Julia mengompres wajahnya yang lebam kebiru-biruan dengan es batu akibat tonjokan Alvian dan tamparan mamanya semalam.
Mamanya benar-benar marah saat tahu dirinya mencoba merayu Alvian untuk melakukan hubungan badan. Ia di tampar, dicaci maki di depan semua orang yang menghuni rumah Alvian, tak terkecuali Bik Asih dan Pak parman. Dan Alvian duduk di sofa dengan raut wajah penuh kebencian kepada Julia dan kepuasan karena Julia mendapat gamparan dari Dera.
Dasar leleki pengadu. Hanya begitu saja langsung lapor ke Mamanya. Padahal satu tusukan saja tidak terjadi.
Flashback
Plak
Dera menampar wajah Julia cukup keras. Amarah, benci dan kecewa atas kelakuan Julia membuat Dera tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Apa masih kurang Julia mengancurkan hidupnya, Mengapa harus suaminya yang di incar seolah-olah tinggal Alvian seorang cowok yang tersisa di bumi ini.
"Kamu pantas mendapatkan itu Julia. Kamu sudah keterlaluan. Apa masih kurang kamu menyakiti Mama dengan merebut Frans dan sekarang ingin merebut Alvian dari sisi Mama. Mama harus bagaimana lagi menyadarkanmu bahwa kamu menyukai orang yang salah. Mama memaafkanmu bukan untuk kamu mengulang kesalahan yang sama."
"Hati tak bisa dibohongi Ma, aku juga menyayangi Om Alvian. Aku juga ingin memilikinya. Semakin aku mengenalnya aku semakin mencintainya. Aku tak bisa menganggapnya sebagai Ayahku Ma, aku terlalu mencintainya layaknya cinta terhadap lawan jenis."
"Tapi Alvian suami Mama Julia, Alvian milik Mama! Tak pantas kamu mencintai ayah tiri kamu sendiri. Rasamu itu salah. Dulu Mama rela melepas Frans walau ia terus memohon untuk kembali demi kamu, demi rasa sayang Mama sama kamu. Apa itu semua belum cukup untukmu! Tapi kali ini Mama tidak akan mengalah lagi padamu Julia. Cukup sudah kamu menyakiti Mama.
"Jangan salahkan aku Ma, salahkan diri Mama sendiri yang selalu mencari pria tampan untuk di jadikan suami. Coba saja suami Mama jelek miskin seperti Pak Parman, tak mungkin aku akan seperti ini."
Pak Parman yang mendengar hinaan Julia mengeram menahan marah. Ia sadar bila dibandingkan dengan Pak Alvian dirinya bukanlah apa-apa. Tapi tak seharusnya dihina seperti itu juga. Kalau tahu anak majikannya merendahkannya seperti ini, ia perkosa saja Julia saat di kamar Pak Alvian tadi. Bik Asihpun pasti tak keberatan.
"Tak santet baru tahu rasa kamu bocah tengik." umpat Parman dalam hati.
Plak
Satu tamparan mendarat dipipi Julia lagi.
"Dasar anak durhaka, demi kesenangan dirimu sendiri kamu tega menyakiti Mama kamu. Suatu saat Tuhan akan membalas perbuatanmu ini!"
Julia hanya bisa meringis menahan sakit. Tamparan Mamanya kali ini lebih menyakitkan dari yang tadi, rasanya sampai ke ulu hati.
Dera beranjak pergi meninggalkan ruangan itu sambil menarik tangan Alvian. Dan Alvianpun mengikuti sang istri sambil merengkuh pinggangnya.
Ketika sampai di depan pintu Dera menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Julia dengan air mata yang sudah membasahi pipi.
"Mulai detik ini Mama mencoretmu sebagai anak Mama. Kamu bukan anak Dera Amalia lagi. Dan kamu diharamkan menginjak rumah ini. Semua fasilitas yang pernah Mama dan Alvian berikan akan kami tarik, termasuk ruko yang kamu tempati beserta isinya. Silahkan kamu kembali ke Surabaya tanpa membwa sepersepun harta kami."
Julia yang mendengar ultimatum Dera matanya mulai berkaca-kaca. Demi seorang lelaki dirinya di depak oleh Dera, tak di anggap anak lagi. Juliapun tersenyum pilu. Hatinya terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelakor Itu Anakku (New Version)
Любовные романы(+21) Walau cerita ini pernah kena banned ampe 3x tapi tetep aku publish ulang. Tentunya diperbarui sana sini biar gak kena banned lagi.... Dunia Dera hancur seketika saat melihat laki-laki yang akan menikahinya bercinta dengan anak kandungnya di...