piwit
.
sorry for typo
happy reading
.
ceklek
"hah..."
helaan nafa terdengar dari bilah bibir tebal milik lelaki bermarga Lee yang kini tengah melepaskan sepatu pantopel miliknya.
bruk
ia duduk di sofa, dan menyenderkan tubuhnya di sana sembari kedua kakinya dinaikan ke atas meja dan tangan kanannya yang memijat dahinya yang sedikit pusing.
"kakak?"
ia menoleh dan menemukan sang istri yang tngah menatapnya dengan senyum sumringah. ia menatap sebentar dan berdehem pelan menyahut.
lelaki mungil tersebut melangkahkan kakinya kearah counter dapur dan membuat kopi untuk sang suami. setelah selesai ia pun segera menuju kearah Jeno.
Jeno menerima kopi tersebut dan menyesapnya sebentar, menyecap rasa pahit namun manis dari kopi itu.
"kakak"
Jeno menoleh lalu menyahut "apa?"
"emm ayo beli mie ayam yang didepan gang, dedek pengen banget. dari tadi nunggu kakak pulang buat pergi bareng bareng" ujarnya pelan
jeno menghela nafas pelan mendengarnya.
"nanti aja ya? kakak cape, besok deh mumpung kakak libur, kita bisa sekalian quality time ya?" bujuk Jeno dengan nada lembut takut menyakiti sang istri.
senyum yang terbit di wajah gembil cantik itu luntur. ia menunduk dan membuang nafas pelan.
"sebentar aja kakak, kita makannya di rumah aja, cuma beli doang ga lama abis itu langsung pulang" rengeknya.
"besok.besok aja ya? tolong ngertiin kakak sayang"
"tapi dedek mau nya sekarang kakak. lagi pengen banget serius, sebentar aja ya pleaseeee" matanya menatap berbinar ke arah jaemin.
Jeno yang pada dasarnya memang sedang kusut dan kepalanya tambah pening karena rengekan sang istri tanpa sadar membentaknya.
"KAKAK BILANG BESOK YA BESOK, PAHAM GA SIH? KAKAK LAGI CAPE JADI TOLONG DENGERIN KAKAK DULU. MASIH ADA BESOK JAEM"
jaemin terjengit kaget saat mendengar bentakan tersebut, tubuhnya sedikit gemetar karna bentakan yang dilontarkan oleh Jeno padanya. ini pertamanya kalinya lelaki itu membentaknya setelah sekian lama bersama.
entah jaemin yang baperan atau sedang sensitif ia menatap takut kearah Jeno yang menatap kearahnya kesal dengan mata tajam yang menyorotnya, mata jaemin terlihat berkaca kaca.
Jeno yang melihatnya spontan terdiam. ia kelepasan. kelepasan sudah membentak istri cantiknya itu.
"d-dedek maaf, maaf kakak ga sengaja, kakak cuma lagi suntuk banget" ia ingin meraih tubuh si manis tapi jaemin menjauh.
lelaki manis tersebut terlihat menghapus kasar air matanya yang mengalir, tubuh nya masih gemetar.
"d-dedek kan c-cuma minta temenin, dedek tau dedek s-salah karna maksa kakak, t-tapi kan bisa jangan bentak juga—hiks... sakit tau dibentak" Ia berbicara dengan nafas tersendat dan suara serak. kedua tangannya menghapus kasar air mata yang mengalir dari kedua matanya.
ah sial kenapa ia jadi mudah menangis dan sangat sensitif. dan Jeno juga, kenapa harus membentak? pdhl lelaki itu sangat tau bahwa jaemin paling benci dengan bentakan.
lihat? tubuhnya saja masih gemetar karna bentakan sialan suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗'𝚜 𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢' [DISCONTINUE]
Fanfic[oneshoot][Twoshoot] Chapter awal belum direvisi, masih berantakan!!! NOMIN Happy/sad - BxB - Bahasa baku - non baku - Harsh words