Judul awal : NEGARA
"kamu datang seperti hujan, deras dan dingin, lalu pergi tanpa kata seperti angin"
Negara Ganandra Aldebra adalah seorang cowok dengan segudang tingkah absurd dan tawanya yang kadang mengundang kekesalan apalagi kepada guru BK. W...
Hm, Makin ke sini cerita Negara gimana sih menurut kalian?
Oh iya, kalo ada typo tegur aja Keyy,, gapapa kok^^ authornya gak galak kok,,
Oh iya Love, Support Keyy dari komen kalian yang banyak yahh!💗🥺. Love you gaiss!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan pernah takut dengan hujan. Karena akan selalu ada gue sebagai peneduh lo." —Negara.
****
Malam ini, Raya susah payah untuk terlelap tidur. Gadis itu tidak bisa tidur sedari tadi.
Darrrrr!!!
sesekali Raya tersentak hebat saat suara petir terdengar jelas olehnya. Tubuhnya bergetar hebat. Bibir Raya bergetar dengan pandangan mata yang sedari tadi meliar oke segala arah. Gadis itu ketakutan. Benar-benar takut.
Darrrrr!!
"AYAHHH!!"
Raya berteriak drastis langusng menutup seluruh tubuhnya dengan selimut menutupi semua tubuhnya termasuk wajah.
Bibir Raya bergetar hebat. "A—ayah... Hiks, Raya takut ayah.. p—peluk Raya, Ayah... Hiks,"
Tangis Raya pecah. Suara hujan lebat malam ini seperti menghantui dirinya. Pikirannya campur aduk.
Raya memejamkan matanya kalut dengan air mata yang terus berderai. Tubuhnya kini sedingin es.
"Hujan tolong pergi... Jangan datang... Nanti Ayah kenapa-napa... Hiks, Hujan pergi... Jangan ke sini..." Lirih Raya ketakutan dengan suara bergetar.
Darrrrr!!
"Ayahhhhh!!!"
Raya selalu saja menyebut sang ayah saat petir kembali terdengar dilangit. Kamar Raya kali ini gelap, hanya tersisa lampu kecil yang menyala. Cahaya Kamarnya redup.
Tubuhnya lemas. Pikiran Raya berantakan. Kejadian sang ayah kembali masuk ke dalam pikirannya. Bagaimana saat Raya melihat darah yang berhamburan dilantai, pisau disamping lengan sang Ayah, itu semua membuat Raya ketakutan. Raya turun dari kasurnya dengan langkah lunglai dan sempoyongan ia berjalan hampir terjatuh mencari pegangan ke segala arah lalu keluar dari apartemennya.
Ntah apa yang cewek itu pikirkan hingga bisa berpikir untuk berjalan ke kamar apartemen milik Negara didepannya.
