Julia dirawat sangat intensif di rumah sakit selama beberapa bulan. Ia melakukan operasi plastik di wajahnya dan penyembuhan kewanitaannya yang sempat rusak. Ia mendapatkan penanganan terbaik di rumah sakit karena Dera yang menanggungnya. Tentu Dera harus merengek ke Alvian untuk di izinkan menanggung biaya perawatan Julia yang tidak sedikit. Sebenarnya Alvian ogah mengeluarkan uang sepersepun untuk Julia. Ia malah berharap Julia mati saja biar tidak bisa menganggu hidupnya dengan Dera. Tapi dengan Dera, mana ia tega. Walau tak rela tapi Alvian mengizinkannya juga.
Alvianpun sering mengantarkan Dera ke rumah sakit tapi ia tak mau mambesuk Julia walau cuma semenit. Ia lebih memilih menunggu Dera di dalam mobil. Alvian tahu tentang semua kejadian itu dan ia rasa Julia pantas mendapatkannya.
Bu Elis yang mendengar Julia hampir mati karena diperkosa dan dianiaya oleh teman lelakinya langsung terbang ke kalimantan. Ia panik setengah mati takut Julia tidak bisa diselamatkan. Elis meninggalkan Lily di kota Sidoarjo di titipkan kepada salah satu temannya. Bu Elis tak sanggup bila harus mengurus Julia dan Lily bersamaan.
Selain Bu Elis, Dera juga hampir setiap hari mengunjungi dan merawat Julia. Walau Julia sering menyakitinya tetapi ia tak tega melihat keadaan Julia yang seperti ini. Inilah bukti kasih ibu sepanjang masa.
Walaupun Dera hampir tiap hari mengunjungi Julia tapi tidak pernah sekalipun ia bertemu dengan Elis. Kelihatannya Elis sengaja menghindar agar tidak bisa bertatap muka dengan Dera. Seperti ada kebencian disana.
Namun tidak pada pagi itu, dimana saat Elis sedang menyuapi Julia dengan penuh kasih sayang layaknya anak sendiri tiba-tiba Dera muncul sambil membawa rantang berisi makanan untuk Julia yang sengaja Dera masak sendiri khusus untuk anaknya tersebut.
Bu Elis dan Julia kaget melihat Dera sudah berdiri di depan pintu dan Dera juga kaget melihat ada orang asing yang meyuapi Julia dengan telaten seperti itu.
"Siapa dia? " batin Dera.
Tampak Bu Elis tidak suka melihat Dera, raut wajahnya langsung berubah masam dan cemberut. Dan Derapun merasakan bila wanita itu tidak menyukainya. Tapi mengapa? Kenal saja tidak.
"Mama pagi-pagi kesini hanya ingin membawakan bubur kesukaanmu Julia, tapi ternyata kamu sudah makan duluan." kata Dera lembut sambil meletakkan rantang yang dibawanya di atas meja.
"Tumben Mama pagi-pagi ke sini, biasanya agak siang. Kalau soal makanan Mama tidak usah repot membawakan untukku. Tiap hari aku dikasih makan rumah sakit kok."
"Mama pikir kamu kepingin makan bubur soalnya semalam kamu bilang kangen buburnya Pak Totok makanya mama sengaja buatin buat kamu."
Dera melirik Elis yang duduk dipojokan dengan raut wajah masih sama seperti tadi, cemberut. "
Ngomong-ngomong, apa kamu tidak ingin memperkenalkan temanmu ini ke pada Mama, Julia? "Sambil mengunyah Julia menjawab pertanyaan Dera. "Oh, ini Bu Elis yang merawat Lily di Surabaya."
Dera mengulurkan tangannya ke Elis sambil tersenyum manis.
"Hallo, Mbak Elis. Perkenalkan namaku Dera, Mamanya Julia.""Elis. " jawab Elis singkat tanpa mau menerima uluran tangan Dera.
Hati Dera mencelos melihat Elis tidak mau menerima uluran tangannya. Apa salahnya pada wanita ini, mengapa perempuan ini terlihat sangat membencinya padahal ini pertama kalinya mereka bertemu.
"Mbak Elis, dimana Lily. Mengapa ia tidak bersamamu sekarang. Aku sangat merindukan malaikat kecilku itu. Aku ingin mengendongnya."
"Aku tinggal di Surabaya. Aku titipkan ke temanku." jawab Elis ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelakor Itu Anakku (New Version)
Romansa(+21) Walau cerita ini pernah kena banned ampe 3x tapi tetep aku publish ulang. Tentunya diperbarui sana sini biar gak kena banned lagi.... Dunia Dera hancur seketika saat melihat laki-laki yang akan menikahinya bercinta dengan anak kandungnya di...