KANTOR JENO

4.3K 170 0
                                    

Kiw kiw








Happy reading

___________________________

Pagi hari yang cerah seharusnya di awali dengan kegiatan yang menyenangkan, tapi tidak dengan perusahan J'N CORP.

Pemilik perusahaan tersebut dibuat murka di pagi hari akibat keterlambatan salah satu pegawainya.

"SUDAH KU KATAKAN SELURUH JADWAL SERTA LAPORAN ITU HARUS SELESAI KEMARIN MALAM, DAN BERIKAN KEPADAKU PAGI INI, SAMPAI SEKARANG KENAPA LAPORAN ITU BELUM SELESAI?!!"

Jeno pemilik suara menggelegar dikantor itu yang tengah murka, membuang nafas kasar.

"Jika sampai makan siang laporan itu belum selesai siap siap gaji mu ku potong setengah tuan kim"

Setelah mengatakan kalimat itu jeno segera beranjak menuju lift namun belum memasuki lift jeno memberhentikan langkahnya sebentar, lalu menatap irene yang masih diam tak berkutik setelah ia berteriak marah

"Irene noona tolong antarkan kopi ke ruangan ku, aku ingin kopi itu segera jangan terlambat" ujarnya datar.

"a-iya tuan akan saya antar" Irene membungkuk kaku lalu dengan segera melenggang pergi ke dapur kantor.

Setelah mengatakan itu jeno langsung berlalu ke dalam lif menuju ruangannya.

"Hah... dia sangat menyeramkan ketika marah" Irene merinding saat mengingat kejadian jeno marah tadi, manusia itu terlihat seperti monster saat marah.

"noona~"

Pukk

"Aaaa" Irene tak sengaja berteriak saat merasakan tepukan di bahunya.

"Astaga, kenapa berteriak noona? Aku hanya memanggilmu dan menepuk bahu mu pelan, kau sedang melamun ya?" ujar pemuda manis itu sembari menatap irene heran.

"Hufftt na kau mengagetkan ku tau" Irene berujar dramatis sembari memegang dadanya.

"Noona terlalu lebay" ketus pemuda cantik itu.

"ya ya aku memang lebay, aku mengakui'' ujar irene mengalah

"Ah ya noona, kenapa keadaan kantor di pagi ini seperti sangat suram?" pemuda cantik itu terheran saat merasakan hawa tidak enak dikantor yang ia pijak ini yang biasanya sangat cerah mendadak sangat suram.

"Ah itu suami-mu marah marah"jelas irene sembari menaruh kopi di nampan untuk dibawah keruangan jeno.

Jaemin--pemuda cantik itu Mengangkat sebelah alisnya dan menatap irene heran
"huh? marah? Perasaan pagi tadi dia baik baik saja bahkan tidak berhenti tersenyum hingga matanya hilang"

"Ada salah satu pegawai kantor yang belum menyelesaikan laporan yang jeno minta" Jelas irene lagi

"Sudah lah sebaiknya kau tanyakan sendiri ke suami mu itu, aku ingin mengantarkan kopi ini padanya, atau kau yang ingin mengantarkannya?"

"noona saja aku ada keperluan sebentar dengan tuan jung, setelah selesai baru aku menemui jeno" jelas jaemin sembari tersenyum

"Ya sudah aku akan mengantarkan ini dulu, sampai jumpa lagi nana-ya, ku harap kita makan siang bersama tapi jika kau bisa berjalan untuk menuju kantin kantor" Bisik irene dengan suara memelan di akhir sembari terkikik pelan melihat wajah terheran jaemin.

Irene pun berlalu menuju lift untuk keruangan jeno

"Memangnya aku terlihat tidak bisa berjalan menuju kantin?" Gumam jaemin heran sembari menatap kepergian irene.

𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗'𝚜 𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢' [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang