(Our Sky) 8. perform Keyla

127 25 1
                                    

Setelah mendengar cerita Sean, mengenai kejadian sepulang sekolah di gerbang itu, mereka ber 'oh' ria dan menyenderkan tubuhnya.

"Kalo gitu ceritanya udah tamat, itu mah. The End!" seru Bagas.

"Emangnya manusia kagak bisa buat kesalahan apa? Lagian gue gak nyakitin dia kok!" seru Sean tak terima bila kisah nya berakhir, berkencan saja belum masa sudah berakhir. Asu .

"Menurut gue masih ada kemungkinan kok, bos," celetuk Gilang dan mendapatkan tatapan harapan dari ketiganya, mereka agak memajukan tubuhnya pada Gilang. Berharap jika Gilang benar-benar memiliki solusinya.

"Bos tinggal culik aja tuh bokap si Keyla, terus ancem kalo nggak ngasih restu ya otw kirim ke Rahmatullah," ujar Gilang kembali menyenderkan tubuhnya.

Sean mengambil botol minum Aqua yang isinya tinggal setengah itu dan melemparkannya tepat pada selangkangan Gilang. "Yang ada Lo yang gue kirim ke Rahmatullah sekarang juga!"

Bagas dan Gading tertawa puas melihat Gilang yang tengah memegang area sensitifnya itu karena kesakitan, dan Sean masih memikirkan cara untuk memperbaiki imagenya pada Millo, sang camer.

***

"Sayang, kamu ada temen yang suka bawa motor ke sekolah?" tanya Millo yang tengah menyetir.

"Nggak. Kenapa emangnya, Yah?"

"Oh nggak apa-apa, jangan berhubungan sama anak geng-geng ngan ya. Mereka bandel dan gak sopan!" seru Millo.

Rinda yang mendengar perkataan Millo terkekeh dan menoleh pada Keyla yang duduk di kursi belakang.

"Jodoh sudah tuhan yang tentukan, kalo kamu suka sama seseorang yang disebutkan ciri-cirinya sama ayah kamu barusan gakpapa. Lagian dulu ayah kamu juga geng motor!" seru Rinda.

"Ayah geng motor? Suka balapan liar juga?" tanya Keyla penasaran.

"Udah jadi kebiasaan itu mah," ucap Rinda tertawa kecil.

"Udah, itu udah masa lalu," ujar Millo yang merasa tak enak dengan masa lalu nya itu.

"Lagian ayah waktu dulu nggak terlalu bandel, kok," bela Millo melindungi dirinya sendiri.

"Iya ayah kamu itu nggak bandel, kok ," ujar Rinda yang berhasil membuat Millo tersenyum. "Saking nggak terlalu bandel nya, ayah kamu udah tiga kali mau dikeluarkan dari sekolah," lanjut Rinda, yang mengundang tawa dari Keyla dan dirinya, sementara Millo hanya menekuk wajahnya.

"Ayah jago berantem?" tanya Keyla penasaran.

"Kenapa? Mau duel sama pacar kamu?" ujar Millo.

"Ih ayah! Key kan nggak punya pacar!" seru Keyla cemberut.

"Iya, iya ... Key belum punya tapi calon udah ada, kan?" Goda Millo, yang membuat Keyla tersenyum kikuk.

Mereka sampai disebuah mall, karena Keyla masih menggunakan seragam jadi mereka berniat untuk membelikan Keyla baju terlebih dahulu.

Keyla dan Rinda mencoba beberapa baju dan Millo hanya duduk di sofa dengan teh yang sudah dihidangkan.

Mereka menanyai penampilannya pada Millo dan selalu di acungi jempol, tanda itu bagus pada mereka. Saat Keyla mencoba baju tanpa lengan dengan panjang diatas lutut, Millo menyilangkan tangannya tanda tak setuju jika baju itu dipilih.

Setelah selesai dengan pakaian, mereka pergi ke festival world, tempat berada nya segala jenis permainan.

Mereka hanya berkeliling sambil belanjaan dan mencicipi jajanan yang tersedia. Keyla ingin sekali menaiki wahana kora-kora, tapi tidak ada teman. Kedua orangtuanya tentu saja menolak, mereka tidak terlalu berani.

Our Sky (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang