CW // analsex, oralsex, squirt, jorok. (Special duduk dimuka)
Jeno menggeram tak suka, pasal nya sang kekasih terlihat sangat akrab dengan dominan yang merupakan rekan bisnis nya.
Tangan nya mengepal hingga memutih, menahan gejolak amarah. Mata nya membola, sewaktu dominan tersebut mencubit pipi kekasih nya.
Ctakk
Pena digenggaman nya patah. Digenggam terlalu erat.
Jaemin menoleh ke arah kekasih nya yang diam di balik meja kerja nya, melirik kearah pena yang sudah terbelah dua di tangan kekasih nya, jaemin menaikkan sebelah alis nya heran. Lalu saat netra hazel nya menatap ke obsidian gelap dengan kilat amarah yang membara membuat jaemin membeku. Apalagi rahang lelaki Lee itu yang mengerat, menandakan sebuah emosi besar yang tengah ditahan.
Jeno memandang dingin nan datar kearah kekasih nya. Aura tak mengenakan menguar dari tubuh nya.
"Kurasa urusan nya sudah selesai bukan, tuan hwang? " Jeno mengalihkan pandangan nya ke arah Hyunjin yang tengah duduk depan kekasih nya.
Hyunjin tersenyum, tak menyadari raut wajah lelaki Lee, sebab yang ia tau wajah lelaki itu memang selalu datar dan kata kata yang ia lontarkan selalu dingin dan menusuk.
"Ah ya benar tuan lee"
"Kalau begitu, bisa kah anda keluar dari sini? Saya ada keperluan dengan sekretaris saya" Mata tajam nya melirik sekilas kearah jaemin yang diam dan meneguk ludah nya kasar. Sinyal berbahaya seolah berbunyi di kepala nya.
Hyunjin tersentak mendengar nada itu, ini dia di usir? Menyadari keadaan dengan aura tak nyaman. Hyunjin memutuskan untuk pergi saja.
Setelah peninggalan Hyunjin, aura mencengkam rasa nya mencekik leher jaemin.
Memutuskan untuk memanggil kekasih nya walaupun rasanya tak punya nyali.
"Tu---"
"Puas mengabaikan kekasih mu, hm? Puas berbicara dengan dominan lain didepan ku? Puas saat dia mencubit pipi milik mu yang seharus nya hanya aku yang boleh melakukan nya." Pertanyaan beruntun yang lontarkan Jeno membuat jaemin mati kutu. Bulu kuduk nya terasa merinding.
"Jen---"
"Ku rasa kau sudah tau bahwa kekasih mu ini sangat posesif, jadi sayang.... " Jeno menjeda ucapan nya, ia menarik dasi nya yang terasa mencekik leher nya sedari tadi, 2 kancing teratas baju nya sudah dilepas. Lelaki Lee itu berjalan perlahan menuju kekasih nya yang meneguk ludah nya kasar.
"Karena kau sudah mengabaikan ku... Sekarang aku akan buat dirimu tak akan bisa berpikir tentang yang lain selain diri ku"
Entah bagaimana sekarang Jeno sudah berada didepan nya, memeluk pinggang nya erat, jaemin tak tahu. Lelaki manis itu menahan dada bidang sang dominan yang makin mendekat dengan kedua tangan nya.
"Jen--hmphh"
Jeno melumat bibir si manis, menjilat dan menggigit bibir nya kasar. Melumat nya seolah tak ada hari esok. Menggigit kecil bibir tipis itu, menyesap nya kembali, atas dan bawah. Saat mulut itu terbuka kecil, jeno langsung menelusupkan lidah nya masuk untuk bermain dengan lidah si manis. Liur menetes mengaliri dagu si manis. Entah liur siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙽𝚘𝚖𝚒𝚗'𝚜 𝚜𝚝𝚘𝚛𝚢' [DISCONTINUE]
Fanfiction[oneshoot][Twoshoot] Chapter awal belum direvisi, masih berantakan!!! NOMIN Happy/sad - BxB - Bahasa baku - non baku - Harsh words