NEGARA || 1

51.2K 4K 179
                                    

Tim baru baca or baca ulang nih?

Jam berapa kamu baca cerita Negara?

Mau ngomong apa sama first chapter Negara?

Pii Ridingggg🌵

Pii Ridingggg🌵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-🌻-

Pagi ini, suasana sekolah bernama SMA Gananta tampak suram. Padahal, langit kini sedang memancarkan cahaya yang bagus. Tak seperti biasanya, hari ini rasanya asing. Apalagi, jika tertuju pada sebuah ruangan yang siap mengsidang para murid kini sedang tertutup rapat dengan aura yang terasa gelap. Kita tahu, Ruang BK adalah ruangan yang menyeramkan lebih dari ruang laboraturium yang sudah usang. Di SMA Gananta, tepat pagi hari saat mentari pagi baru saja naik, seorang guru lai-laki dengan kemeja biru, perut buncit, dan kacamata persegi panjang cukup kecil yang berada di tengah batang hidungnya menghela nafas lesu dan mengusap wajahnya frustasi. Lagi dan lagi dua orang yang sama duduk di bangku panas tepat di hadapannya.

"hadueh, nak..nak.." 

Pak Narto, guru BK itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sebuah helaan nafas. Masih pagi namun kedua orang itu sudah mejeng di ruangannya yang baru saja akan ia cap bahwa hari ini adalah hari yang tidak akan ada murid yang akan ia sidang. Ternyata semesta sedang tak berpihak untuk mempermudah harinya.

"Kenapa, sih! Kalian berdua itu selalu aja buat masalah di sekolah ini? Memang kalian gak bosen apa, bikin bapak tiap hari naik darah? Hah?" Suara Pak Narto meninggi. Salah satu guru BK yang terkenal killer karena ketegasannya. Namun, untuk kedua orang ini, Pak Narto jadi loyo dibuatnya.

"Saya sih hobi aja bikin bapak naik darah, " jawab seorang cowok tanpa merasa berdosa. Cowok dengan nama lengkap Negara Ganandra Aldebra yang jelas pada kotak nama di bajunya itu duduk dengan santai menatap Pak Narto.

"Hobi?" Alis Pak Narto tertekuk lalu menepuk jidat frustasi setelah mendengar jawaban dari Negara. "Saya heran, ada ya, cowok kayak kamu?"

"Ya ada lah pak. Buktinya ada di depan bapak." Nada bicara Negara terdengar sangat santai lalu ia menyandarkan punggungnya ke kursi. Bukannya tidak merasa bersalah, tetapi cowok itu memang tidak berbuat apapun pagi ini. Namun, manusia di sampingnya ini yang membuat ia terlibat hal bodoh semacam ini. Ya walau nyatanya Negara suka dengan ruangan BK yang full AC dan sejuk.

"Cukup!" Bentak pak Narto. "Kenapa sih, sekaliii aja gitu, kalian itu jadi murid teladan. Yang kalem, gak banyak tingkah." Cemooh Pak Harto menatap keduanya bergantian. Ia bukan marah lagi, tapi lebih tepatnya lelah. Namun, Pak Narto masih bertekad bahwa kedua murid ini akan menjadi baik nantinya.

RAYGARA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang