(Our Sky) 31. kehendak

75 22 0
                                    

Tinggalkan jejak nya atuh sayang, buat aku tersenyum 🙂
Vote
Komentar
Nantikan Give Away, makanya yang aktif ya honey bunny lope sakebon♥️

"

Keylaaaa!" seru Mita yang baru saja memasuki ruang kelas dengan riang, membuatnya jadi sorotan bagi mereka yang sudah datang lebih awal.

"Apaan sih! Bikin malu aja,"

"Yaelah kayak yang baru dibikin malu sama gue aja Lo!"

"Justru itu kamu udah terlalu sering bikin aku malu, jadi kurangilah perilaku mu itu,Mita."

"Udah ah. Gue ada info penting!" seru Mita yang sudah duduk di kursinya sambil mengacungkan amplop berwarna putih.

"Gue keterima di kampus yang sama kayak Lo!" serunya girang sambil memeluk erat Keyla.

"I-iya selamat! Jangan terlalu erat! Aku nggak bisa napas!" seru Keyla memukul-mukul punggung Mita.

Mita melepaskan pelukannya dan tersenyum bahagia, amat bahagia, "Gak sia-sia gue nyontek mulu sama Lo, Key!"

"Eh! Oncom! Dasar. Nanti kalo ada tugas kampus jangan harap bisa nyotek!"

"Kenapa? Orang gue masuk kampus plus jurusan yang sama kayak Lo,"ujar Mita

Keyla benar-benar tak habis pikir dengan sahabatnya itu.

"Eh gimana acara makan malam nya? Cowok nya cakep kagak?" tanya Mita.

Mita tahu jika Keyla akan pergi makan malam, makanya mereka membatalkan acara nontonnya.

"Lebih cakep mana ama babang Sean?" tanyanya lagi.

Melihat Keyla yang mengulum senyum membuat Mita semakin penasaran dengan sosok pria yang ditemui sahabatnya ini.

Kata aku ge vote dulu, biar nggak dibikin penasaran 😂
Vote
Komentar
Yuk... SeaKey
.

"Reza? Kamu nggak kesekolah?"

Suara wanita di luar kamar Reza tak membuat sang pemilik berniat membukakan pintu. Reza masih terbaring di kasurnya menatap ranjang kosong disebelahnya. Dulu dia selalu menginginkan suasana seperti ini, suasana tenang dalam satu ruangan yang hanya ada dirinya sendiri.

Pintu terbuka, wanita yang berstatus sebagai ibunya itu kini memandang Reza dengan tatapan meminta penjelasan.

"Sekolah udah bebas, belajar udah usai. Kita tinggal tunggu kelulusan dan masuk universitas," ucap Reza tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Nilai kamu bagus, pertahankan itu meski kamu sudah masuk universitas tujuan mu. Mamah dengar anak itu juga masuk ke universitas yang sama dengan kamu, apa kamu mau kalah lagi dengan dia? Jangan buat mamah malu!" Suaranya memang lembut, namun terselip penekanan di setiap kata-katanya.

"Mamah udah liat kan nilai Reza? Semuanya sempurna, Reza jadi nomor satu bukan dua atau tiga."

Setelah mendengar itu, wanita itupun pergi dari kamar anaknya itu. Reza hanya bisa tersenyum pedih.

"Lihatkan! Nilai kamu jadi turun gara-gara kamu bergaul sama mereka!" bentak mamah Reza dengan mengacung-acungkan kertas yang tertera nilai 95 itu.

Saat ini Reza masih duduk di bangku kelas 12 semester ganjil, begitupun dengan kakaknya. Mereka lahir hanya berbeda beberapa menit saja.

Hanya perihal nilai yang kurang 5 poin untuk menjadi sempurna, sang ibu memarahi nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Sky (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang