(Our Sky) 3. satu kamar berdua

205 39 6
                                    

Keyla mengatupkan kedua tangannya pada pipinya dan sesekali memukulnya pelan guna menahan serangan kantuk yang sudah menjalar.

"Ngantuk?" tanya Sean.

"He'em."

"Yaudah ayok balik! Biar gue anter."

"Mita masih disini, nanti kalo aku pulang duluan Mita pulang sama siapa dong?"

"Bagas ada, Gilang ada, Gading juga ada,"

"Nggak! Aku nggak terlalu percaya sama mereka,"

"Kenapa? Mereka baik kok, walaupun tampangnya kayak kriminal."

Keyla memutar bola matanya malas, emangnya dia pikir dia nggak ada tampang kriminal apa? Dia kan ketuanya.

Keyla seperti melupakan sesuatu yang hendak ia lakukan tadi, tapi apa? Dia lupa. Sepertinya memang benar dia pikun akut. Bagaimana nasibnya nanti jika sudah tua, mungkin lebih parah.

"Ah!" Seru Keyla membuat Sean kaget.

"Kesurupan Lo?"

"Kenalin nama aku Keyla." Keyla mengulurkan tangannya mengajak Sean bersamaan.

"Mau ngajak kenalan aja Ampe segitunya, gimana kalo mau ngajak nikah," cibir Sean.

"Ih siapa yang mau nikah sih!"
"Nggak diterima nih uluran nya?" ucap Keyla mengibas-ngibaskan tangannya.

"Sean," jawabnya menerima uluran tangan Keyla.

"Sean ... Aku denger kamu punya geng motor?"

Sean mengangguk mengiyakan, "kenapa?"

"Nggak. Suka berantem juga?"

"Sering," jawab Sean santai memainkan gelas ditangannya.

"Emangnya nggak takut mati apa berantem mulu. Orang lain mati-matian buat terus hidup, eh kalian malah mati-matian berantem. Mau nyamperin ajal duluan?"

Sean hanya tersenyum kecil sambil memandang gadis disebelahnya itu. Keyla menguap beberapa kali, susu yang dibawanya sudah habis dan dia haus.

"Disini jual susu kotak nggak, ya?" tanya Keyla polos pada Sean.

"Ada, mau?"

"He'em, haus aku."

Sean pergi ke meja bar dan memesan air putih lalu kembali lagi dan menyodorkan air itu pada Keyla.

"Susu kotak nya abis, ada nya roti sobek," ucap Sean kembali duduk.

"Aku nggak laper, aku haus. Makasih ya,"

"Roti sobek nya mau?" tawar Sean mengelus perutnya.

"Nggak usah buat kamu aja," tolak Keyla yang tidak tahu apa maksud dari roti sobek yang Sean tawarkan.

Keyla menghabiskan setengah botol air mineral itu dan menyenderkan punggungnya.

"Aku ngantuk! Ih Mita ngapain sih semangat bener, giliran ngerjain tugas aja pasti ngeluh terus!" gerutu Keyla.

"Mau pesen kamar gak?"

"Emang disini ada kamarnya?" tanya Keyla antusias dengan mata merah yang menahan kantuk.

Sean kembali ke meja bar memesan satu kamar untuk digunakan Keyla istirahat. Rendi yang baru kembali dari toilet menghampiri Sean yang masih menunggu kunci kamar.

"Mau nginep disini?" tanya Rendi.

"Iya,"

"Oh."

Rendi tidak pernah bertanya terlalu banyak, karena dia tahu jika Sean jarang pulang kerumahnya. Tidur di hotel ataupun kamar di club' malam seperti ini sudah biasa bagi Sean, tapi ingat satu hal Sean tidak pernah memesan gadis untuk menemaninya.

Our Sky (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang