11

30.9K 199 3
                                    

Julia tersenyum tipis saat melihat berkas kantor milik Dera yang tertinggal di atas meja makan. Dera  lupa membawanya karena berangkat kerja terburu-buru. Ia sudah terlambat masuk kantor karena bangunnya kesiangan.

Otak Julia yang mulai tak waras karena merasa frustrasi Frans mulai menjauh darinya membuatnya mempunyai ide gila untuk menghancurkan hubungan Frans dan Dera. Sukur-sukur idenya itu bisa membatalkan pernikahan mereka.

"Aku sudah terlalu banyak berkorban untukmu Frans. Apapun caranya aku harus mendapatkanmu."

Frans pernah mengancamnya untuk tidak membongkar perselingkuhan mereka kepada Mamanya. Memang benar ia tidak akan mengatakan apapun kepada Dera, tetapi ia akan membuat Dera melihat perselingkuhan itu dengan mata kepalanya sendiri. Bukankah Frans tidak dapat menyalahkannya walau kenyataannya ia yang merencanakan supaya perselingkuhan itu kepergok oleh Dera.

Julia tidak masalah bila hubungannya dengan Mamanya  akan memburuk setelah melihat apa yang ia lakukan dengan Frans, yang penting ia bisa mendapatkan lelaki itu. Ia yakin Mamanya akan berfikir 100x untuk meneruskan pernikahan mereka bila tahu calon suaminya sudah tidur dengan anak kandungnya sendiri.

"Aku yakin kamu akan kembali mengambil berkas itu. Bersiaplah ma, sesuatu yang besar sedang menantimu."

Julia mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke Frans untuk datang sekarang juga ke rumahnya karena ia ingin di entot. Tak lupa ia mengirimkan foto telanjangnya yang ngangkang di atas ranjang untuk merangsang Frans.

Tentu saja Frans yang mendapat pesan sensual dan foto telanjang Julia menjadi tegang sendiri. Foto Julia sangatlah menantang memperlihatkan kemaluan Julia yang merekah minta di emut. Belum lagi payudara Julia yang membusung minta di jamah.

Untunglah hari ini hari sabtu, Frans berangkat ke kampus agak siangan  jadi ia bisa memenuhi undangan Julia untuk bermantab-mantab. Franspun membalas pesan Julia dengan mengatakan ia akan datang secepatnya. Tak lupa ia mengirimkan foto terpedonya yang sudah tegak, siap untuk menusuk-nusuk Julia.

1 menit kemudian Julia membalas pesan Frans bahwa ia sudah ada di kamar Dera, mununggu di zina Frans disana.

Sungguh menguji adrenalin , bercinta dengan perempuan lain di atas ranjang yang akan ia gunakan dengan Dera setelah menikah nanti. Sensasi yang menegangkan.

"Om kesana Julia. Tunggu Om."

"Jangan lama-lama. Julia sudah ngak tahan."

"tunggu 15 menit. Om pasti sudah sampai kesana."

Siapa yang bisa menolak di ajak ngewe pagi-pagi begini, tentu saja Frans dengan senang hati akan menikmati olah raga pagi di atas ranjang yang penuh gairah dengan Julia. Memang rasa untuk Julia mulai berkurang tetapi untuk urusan ranjang ia tidak bisa melepaskan Julia begitu saja. Ia masih sangat menikmati tubuh Julia sebagai pelampiasan hasrat seksnya.

Dengan tergesa Frans keluar dari kamarnya, mengacuhkan Bu Cokro yang memintanya untuk sarapan dulu sebelum pergi. Frans melajukan mobilnya dengan tak sabaran, pikirannya sudah kotor membayangkan betapa nikmatnya mengagahi Julia pagi ini.

Tanpa menunggu lama Frans sudah sampai di rumah Dera. Dengan langkah setengah berlari Frans menuju ke kamar Dera. Saat ia membuka kamar itu terlihat Julia sudah telanjang bulat duduk di atas meja rias sambil memainkan kedua payudaranya sendiri. Sedangkan di atas ranjang Dera ada laptop Julia yang sedang memainkan film bokep dengan suara yang lumayan keras.

Frans yang melihat pemandangan indah di depan matanyapun tak sanggup menahan birahi. Ditambah suara dari film bokep yang membuatnya semakin bernafsu. Dengan tergesa ia memereteli pakaian yang melekat di tubuhnya dan membuangnya asal. Ia langsung mendekat ke Julia dan langsung mencumbu gadis itu. Ia megantikan tangan Julia untuk meremas gunung kembar yang menantang itu.

"Hari ini aku sangat bergairah Om. Bisakah kita main sampai Mama pulang. Memekku sudah gatel ingin kamu entot. Om Frans perkosa aku." bisik Julia lirih sambil menikmati cumbuan Frans.

"Tentu Julia, Om jamin hari ini akan menjadi percintaan paling liar dan panas yang pernah kita lakukan. Berteriaklah, mendesahlah sekencang yang kamu bisa. "

Frans membuka lebar kaki Julia yang masih duduk di atas meja rias kemudian ia membenamkan wajahnya ditengah selangkangan Julia. Dengan buas ia mengobrak abrik daerah kewanitaan Julia dengan lidah nakalnya. Ia jilat, ia sesep ia kenyot serabi lempit berlendir itu sekuat yang ia bisa. Juliapun tak sanggup menahan getaran nikmat karena ulah Frans. Ia menjerit, melenguh dan mendesah penuh nikmat. Tubuhnya gelenjotan seperti cacing kepanasan.

"Om, masukin jarinya, remas tetek Julia, cium Julia."

Frans melakukan apa yang Julia mau. Sambil berciuman ia menusuk-nusuk vagina Julia dan satu tangannya meremas payudara gadis itu.

Sedangkan Julia, ia memainkan belahan vagianya sendiri saat jari Frans keluar masuk dalam liangnya. Tak lupa satu tangannya mengocok burung Frans.

"Ayo masukin sekarang Om. Memekku sudah sangat basah."

Sekali hentak burung Frans melesak masuk tertanam dalam di kemaluan Julia.

Sesekali Julia menatap jam dinding, menunggu sesuatu yang tak kunjung datang. Ia tak sabar orang yang ia tunggu melihat perzinaan dirinya dan Frans.

Dengan gerakan penuh nafsu Frans  menyetubuhi Julia di atas meja Rias. Meja rias Dera sampai bergoyang karena ulah Frans yang kesetanan.

"Ya, ya....lebih dalam om...lebih kuat lagi." Julia mendesah sambil melihat kelamin Frans keluar masuk dalam vaginanya.

Dan

Frans mengerang cukup panjang saat ia orgasme setelah beberapa menit menyodok gadis itu. Spermnya meleleh dari kemaluan Julia ketika ia mencabutnya.

Kembali Frans memasuki Julia lagi dengan lebih buas.

"Om, diranjang Mama. Perkosa aku di ranjang Mama."

Dengan alat kelamin yang masih menyatu Frans mengendong Julia menuju ranjang Dera. Setelah tubuh mungil itu mendarat di atas ranjang, kembali Frans begerak liar dan penuh tenaga memompa Julia.

"Ohg Julia. Enak sayang. Memekmu tetep enak walau sudah sering om bobol." Frans keras dan dalam memasukkan semua batangnya sampai Julia berteriak lumayan kencang karena nikmatnya. Mulutnya meracau kalau ia suka kalau Frans bermain liar dan kasar seperti ini. Ia juga meminta Frans agar membuat dirinya tidak bisa berjalan untuk beberapa hari.

Julia dan Frans benar-benar seperti binatang liar yang buas. Mereka bergantian memberi dan menerima dengan gilanya. Suara penyatuan tubuh mereka sampai begitu jelas terdengar. Apa lagi suara dari mulut mereka yang tak henti-hentinya meracau binal.

Saat mereka sedang terbakar gairah, Julia mendengar ada suara sepeda motor masuk ke pekarangan rumahnya. Julia yakin itu pasti Mamanya yang datang dengan meminjam sepeda motor milik temannya untuk mengambil berkas yang ketinggalan.

Waktunya pertunjukan dimulai.

"Om, ayo Om lebih kencing lagi nyodok memek Julia. Terus sayang. Yahh.. Seperti itu...lagi.. Lebih kuat lagi.. Oughh mantap sekali, enak sekali Om. " Julia mencoba mengalihkan perhatian Frans hanya ke percintaan mereka dengan teriakan sensualnya. Jangan sampai Frans sadar bila ada seseorang yang datang ke rumah.

Julia sengaja mengeraskan teriakannya, desahaannya dan kata-kata joroknya. Ia ingin seseorang yang datang tersebut mendengarnya dan mempergoki apa yang ia dan Frans lakukan.

"Oh Julia, kamu enak sekali sayang. Om ngak bisa berhenti. Ayo sayang goyang lagi pantatmu. Ohhg.. Yes.. Seperti itu...kamu memang pintar membuat om ketagihan." Frans yang menyodok Julia dari belakang, tak sanggup menahan nikmat saat Julia ikut mengoyangkan tubuhnya mengimbangi permainan Frans.

"Om Frans, ahgg...ahgg...om yang terbaik. Sodok terus, lebih kenceng lagi dong Om...! "

Tiba-tiba

BRAK

"YA TUHAN, APA YANG KALIAN LAKUKAN...!!! "

Pelakor Itu Anakku (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang