haii
Kangen saya ga?.
.
.
.
.
Happy reading.
-----------
Di apartemen dengan udara yang cukup dingin tengah malam terlihat 2 anak Adam tengah sibuk dengan urusan masing masing, yang satu dengan laptop di pangkuan dan tengah duduk bersandar di ranjang dan yang satunya tengah memainkan handphone ditangan dengan posisi berbaring diranjang yang sama.
Tiba-tiba lelaki manis yang berbaring tadi sebut saja jaemin terduduk dengan spontan lalu menghadap kearah sang tunangan-jeno yang tengah sibuk dengan laptopnya.
"Jen"
"Hm"
"Gue pengen es krim, keluar yok beli" Jaemin berujar dengan antusias sembari menatap jeno dengan senyum sumringah nya.
"Ga bisa na, gue lagi sibuk banget banyak berkas dari papa yang belum di kerjain, besok aja ya" Jeno berujar tanpa menatap jaemin yang kini menatap nya sebal.
"Bentar doang elah, ga lama, ayo lah" Jaemin masih membujuk.
"Tetep ga bisa ini deadline nya jam 9 nanti" jeno masih berusaha untuk mengurungkan niat si manis.
Jaemin melirik jam dinding di kamarnya, jam baru menunjukan pukul 20:00 yang berarti deadline jeno masih 1 jam lagi masih sempat bukan hanya untuk membeli es krim?
"Masih 1 jam lagi jenoooo, beli es krim nya juga bentar doang, ck!" Jaemin berujar dengan kesal matanya menatap jeno tajam.
Jeno menghela nafas kasar, ia menatap jaemin kesal " Bisa ngertiin gue bentar ga!??gue lagi sibuk banget, ga biasanya lo ngotot banget kayak gini!!" Tanpa sengaja jeno berbicara dengan nada yang membentak ke arah si manis yang menatapnya cukup terkejut.
Terkejut saat tiba-tiba jeno membentaknya.
Jaemin membeku, ia menatap jeno tak percaya, lelaki itu baru saja membentaknya!.
Jeno yang tersadar karena sudah membentak lelaki manis yang berstatus tunangannya itu.
"Na maafin gue, gue kelepasan sumpah, gue ga sengaja ngebentak lo" jeno berujar dengan tatapan menyesal tangannya memegang tangan tunangannya yang masih terdiam.
Jaemin tersadar saat merasakan usapan lembut ditangannya "Hah? ah gapapa, lo ga salah gue cuma kaget aja lo ngebentak tadi hehe" jaemin berujar dengan lembut tangannya membalas elusan jeno yang diberikan padanya.
Jeno masih menatap jaemin bersalah, sungguh ia tidak menyangka bisa kelepasan membentak tunangannya ini.
"Udah gih lanjutin ngerjain berkasnya, gue beli sendiri aja" Jaemin tersenyum tangannya menangkup kedua pipi jeno dan memberikan kecupan pelan dibibir sang dominan.
"Tapi na-"
"udah gue bisa, tenang aja, bentar doang kok, cepet selesain deadline nya setengah jam lagi" jaemin beranjak dari ranjang keduanya lalu memakai hoodie hitam bergambar kucing di dada, itu hoodie pemberian dari jeno lebih tepatnya couple dengan sang dominan.
"Gue keluar dulu bentar, kerjain sekarang, jangan ngerasa bersalah yang tadi lupain aja gue gapapa kok" Jeno masih terdiam dan menatap si manis dengan laptop yang masih menyala dipangkuannya.
Menghela nafas pelan" Hati hati, cepet pulang, jangan ngebut"
"Iyaa"
brukh
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗'𝚜 𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢' [DISCONTINUE]
Fanfiction[oneshoot][Twoshoot] Chapter awal belum direvisi, masih berantakan!!! NOMIN Happy/sad - BxB - Bahasa baku - non baku - Harsh words