18. Antara Andy dan Sessa pt.1

39 5 2
                                    

Yesa menunggu Geby yang sedang berdandan di apartemennya. Semenjak mereka sama-sama kuliah, Geby jadi semakin suka berdandan.

"Sumpah! Lama banget nungguin kamu!" Omel Haechan.

"Sorry babe. Udah ayok jalan."

Selama perjalanan, Geby masih sibuk dengan bedak, lipstik dan alisnya. Yesa berkali-kali mendengus kesal melihat keribetan yang dilakukan oleh Geby.

"Babe, pelan-pelan. Nanti alis aku kemana-mana." Tegur Geby.

"Nanti telat. Aku bentar lagi ada kelas. Kamu enak kelas siang,"

"Tolong ya, aku harus perfect hari ini."

"Emang ada apa?"

"Dosen baru ganteng banget tau. Dia tuh lulus--"

Tiba-tiba Yesa menghentikan mobilnya dan membuat pipi Geby tercoreng lipstik.

"Ihh... Nyebelin banget sih!"

"Aku ini cowok kamu. Pantes kamu bilang gitu di depan aku? Lagian kenapa sih harus pakai dandan segala. Kuliah biasa aja." Geram Yesa.

"Ya aku kan pingin cantik dimana semuanya. Aku pingin bisa dilihat orang dengan istimewa gitu. Senior aku banyak yang cantik. Bisa sering dipuji,"

"Kamu istimewa di mata aku itu kurang? Haus pujian banget? IYA?!" Yesa semakin geram melihat perlawanan Geby.

"Ng-nggak gitu, Sa,"

Mata mereka saling bertemu. Geby mulai bergetar karena bentakan Yesa. Ingin menangis.

Yesa yang tersadar telah menyakiti hati kekasihnya, tatapan matanya sedikit melunak. Dia mengambil tissue dan perlahan menghapus lipstik yang menodai pipi Geby.

"Kamu itu cantik tanpa harus seribet ini. Bukan aku gak suka, tapi cukuplah kamu berdandan buat aku, bukan buat orang lain. Sekarang kamu pikirin, kamu berusaha istimewa di mata mereka, apa ada balesannya? Pujian? Aku 1000x bisa puji kamu dalan sehari kalau kamu mau,"

Kata-kata lembut Yesa membuat Geby tersentuh.

"Tentang dosen itu, jangan pernah bahas dia lagi sesuka apapun kamu atau gak usah suka sekalian kalau hal itu ngerubah Geby yang aku kenal dulu," Tegas Yesa kepada Gaby.

Yesa menjalankan lagi mobilnya karena ia juga tersadar bahwa dirinya sudah telat masuk kelas.

•••••

Yesa sekelas dengan Andy dan Miki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yesa sekelas dengan Andy dan Miki. Meraka bertiga sangat populer sebagai mahasiswa baru. Tinggi dan tampan, itu alasan mereka populer.

"Kuliah nih kita?" Tanya Miki.

"Lu pikir kumpul disini mau ambil sembako?" Jawab Yesa.

Andy yang hanya bisa tertawa lalu terdiam karena ternyata yang tertawa bukan hanya dia, tetapi semua perempuan di kelas.

'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang