Pelakor Itu Anakku (New Version)

35

Indra yang tahu Julia gagal menjebak Alvian mulai merasa ketakutan sendiri. Ia takut Alvian curiga kalau ialah yang telah mencampurkan obat perangsang dalam kopi robusta itu. Ia juga takut bila Alvian tahu yang membawa Julia ke kantor adalah dirinya juga.

Indra berharap semoga ketakutannya itu tidak menjadi kenyataan. Indra sangat yakin Alvian hanya akan marah kepadanya sebentar, tidak mungkin akan memecatnya atau membalas perbuatannya. Ia tahu betul seperti apa Alvian, pria baik dan pemaaf walau agak dingin. Apa pagi ia dan Alvian berteman sudah lama. Cukup memelas dikit pasti Alvian langsung luluh.

Pagi harinya Indra datang ke kantor dengan PeDe nya. Ia sudah mempersiapkan alibi dan akting penuh penyesalan andai Alvian menyalahkan nya karena kejadian kemarin sore.

"Wuih, calon pengantin yang gagal menikah tampak bahagia sekali hari ini. Habis menang lotre lo?" tanya salah satu teman Indra di kantor.

"Gue kan udah move on guys. Cewek yang doyan selingkuh, yang mau ditiduri pria lain padahal udah mau menikah tidak pantas ditangisi, apa lagi dipertahankan. Masih banyak cewek cantik di dunia ini yang mau sama gue."

"Padahal gue harap lo nangis darah gitu Ndra, tapi kenyataan lo bisa move on dalam hitungan minggu. Tidak seru tahu. "

"Tai lo" Indra memukul ringan lengan temannya tersebut lalu mereka tertawa renyah bersama-sama.

Sebenarnya sebelum bertemu dengan Julia, Indra sudah bertunangan dengan seorang gadis alim berhijab yang bernama Maya. Bahkan mereka sudah menentukan tanggal  pernikahan mereka.

Tapi sayang, rencana pernikahan mereka gagal karena tanpa sengaja Maya memergoki Indra sedang wik-wik di dapur dengan Julia waktu ia masuk ke rumah Indra dengan kunci cadangan karena ingin membersihkan rumah pria tersebut.

Maya melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ganasnya Indra menyetubuhi gadis lain dan meracau ke enakan. Bahkan terang-terangan Indra mengatakan tidak akan berhenti menyetubuhi gadis itu walau telah menikah nanti.

Tentu Maya tidak terima dengan kelakuan dan ucapan Indra di belakangnya. Dan detik itu juga Maya memutuskan rencana pernikahan mereka walau Indra terus memohon dan meminta maaf. Maya membuang cincin pertunangan mereka ke muka Indra.

Awalnya Indra sedih dan frustrasi atas gagalnya pernikahannya. Tapi karena Julia selalu menghiburnya dengan tubuhnya, selalu membuka selangkangannya untuk Indra, membuat pria itu lupa akan Maya, lupa akan kesedihannya. Di otaknya hanya ada nama Julia dan Julia.

Dan jahatnya Indra, ia malah memfitnah Maya dengan mengatakan ke orang-orang kalau gagalnya pernikahan mereka karena Maya telah berselingkuh dengan pria lain. Indra juga bilang pernah memergoki Maya ceck in dengan selingkuhannya disebuah hotel. Dan nama baik Maya seketika hancur terutama di kantornya Indra karena ulah mantan calon suaminya sendiri.

Setelah jam makan siang usai, Indra di panggil Alvian ke ruangannya. Walau Indra sudah merencanakan ini itu untuk pembelaan tetapi ia was-was juga kalau Alvian akan marah besar padanya.

"Kamu tahu kenapa kamu aku panggil ke sini Ndra? " tanya Alvian santai sambil duduk di kursi kebesarannya.

"S-saya tidak tahu Pak?"

"Benarkah kamu tidak tahu? " Alvian mengambil amplop coklat yang ada disampingnya dan melemparnya ke Indra. Isi amplop itu berhamburan ke mana-mana. Ternyata isi amplop itu adalah foto saat Indra terekam CCTV rahasia yang terpasang di tempat tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Disana terlihat jelas kalau Indra memasukkan sesuatu ke dalam kopinya Alvian. Ada juga foto saat Indra menjemput Julia di lobi.

"Jadi kamu bekerja sama dengan Julia untuk menjebakku Ndra. Kamu sengaja memasukkan obat perangsang di kopiku kemarin dan membiarkan Julia masuk ke sini untuk menggodaku. Kamu pikir aku sebodoh apa Ndra. Ini bukan pertama kalinya aku diberi obat perangsang oleh seseorang. Aku sudah tahu gejalanya dan bagaimana mengendalikan diriku untuk tidak sepenuhnya dikuasi oleh efek dari obat itu. Untungnya aku dengan cepat menganti diriku dengan Pak Parman yang kebetulan datang kesini karena disuruh istriku untuk mengantarkan makan malam. Dan Pak Parman bersedia menyetubuhi Julia."