Sorry for typo
.
.
.
.
.
."Enggh" Lenguhan samar itu keluar dari mulut jeno.
Mengerjapkan mata melihat sekeliling "ini bukan di halte bus lagi" Pikirnya.
Ia terbangun diatas ranjang king size miliknya siapa yang membawanya kemari?yang pasti bodyguard nya.
Memejamkan matanya mengingat kejadian yang menimpanya tadi dimana ia dikejar oleh segerombolan orang hingga keja kejaran diganggu sempit dan diselamatkan oleh orang berpakaian serba hitam dan berhenti di halte bus juga kecupan singkat dibibirnya.
"Siapa mereka?kenapa mereka ingin membunuhku?" Jeno berpikir sembari tangannya mengurut pelipis.
Rahang Jeno mengeras saat mengingat perkataan musuhnya tadi"Ini adalah balasan untukmu karna sudah menyakiti istri cantik nan manis milikmu,coba saja istrimu itu mau menikah dengan ku mungkin ia tidak kan tersiksa lagi olehmu" Berarti ini ada hubungan nya dengan jaemin istrinya--ah tidak Jeno tidak pernah menganggapnya sebagai istri.
"Ini pasti perintah dari jalang kecil itu,menyuruh suruhannya untuk membunuhku ck!kau tidak akan bisa jalang kecil,aku akan menghukummu karna sudah membuat ku luka seperti ini" Jeno berujar penuh penekanan dengan kilat kemarahan juga kebencian dimatanya.
Ia tidak menghiraukan luka-luka pada tubuhnya,memilih berjalan agak tergesa kekamar jaemin.membuka kasar pintu putih itu.
Brakk
"Jeno?kenapa" Jaemin kaget ia sedang membereskan tempat tidurnya sebelum dikagetkan oleh suara pintu yang didobrak.
Jeno berjalan mendekati jaemin dengan rahang yang mengeras dan mata yang berkilat tajam.
"Aakhh j-jeno l-lepas ini s-sakit" Jaemin memegang tangan Jeno yang mencengkram rahangnya kuat.
"Pasti Lo kan yang nyuruh laki-laki simpanan lo buat ngebunuh gue kan!jawab jalang!!" Jeno berujar dengan marah hingga wajahnya memerah.
"Apa maksud kamu Jeno?aku tidak tau apapun,dan aku tidak punya lelaki simpanan Jeno"jaemin berujar dengan susah payah karna Jeno mencengkram dagunya kuat.
Jeno terkekeh sinis" Lo pikir gue percaya sama omongan jalang kayak lo,nggak!!"
"J-jeno lepas,a-ku tidak tahu apapun dengan kejadian yang kau alami tadi,aku saja terkejut sa-saat melihat kau dibawah oleh bodyguard dengan keadaan te-terluka" Jaemin menjelaskan dengan susah payah.
Jeno menghempaskan kasar dagu jaemin dari tangannya.
"Jalang kayak lo,harus diberi hukuman" Jeno mendekati jaemin uang terduduk sembari memegang dagunya.
Jeno memegang kera baju jaemin hingga kaki jaemin tidak menyentuh lantai dan menghempaskan tubuh mungil itu kekasur
"Mau apa kamu Jeno!!Lepas!" Jaemin memberontak kukungan Jeno.
Ia tidak bisa bergerak hanya kakinya yang bisa ia gerakan Jeno menahan kedua tangannya diatas kepala dan mencengkram Kuta dagunya.
"Lo itu harus diberi hukuman"tekannya.
Jeno mulai melumat kasar bibir jaemin.jaemin hanya diam ia tidak membalas lumatan yang diberikan oleh Jeno.
" Akkhh "Jeno menggigit bibir milik jaemin hingga berdarah dan meledakkan lidahnya masuk.
" Mmhh..."jaemin berontak ia menggelengkan kepalanya dan menggerakkan kakinya beruntal.
Plakk
"Diam jalang,dan nikmati saja" Jeno menampar pipi sebelah kanan jaemin,jaemin meringis merasakan panas di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗'𝚜 𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢' [DISCONTINUE]
Fanfiction[oneshoot][Twoshoot] Chapter awal belum direvisi, masih berantakan!!! NOMIN Happy/sad - BxB - Bahasa baku - non baku - Harsh words