah. Lupa kalau lo uda punya 3 mantu. Gila, anak-anak lo gercep banget," Ucap Gading dengan wajah tak percaya.

"Iya. Bener lo, Bang Ding. Gercep banget emang."

Obrolan santai itu berlanjut sampai mereka lupa bahwa mereka sedang di kantor. Bukan di tempat tongkrongan.

•••••

Andy meletakkan sebuah buku di atas meja Yesa. Itu adalah buku bacaan penunjang untuk mata kuliah hari ini.

Andy sengaja pergi dari rumah pagi sekali karena toko buku pinggir jalan yang sudah menjadi langganannya hanya buka di pagi hari.

Dia duduk termenung di bangkunya seraya mendengarkan musik dari ponsel menggunakan earphones.

"Lo tau gak sih gue bakalan makan malem dirumah Yesaya. Keluarga Ardinata. Wah gila sih!" Suara Karina membuat Andy terbangun dari lamunannya.

"Kok bisa sih?" Tanya Aeri.

'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang