43

8K 178 32
                                    

Dera tertegun menatap suster Siti, salah satu dari 5 suster yang di percaya untuk merawatnya selama pemulihan di rumah. Perempuan muda itu tampak bonyok di sana sini. Bekas sulutan rokok juga menghiasi tubuh dan juga lidahnya. Dilihat dari lukanya Siti tampaknya mengalami siksaan yang  bertubi-tubi selama beberapa hari. Dan Dera yakin pelakunya adalah suaminya. Siapa yang mampu berbuat sekejam ini selain Alvian.

"Lihatlah hasil dari kebaikan dan kesabaranmu Dera. Orang yang kamu beri kesempatan untuk hidup malah berusaha membunuhmu dengan menyuruh orang ini untuk melukaimu. Apa masih ingin kamu memaafkan dia lagi? " ujar Alvian.

Dera diam. Mungkin keputusannya untuk memaafkan Elis dan memberinya kesempatan hidup adalah kesalahan besar. Alvian yang ngotot ingin menghabisi Elis tapi dirinyalah yang minta Elis di ampuni sekali lagi. Meminta pelacur itu diberi kesempatan hidup lebih lama. Dan akhibatnya ia memberi satu lagi kesempatan Elis untuk menyakitinya.

Tentu Alvian geramnya setengah mati saat tahu Siti adalah suruhan Elis dan Yono. Siti berusaha membunuh Dera dengan memberi racun pada makanan Dera. Untunglah sebelum makanan itu sampai ke tangan Dera, anak buah Alvian sudah mengetesnya terlebih dahulu. Entah apa jadinya bila Dera memakan makanan penuh racun itu. Tak bisa terbayangkan hancurnya Alvian bila Dera sampai kenapa-napa.

Andai Dera tidak memintanya untuk mengampuni Elis sudah ia cincang wanita itu hidup-hidup. Dan saat diberi kesempatan hidup ia malah kabur dan membuat masalah lagi.

"Untuk kali ini aku tidak akan memberi kesempatan hidup untuk Elis. Jangan minta aku untuk memberinya ampun." ujar Alvian tegas sambil menatap tajam ke arah Siti.

Dera hanya mengangguk mendengar keputusan Alvian yang kelihatan tidak bisa di bantah lagi. Sifatnya yang terlalu sabar dan pemaaf hanya membuat Alvian semakin mengkhawatirkannya. Ia malah memberi beban untuk sang suami.

Suster Siti adalah anak buah Yono yang bekerja di rumah sakit milik Alvian. Sedari kecil ia sudah dididik  untuk menjadi penjahat dengan kedok pendidikan dan kepribadian yang bagus. Jadi tak seorangpun akan menyangka bila di balik kedok prestasi dan kebaikannya Siti adalah seorang pembunuh bayaran. Entah sudah berapa banyak nyawa yang ia bunuh hanya demi segepok uang.

Menghabisi Dera adalah tugas kesekian kalinya untuk membunuh. Tapi sayang, Siti tidak mencari tahu lebih dalam siapa yang akan ia bunuh. Andai ia tahu bila Dera adalah istri seorang pemimpin dunia bawah yang terkenal kejam, ia tidak akan sudi melakukan tugas ini. Dan lihatlah nasib nya kini ada di ujung tanduk karena keteledorannya sendiri. Ia sudah sengaja menyerahkan nyawanya untuk di habisi.

"Nyonya Dera, maafkan saya. Saya salah. Saya mohon beri saya satu kesempatan. Ja-jangan bunuh saya... " untuk pertama kalinya Siti menangis, memohon ampun untuk tetap hidup. Seumur-umur inilah ketakutan terbesar yang ia rasakan, berada di tangan raja psikopat yang terkenal kejam dan bengis melebihi Yono.

"Siapa yang menyuruhmu Siti? " tanya Dera dingin.

"Yono, Boss geng Edan, orang tua angkat saya. Atas permintaan perempuan yang bernama Elis." jawab Siti dengan suara gemetar.

Alvian mendekati Siti selangkah. Di angkatnya dagu siti dengan tongkat emas yang ia bawa.

"Apa kamu tahu siapa wanita yang mau kamu bunuh ini? " tanya Alvian.

"Maafkan saya Tuan, saya benar-benar tidak tahu kalau Nyonya Dera adalah istri anda. Saya menyesal. Ampun...! " tubuh Siti gemetar saat Alvian menganti tongkat yang ia pegang dengan sebuah pistol yang terarah ke kepalanya.

"Sebenarnya aku ingin mengampunimu Siti. Tapi karena kamu ada hubungannya dengan Elis maka tidak ada maaf untukmu."

Dan

Pelakor Itu Anakku (New Version) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang