Happy reading
Vote
Komentar
Jangan tak kasat mata ya.
cukup dia aja yang nggak keliatan kalian jangan.Tiga bulan sudah Keyla mengajar Sean, kini tersisa 1 hari menuju Ujian. Semua pelajaran yang ia berikan bisa digolongkan dalam kategori mudah bagi anak SMA. Tapi nilai Sean selama diberikan tes olehnya tak pernah memuaskan, nilai paling besar yang didapat hanya 60.
"Kamu nggak lupa kan sama pertaruhan kita?" ucap Keyla mencoba sabar setelah melihat nilai di kertas tes.
"Inget, kok tenang aja. Jangan-jangan Lo mau batalin pertaruhan nya ya!" tuduh Sean.
Keyla menatap malas dan mengeluarkan sesuatu didalam ranselnya. "Mana mungkin aku lupa, nih! Aku udah laminating biar nanti kamu nggak bisa ngeles!" seru Keyla menunjukkan kertas yang rapi dengan laminating itu.
"Wah, wah, wah. Lo yakin kalo gue gak bakal bisa mencapai nilai yang udah gue tentuin," ujar Sean dengan wajah prihatin pada Keyla.
"Ya, aku sih seneng-seneng aja kalo kamu bisa mencapai nilai itu, tapi ... liat sendiri kan nilai kamu ini, meskipun aku udah ngerahin semuanya tapi, ya ... ."
"Tenang aja, Lo belum kenal gue sepenuhnya. Lebih baik persiapin mental Lo buat keinginan gue yang harus Lo turutin," ucap Sean tersenyum evil.
Dering telpon terdengar dari ponsel Sean, menampakkan nama "Pria Tua" dilayar kaca benda persegi itu.
"Ada apa?"
"Kapan kamu pulang? Kamu nggak kangen sama ayah mu ini, hah!"
"Ada apa? Cepat katakan!"
"Siapa?" tanya Keyla penasaran pada penelpon yang membuat pria dihadapannya itu terlihat jengkel.
"Kamu lagi sama siapa?!"
"Bukan urusan anda!"
"Jangan ditutup dulu!" Seru penelpon diseberang sana seakan mengetahui jika Sean akan menekan tombol merah.
"Besok hari senin-"
"Siapa yang bilang besok hari Sabtu?"
"Kamu ini! Kalau orangtua sedang bicara jangan disela!"
" ... "
"Setelah ujian selesai, pulang ke rumah ada yang ingin ayah bicarakan. Biar ayah perjelas ini permintaan ibu mu. Permintaan ibu mu, permintaan ibu Reyna. Oke."
" ... "
"Kenapa nggak dijawab!"
"Katanya tadi jangan disela! Sekarang minta dijawab, gimana sih! Kagak konsisten banget."
Terdengar hembusan napas pasrah dari sebrang, yang menghadapi sikap Sean ini.
"Ayah sudah selesai bicara jadi kamu harus jawab dengan kata 'iya, baik ayahku sayang', begitu! Dasar anak nakal!"
Sean memutar bola matanya, "oke!"
Tut .. Tut ... Tut ...
Panggilan diakhir oleh Sean tanpa persetujuan ayah nya.
"Ayah gue, mau minta buat pulang. Nanti abis ujian disuruh pulang," jelas Sean pada Keyla.
"Anak baik!" seru Keyla kagum.
"Gue gak baik!"
***
Hari ujian di mulai, seluruh siswa mengikuti ujian dalam satu ruangan. Di auditorium seluruh siswa berkumpul dari berbagai kelas 3, serta pengawas yang tersebar di setiap sudut dan diantara baris para siswa-siswi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sky (On Going)
Teen FictionNggak follow nggak papa asal vote sama komen jalan, ya ???? Suka lanjut, kalo nggak suka lanjutin aja???? canda ... boleh pindah lapak kok???? Our Sky Diatas langit masih ada langit dan dibawah langit masih ada langit juga! Itu artinya kita di teng...