(Our Sky) 4. satu ranjang!

168 34 2
                                    

Suasana sunyi menyerang kamar itu. Dua insan yang terbaring menutup matanya, namun mereka tidak memasuki alam bawah sadarnya.

"Sean,"

"Hm,"

"Biaya sewa kamar ini berapa? Pasti mahal ya? Kenapa nggak nyewa kamar biasa aja. Padahal kan kita cuma satu malam disini."

" ... "

"Sean,"

"Hm,"

"Uang jajan kamu banyak, ya? Kamu masih muda tapi udah punya black card."

" ... "

"Sean ... Kamu kerja sampingan ya?"

"Sean ... Nggak ada niatan buat berhenti ikutan balap liar gitu?"

"Sean, berantem itu gunanya buat apa sih? Kok cowok suka banget kayak nya!"

"Sean, udah tidur ya?"

Sean bangkit dari tidurnya dan menatap Keyla yang sedari tadi menatap kearahnya.

"Aku ganggu, ya? Hehehe sorry!"

"Lo kenapa sih tanya-tanya soal duit mulu? Butuh duit?"

"Emangnya ada orang yang nggak butuh uang, apa?"

"Biayanya dua ratus ribu, dah! Jangan banyak omong!"

"Ouh oke, nanti aku ganti kita patungan, ya"

"Dua kali lipat!" seru Sean dan kembali tidur membelakangi Keyla.

"Oke," jawab Keyla menarik selimutnya sampai menutupi lehernya.

"Sean."

"Apa!"

"Hehe, kamu belum jawab pertanyaan aku satupun,"

"Gue nggak kerja sampingan, gue gak bisa berhenti buat ikutan balap liar, lagi pula kita balapan liar juga dapet duit kok, berantem jug-"

"Balapan bisa menghasilkan uang?"

Sean merubah posisi, kini ia menghadap Keyla tatap mereka bertemu. Netra coklat itu menatap sendu mungkin sudah sangat mengantuk.

"Iya,"

"Wah enak, ya. Andai aja aku mau belajar naik motor dari SMP pasti aku udah mahir dan aku juga bisa ikutan balap liar kayak kalian."

"Keluarga Lo lagi butuh duit?"

"Nggak," Keyla menggelengkan kepalanya, "aku cuma mau coba cari penghasilan aja, gak enak kalo apa-apa harus minta mulu. Aku udah mau lulus, juga."

"Menurut kamu aku orangnya gimana?"

"Gimana apanya?"

"Nggak." Keyla tersenyum manis.

"Sean,"

"Hm."

"Good night!"

***

Pukul 04.00 pagi, alarm di handphone Keyla berbunyi, dia meraba-raba mencari keberadaan handphone guna untuk mematikan alarmnya.

Keyla menggeliat merentangkan kedua tangannya, dahi nya berkerut ketika tangan kanannya mendarat pada sesuatu yang bidang nan kuat. Keyla perlahan melirik kesamping nya dan mendapati Sean yang masih tertidur pulas.

'Kenapa aku ada disini? Bukanya aku tidur di sofa, ya? Apa Sean yang memindahkan ku?'

Pikiran Keyla tengah bergelut mencoba mengingat apa yang menyebabkan dirinya berada diatas kasur bersama Sean.

Our Sky (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang