(Our Sky) 13. Pertaruhan

104 35 2
                                    

"kalau nilai kamu terus-terusan kayak gini gimana mau lulus ujian nanti!"

Keyla menekan kertas yang sedari ia periksa itu, sementara orang yang dia marahi malah asik menghisap rokok sambil sesekali memainkan asapnya.

"Sean!"

"Apaan sih! Berisik tau. Lo liat kan nilai gue udah ada peningkatan dari minggu-minggu kemarin!" seru Sean menarik kasar kertas yang ditekan Keyla.

"Peningkatan? Oh my God yang benar saja! Nilai dari 50 ke 51, itu yang kamu sebut peningkatan?" ujar Keyla terlanjur kesal.

Sean berangsur duduk dihadapan Keyla, hanya meja yang memisahkan mereka. Kini mereka duduk lesehan dilantai. Sean menyesap rokoknya dan menghembuskan asapnya tepat di wajah Keyla, sehingga membuat Keyla terbatuk-batuk.

"Kamu nyebelin! Bisa nggak sih satu hari aja jangan ngerokok! Rokok itu bahaya, tau!" seru Keyla mengibas-ngibaskan tangannya guna menghilangkan asap rokok dihadapannya itu.

Sean duduk menyamping, pandangannya teralih menatap keluar jendela. Satu kali asap rokok ia keluarkan berbentuk bulat besar, lalu kedua ia bentuk bulatan-bulatan kecil dan yang terakhir ia menelannya.

"Dulu gue pernah baca buku tentang merokok," ujar Sean tanpa mengalihkan pandangannya, Keyla mendengarkan dengan seksama.

"Dalam buku itu tertulis 'jagalah kesehatan, jangan merokok sayangilah paru-paru mu' ," lanjut Sean.

"Itu udah tau, tapi kenapa masih suka ngerokok?"

Sean menatap Keyla, "tau apa yang gue lakuin setelah baca itu buku?"

"Kamu mencoba untuk berhenti merokok?" ucap Keyla ragu.

Sean menggeleng pelan sambil menggoyangkan jari telunjuknya, "mulai saat itu gue putusin buat kagak baca buku lagi!" seru Sean kembali menghisap nikotin yang terbungkus dengan kertas itu.

Keyla hanya bisa menghembuskan napas pasrah mendengar perkataan Sean itu. Keyla kira membaca sesuatu informasi dapat membuat Sean berubah ternyata, manusia itu malah memusnahkan sumber informasi itu.

Keyla memasukan semua buku kedalam ranselnya dan beranjak dari duduknya, membuat Sean menatapnya bingung.

"Mau kemana? Baru juga satu jam, udah maen pergi aja!" seru Sean.

"Kamu sih belajarnya nggak bener! Aku kan jadi nggak mood buat ngajarin."

"Yaudah sih tinggal ajarin lagi, apa susahnya. Lagipula dari kemarin Lo ngasih gue soal anak kelas 10 sama kelas 11. Gue itu Sean Maravilloso kelas 12, kalau Lo lupa!"

"Sean Maravilloso yang ngakunya kelas 12 tapi ngerjain soal adik kelas aja masih dapat nilai dibawah rata-rata. Mohon maaf dengan sangat, saya Keyla Elleonore Zeca harus mengingatkan anda bahwa ujian itu tidak hanya pelajaran kelas 12, tapi keseluruhan. Tandai keseluruhan pembelajaran dari mulai awal hingga akhir. Ngerti!"

Sean yang kini sudah berdiri dihadapan Keyla, menatapnya dingin. Keyla menjadi agak takut dengan tatapan yang diberikan padanya itu. Ia tahu Sean adalah ketua geng yang disegani di sekolahnya maupun diluar sekolah, tapi Sean nggak mungkin main kasar sama perempuan kan?

"Kenap mau marah?" ujar Keyla bersikap sok cool.

"Kalau gue bisa lulus ujian dan dapat nilai diatas 8, gimana?" ujar Sean dingin dengan suara beratnya.

Keyla seakan menahan tawa mendengar Sean berkata akan mendapatkan nilai diatas 8? Bahkan untuk tes mudah ini saja dia hanya mendapatkan 5.

"Kalo mau ketawa, ketawa aja kagak usah ditahan! Muka Lo jadi merah."

Our Sky (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang