5

46.8K 300 9
                                    

Kini Frans sudah mantap menerima Julia sebagai kekasih gelapnya, sebagai pemilik dirinya selain Dera. Ia dengan senang hati memberikan separoh dari cintanya untuk di miliki gadis itu. Sungguh, Frans tak sanggup menolak setiap pesona dan godaan yang Julia tawarkan, terlalu berdosa bila tidak menerimanya. Ia begitu terbuai dalam kenikmatan salah yang diberikan anak kekasihnya itu. Bahkan tanpa Frans sadari, Julia telah mampu mengeser posisi Dera dalam hidup dan pikirannya.

Julia dan Frans semakin lama semakin berani bermesraan di dalam rumah Dera. Mereka mencuri kesempatan sekecil apapun untuk saling bisa merasakan sentuhan satu sama lain. Bahkan di belakang Dera yang hanya berjarak beberapa meter saja, Julia dan Frans masih bisa mencuri kesempatan untuk berciuman.

Dan kegilaan mereka semakin lama semakin menjadi. Seperti saat ini Julia dan Frans bermesraan di ruang tamu saat Dera pergi ke rumah temannya untuk mengambil baju kebaya yang akan ia kenakan dihari pernikahannya dengan Frans. Dera sudah mempersiapkan semua hal yang berkaitan dengan pernikahannya jauh-jauh hari agar ia tidak kerepotan nantinya.

"Om Frans." Julia melenguh lirih saat pria setengah baya itu sibuk bermain-main dengan tubuh atasnya yang nyaris telanjang.

Baju bagian atas Julia sudah hilang entah kemana. Hanya menyisakan bra yang tertempel di tubuh bagian atasnya. Itupun sudah tak mampu menutupi bukit kembarnya karena Frans sudah melepas pengaitnya. Hanya celana pendek yang masih melekat utuh di tubuh Julia.

Frans terus memainkan benda bulat kenyal milik Julia dengan lidah dan tangannya. Entah mengapa melihat benda itu secara langsung yang tak tertutup apapun, gairah kelakiannya meronta-ronta. Ia begitu menikmati payudara Julia yang terlihat menantang. Tak henti-hentinya ia menjamah dan mencicipnya.

"Payudaramu ini milik Om kan Julia. Hanya Om kan yang boleh menikmatinya? " tanya Frans di sela aktifitas neteknya.

"Iya Om. Semua milikmu. Bahkan seluruh tubuh ini juga milikmu. Lakukan yang Om ingin lakukan, Julia tidak akan menolak." Julia berkali-kali menggigit bibir bawah nya saat Frans begitu kuat menghisap puting kecilnya yang kini terlihat memerah dan membesar.

Frans merasa senang karena Julia terlihat menyukai permainannya. Ia semakin kalap menikmati tubuh setengah telanjang tersebut. Tak henti-hentinya mulutnya mencecep dua benda kenyal itu laksana bayi yang kehausan. Ia juga meninggalkan  jejak kemerahan disana. Dan Julia terkadang merintih kecil saat Frans menggila mengunyah payudaranya.

Berkali-kali Frans mengerang tertahan, menahan birahi yang sedikit demi sedikit menguasai otaknya. Ia ingin lebih dari ini. Ia ingin sekali menyetubuhi Julia. Dedek kecilnya sudah mengeras sedari tadi.

"Seandainya nanti Om sudah menikah dengan Mama, Om jangan lupa'in Julia ya. Tetap cintai Julia sebagai kekasih Om. Bila Om meniduri Mama, Om juga harus meniduri Julia juga. Karena Julia mau Om tiduri juga."

Frans yang masih sibuk bermain-main dengan tubuh Julia  menghentikan aksi neteknya dimana mulutnya masih tersumpal payudara Julia yang ranum. Ia tatap Julia dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Kamu sadar tidak dengan kata-katamu itu Julia. Meniduri itu artinya melakukan hubungan badan." Frans melepaskan benda kenyal itu dari mulutnya dan beralih menciumi perut Julia yang tipis.

"Julia tahu dan Julia mau. Julia hanya ingin  melakukan itu denganmu Om, tak perduli posisi Om Frans di keluarga ini sebagai apa. "

"Pikirkan lagi keinginanmu itu Julia. Om tidak mau kamu kelak menyesal karena telah menyerahkan keperawananmu kepada calon suamimu Mamamu ini. "

Sebenarnya Frans sudah lama ingin melakukan ena-ena dengan Julia. Hasrat seksualnya yang sangat tinggi sering membuat Frans menghayalkan hal semacam itu dengan Julia. Sampai-sampai di rumah ia sering coli dengan menatap foto Julia. Hanya saja ia tak tega bila harus merenggut keperawanan Julia yang masih ABG. Ia kasihan. Apa lagi Julia anaknya Dera.

Pelakor Itu Anakku (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang