NEGARA || 19

13.1K 1.6K 51
                                    

Hai Love-!!💗✨

Gimana hari kalian? Semoga baik-baik aja yah><. Kalo kamu ngerasa hari ini lagi hancur, gapapa kok kalo mau nangis☺️. Mau marah😡 juga gak papa. Tapi jangan sampai nyerah🥺💪. Ingat, masih banyak orang diluar sana yang lebih susah dari kamu💪☺️. Bersyukur no insecure yah!🥰🙌.

Yuk! Sama-sama kita follow akun para cast Negara!

Yuk! Sama-sama kita follow akun para cast Negara!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Negara dan Kila mendapati Raya sedang duduk disalah satu bangku taman sembari melamun. Cowok itu menyuruh Kila untuk diam terlebih dulu karena ia yakin gadis itu sedang merasa tidak baik dari raut wajahnya.

"Ila diam dulu, ya? Abang mau ngomong sama Kak Aya dulu," Titah Negara lembut lalu mengusap kepala sang adik.

Negara mendekati Raya dan meniup telinga nya lembut. Gadis itu bergidik dan membalikkan tubuh terkejut. Negara tersenyum tipis saat wajah Raya sangat dekat dengan dirinya. Melihat ekspresi Raya yang masih terdiam, Negara kembali meniup lembut mata Raya membuat gadis itu langsung mundur.

"Negara!" Raya berdecak kesal lalu berbalik kembali ke arah depan. Raya mengerutkan bibir sebal.

Negara tergelak. Ia melirik Raya dengan pipi yang memerah. "Kenapa? Baper?"

Raya menggeleng cepat. "enggak! Cuma jijik aja."

Negara tersenyum singkat lalu berjalan ke samping Raya dan duduk disebelahnya.

Raya melirik Negara tidak suka lalu membuang muka. "Mending lo pergi aja, deh! Gue lagi pengen sendiri!"

Negara menggeleng. "Enggak. Kita pergi kesini sama-sama. Pulang juga harus sama-sama." Jelas Negara meyakinkan.

Raya menghela nafas, gadis itu merunduk. "Ra, menurut lo, boleh gak, sih, benci sama ibu sendiri?" Tanya nya dengan suara pelan.

Negara mengerutkan alisnya tipis. Cowok itu menoleh melihat gadis yang sekarang jadi lesu.

"Menurut gue, kalau kita marah sama ibu sendiri itu gak masalah. Tapi, lo gak boleh benci sama ibu lo. Karena gimana pun, dia tetap ibu lo. Separuh hidup lo."

Raya menyelipkan rambutnya kesebalik daun telinga gadis itu. "Kalo dia yang hancurin hidup gue, apa itu masih bisa dimaafin?" Tanya Raya lagi. Gadis itu mendongak, menatap Negara dengan raut wajah lesu.

Negara diam. Mengapa kali ini Raya sedikit aneh? Bukan sedikit, tapi sangat. Negara memilih menghela nafas lalu menatap depan. "Ray, gak semua di dunia ini harus selalu dibalas dengan hal yang sama. Benci, gak selamanya dibalas kebencian juga, Ray."

"Tapi-"

"Yang tadi itu, ibu lo?" Tanya Negara to the point.

Raya mendongak menatap Negara diam dengan mata yang mulai berair. Gadis itu merunduk. "Enggak." Jawabnya singkat lalu berdiri.

RAYGARA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang