Pelakor Itu Anakku (New Version)

38

Saat baca part ini jangan lupa sambil nyamil dan minum air es

Selamat membaca

👻
👻
👻

"Bagaimana?" tanya Alvian ke asistennya.

"Benar dugaan Bapak, ada kerja sama antara Nona Julia dan Pak Baim untuk menjebak anda." sang atisten menyerahkan file yang berisi rekaman serta foto Julia dan Baim di Bar BIOSA dan Hotel BINTANG.

Alvian melihat semua isi file tersebut satu per satu dengan sangat serius.

"Dan yang melakukan itu di kamar Hotel saya yakin adalah Pak Baim. Anda bisa lihat di rekaman CCTV hotel bahwa Pak Baim masuk kamar sekitar jam 11 malam dan keluar menjelang subuh. Kemungkinan besar terjadi sesuatu yang Bapak tidak tahu karena Bapak tidak sadarkan diri atau tertidur pulas." sang asisten menjelaskan terlebih dahulu sebelum Alvian bertanya.

Dada Alvian bergemuruh menahan marah. Teman kurang ajar, beraninya Baim menjebaknya seperti ini. Alvian yakin yang meniduri Julia malam itu adalah Baim bukan dirinya. Untuk apa coba, Baim dikamar itu sampai subuh kalau bukan bercocok tanam. Tak mungkin cuma ngobrol atau numpang tidur doang. Cari mati dia.

Tapi disisi lainnya Alvian merasa senang karena dengan bukti ini Dera akan percaya padanya walau mungkin belum sepenuhnya.

"Kamu tahu yang harus di lakukan ke Baim kan? " tanya Alvian ke asistennya.

"Iya Pak."

"Aku mau nanti malam."

"Siap Pak."

"Baim, kamu mencari masalah dengan orang yang salah. Neraka sudah ada di depanmu. Bersiaplah."

🌕🌕🌕🌕🌕🌕

Buk

Buk

Buk

"Ampun Alvian, jangan pukul aku lagi. Aku akan mengaku, akan aku katakan semuanya. Tapi tolong perintahkan mereka untuk berhenti menghajarku..." Baim terus berteriak kesakitan sambil memohon ampun saat anak buah Alvian menghajarnya tanpa ampun. Tubuhnya sudah penuh dengan luka. Darah, lebam dan luka gores menghiasi tubuh Baim yang kerempeng.

Sambil duduk angkuh di sebuah kursi, Alvian mengangkat satu tangannya setinggi leher dan secara otomatis anak buah Alvian berhenti menghajar Baim. Tapi anak buah Alvian yang berjumlah 10 orang tetap mengukung Baim dalam lingkaran yang mereka bentuk.

"Nyalimu besar juga Baim. Berani sekali kamu mencari masalah denganku."

"Ampun Alvian. Ampun...! Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku menyesal..." Baim hampir menangis. Dulu waktu muda ia suka menghajar orang. Dan kini ia kena karmanya, dihajar rame-rame sampai babak belur tak berbentuk.

"Aku ingin tahu tentang hubunganmu dengan Julia. Termasuk keterlibatanmu dalam rencana busuk Julia untuk menjebakku. Kau tahu, gara-gara kalian aku hampir kehilangan istriku. Dia minta cerai karena mengira aku selingkuh dengan Julia. Dan bila sampai itu terjadi maka nyawamu sebagai gantinya." Alvian mencengkram luka lebam di lengan Baim dengan kuat. Baimpun menjerit. Ia tak menyangka Alvian yang dulu terkenal ramah dan baik hati kini berubah menjadi pria yang sadis dan kejam. Mirip seorang psikopat. Menakutkan dan mengerikan.

"Aw, sakit Al...!"

"Ternyata kamu pria Hello Kitty, Baim. Hanya begini saja kamu sudah menjerit seperti banci. Memalukan. Tapi sudahlah, itu tak penting. Sekarang ceritakan semuanya tanpa ada yang ditambah ataupun dikurangi bila kamu ingin tetap hidup. " kembali Alvian duduk di kursi yang ia duduki tadi. Ia menyuruh salah satu anak buahnya untuk merekam pengakuan Baim.