"Jangan menyalahkan dia ketika dia berubah. Kadang, keadaan lah yang membuatnya berubah." —Sania.
—🌸—
"Gue gak tau kenapa Negara gak masuk. Gak ada kabar sama sekali dari dia setelah tadi malam." Ucap Langit jujur. Sebenarnya, ia juga bingung apa yang terjadi dengan Negara. Sejak selesai mendapat telefon dari Negara malam tadi, cowok itu tidak melihat Negara lagi. Bahkan, Nomor Negara tak lagi aktif setelah tadi malam. Biasanya, hampir setiap pagi Negara selalu mengirim Langit pesan apa cowok itu sudah di sekolah atau belum agar dirinya memiliki teman ngobrol sebelum pelajaran dimulai. Namun pagi ini, nomornya seakan mati.
"Halo, Ra, lo kenapa? Kenapa chat lo aneh banget?"
'Lang, sakit.'
Langit yang mendengar suara Negara dari panggilan ponsel itu tersentak. Suaranya terdengat parau sekali. Mana lagi, jaringan internet nya kini sepertinya sedang terganggu sehingga suara Negara terdengat putus-putus. "Lo kenapa?!"
.....
Diam beberapa saat tanpa ada suara dari Negara.
"Obat lo udah lo minum belum? Jangan lupa, Ra!" Peringat Langit saat ia ingat bahwa Negara memiliki penyakit yang harus selalu minum obat resep dokter setiap harinya. Langit takut, jika kali ini Negara tidak meminuknya ataupun habis.
'Gue titip Raya buat lo.. S-sebentar aja, Ya?'
Mendengar itu, Langit membelalak. Tangannya seketika bergetar. "Lo mau kemana?! Lo kenapa?!"
'Jangan biarin Raya terluka. Gue cuma pamit, Sebentar aja.. nanti, gue bakal kembali.'
"Halo! Ra! Ra?! Negara?!!"
Dit dit dit..
Panggilan itu terputus. Langit berusaha untuk menghubungi nomor Negara lagi namun hasilnya nihil. Cowok itu seolah menghilang tanpa jejak lagi. Foto frofil yang semula menunjukkan wajahnya kini hilang. Tak ada gambar disana. Nomornya mati. Benar-benar mati.
"Mungkin Negara sama keluarga nya ada urusan bentar. Makanya dia gak masuk." Ujar Chita memecahkan keheningan. Cewek itu memilih berpikir positif karena tak mau membuat sahabatnya ikut sedih.
Raya mengernyit. "Tumben?" Cewek itu terlihat berpikir keras.
Chita tersenyum kaku sambil melirik Langit yang seperti tau apa isi pikirannya. Tatapan Langit melihat Chita yang seolah mengatakan 'Positif thinking. Jangan buat Raya stress lagi!'
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYGARA (SELESAI)
Teen FictionJudul awal : NEGARA "kamu datang seperti hujan, deras dan dingin, lalu pergi tanpa kata seperti angin" Negara Ganandra Aldebra adalah seorang cowok dengan segudang tingkah absurd dan tawanya yang kadang mengundang kekesalan apalagi kepada guru BK. W...