8

44.2K 254 7
                                    

Sebelum memasuki Julia, Frans melakukan pemanasan agar Julia tidak tegang. Seperti biasa ia  mencumbu tubuh Julia dari atas sampai bawah. Tak lupa ia mengeluarkan pelumas alami milik Julia dengan memakan vagina gadis itu.

"Om, sesep klentit Julia kaya dulu. Itu enak banget." pinta Julia tanpa malu.

Franspun melakukannya. Tapi kali ini ia menambah dengan menusuk lubang Julia dengan 1 jarinya sedangkan tangan yang satunya meremas dan memelintir puting Julia lembut.

"Ugggg, gila.. Enak om.. Ahggg.. Terus om Frans tusuk terus menek Julia, terus sesep klentit Julia, jangan berhenti... ." rasa geli dan nikmat di 3 titik bersamaan membuat julia blingsatan sampai orgasme.

Mulut dan hidung Frans belepotan cairan Julia. Tapi pria itu tak perduli. Terus ia jilati sisa-sisa yang masih menempel di kemaluan Julia.

"Kita mulai ya sayang. Ini akan sedikit sakit tapi setelahnya akan sangat nikmat." Frans yang tak sabar ingin memerawani Julia langsung menempatkan batangnya di kemaluan Julia yang masih basah.

"Tak apa Om. Julia akan tahan sakitnya. Cepat lakukan, beri Julia kenikmatan yang nyata. "

Pelan tapi pasti Frans mulai melesakkan batangnya ke lubang Julia. Sedikit demi sedikit benda itu masuk lebih dalam. Julia meringis dan mengaduh sakit, tapi ia tahan.

"Sakit? "

"Sedikit. Ayo jangan berhenti Om. Terus. "

Franspun kembali mendorong torpedonya lagi hingga benar-benar tertanam semuanya di dalam vagina Julia.

Darah keluar dari vagina Julia. Ada rintihan kecil dari mulut gadis itu.

"Belum digoyang sudah senikmat ini. Perawan benar-benar nikmat." batin Frans.

Setelah memberi waktu vagina Julia beradaptasi dengan torpedonya Frans mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, menimbul tenggelamkan burungnya dalam lubang sempit itu.

Awal-awal Julia merasa sakit tapi makin lama ia bisa merasakan nikmatnya apa itu bersetubuh.

"Om Frans, otongmu nikmat sekali. Ough.. Ahh.. Om Frans..."

Layaknya sepasang suami istri yang telah sah di mata hukum dan agama Frans dan Julia melakukan hubungan badan yang penuh gelora. Mereka terus berpacu dalam birahi mencari puncak surga dunia. Rumah Dera yang awalnya sepi berubah menjadi berisik oleh suara mereka. Bahkan rintihan dan teriakan Julia mendominasi seluruh rumah. Mungkin bila ada pintu atau jendela yang terbuka sudah dipastikan tetangga sekitar akan mendengarnya.

"Kamu enak sekali Julia. Rasanya otong om dikenyot-kenyot oleh memekmu. Om tak bisa berhenti memperkosamu." Frans terus bergerak di atas tubuh Julia. Bergerak penuh nafsu dengan umpatan yang penuh gairah.

"Aow sakit.. Ahh.. Enak om.. terus perkosa Julia. Jangan dilepas burungnya. Sodok terus Julia sampai terkapar." Julia betekat akan memberikan yang lebih hot dari mamanya. Ia tak mau kalah. Akan ia buktikan bahwa dirinya lebih nikmat dari mamanya walau ia harus menahan sakit beberapa kali karena Frans terus memasukinya dengan penuh nafsu dan  tenaga.

Julia tidak pernah menyesal kehilangan keperawanannya oleh Frans. Ia malah bahagia karena ia yakin dengan cara inilah ia bisa mengikat Frans jatuh lebih dalam ke pelukannya.

Julia sengaja melupakan Dera, orang yang telah melahirkan dan membesarkannya. Ia tak ingin merasa bersalah karena telah menghianati Mamanya dengan berselingkuh dengan Om Frans sampai sejauh ini. Memang ia akui bila dirinya egois. demi mendapatkan Frans ia rela menusuk Mamanya separah ini, menjadi duri yang menacap erat di tubuh Dera, rela ditiduri layaknya seorang jalang.

Pelakor Itu Anakku (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang