(Our Sky) 14. Good Night

106 34 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉
Vote dan komentar nya ya, sayang biar baper nya nambah

Happy reading ...

Lampu kamar Keyla masih menyala padahal ini sudah pukul dua belas malam, Sean melihat sekeliling dan disana sepi. Sean merogoh saku jaket nya mengeluarkan ponselnya dan menekan panggilan no 1 di ponselnya itu.

"Halo?"

"Lagi ngapain Lo malam-malam belum tidur?"

"Sean? Aku lagi nggak bisa tidur."

"Lo nggak save nomor gue?"

"Belum sempet!"

"Lah, udah dari minggu-minggu kemarin dan Lo bilang belum sempet? So sibuk banget!"

"Ini ponsel, ponsel aku! Terserah dong mau aku save kapan!"

"Buka jendelanya!"

"Ngapain? Udah malam juga."

"Buka aja!"

Keyla menggeser pintu kaca kamarnya membiarkan angin malam masuk menerpa wajahnya lembut.

"Jalan ke balkon terus tengok kebawah!"

Keyla menurut dan saat ia menatap kebawah dia bingung.

"Nggak ada apa-apa kok dibawah,"

"Bawah depan gerbang, bego! Bukan bawah kaki Lo!"

Ya tadi Keyla melihat apa yang ia pijak, tentu saja dia tidak melihat apapun selain ubin.

"Kamu ngapain disana?"

"Nggak tau, ni motor tiba-tiba ngarahin gue buat datang ke sini."

"Masa sih? Motor kan jalan sesuai pengendaranya."

"Yaudah, kalo gue bilang pikiran gue yang ngegerakin tubuh gue buat datang kesini gimana?"

"Ya kan itu emang fungsi dari otak."

"Lo mau gue ngomong apa sih?

"Aku nggak mau denger kamu ngomong apa-apa, kok. Mendingan kamu pulang udah malam, diluar juga dingin."

"Iya, disini dingin. Bawa gue masuk."

.
.
.
.
.
.

Gimana udah teken bintang dibawah belum? Kalo belum ayo teken dulu 🌟
.
.
.
.
.
.

" ..."

"Halo? Key?"

" ... "

"Masih idup kan?"

Sean melambai-lambaikan tangannya melihat Keyla yang terdiam melamun kearahnya. Dua detik kemudian sambungan terputus, Sean bingung melihat Keyla yang masuk terburu-buru kedalam.

Sean mengawasi situasi disekitarnya saat sudah dirasa aman, dia membuka gerbang yang tak terkunci itu secara perlahan. Tanpa ragu Sean memanjat dinding rumah Keyla yang sedikit ada celah untuk ia memanjat.

Jangan tanya soal keahliannya, Sean suka olahraga manjat tebing untuk menghilangkan stresnya.

Menurutnya semakin tinggi tempat dia berpijak semakin tenang pula pikirannya.

Sean sampai di balkon kamar Keyla, mencoba membuka pintu kaca kamar itu yang ternyata belum sempat Keyla kunci.

Sean masuk dan ia duduk di pinggir kasur, dimana kini Keyla tengah menutupi tubuhnya dengan selimut tebal itu.

Our Sky (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang