Judul awal : NEGARA
"kamu datang seperti hujan, deras dan dingin, lalu pergi tanpa kata seperti angin"
Negara Ganandra Aldebra adalah seorang cowok dengan segudang tingkah absurd dan tawanya yang kadang mengundang kekesalan apalagi kepada guru BK. W...
Halo semuanya^^. Udah lama gak say Hai nihhh! Say HAI donkk><
Mau tau donk, kalian tau Cerita Negara dari mana?
Tau gak, sih, cukup dengan kalian HAI aja ke aku, rasanya seneng banget☺️💗. Yuk! Dukung cerita Negara 100K readers!
Happy reading love-!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semakin lama kamu memendam suatu hal. Semakin sakit rasanya untuk menyatakan. - Kelana Amora.
—🍁—
Air mata tersemat pada mata indah milik Chita. Sebulir air matanya mengalir bebas di wajahnya setelah mendengar jawaban dari Langit. Gadis itu merunduk memperhatikan botol obat yang ia pegang ditangannya.
"Tapi, gue pengen Negara sembuh.. lihat dia bahagia lagi.." Chita kembali mengangkat pandangannya menatap Langit di depannya. Bibir gadis itu bergetar. Sesayang itu dirinya pada Negara yang hanya sebatas teman untuknya. Negara bukan hanya teman untuk Chita, tapi sudah ia anggap keluarga.
Langit memejamkan matanya sejenak. Ia sangat tahu sesayang apa Chita dengan sahabatnya. Orang yang selalu membuatnya tertawa dengan tingkahnya. Mulutnya keluh untuk berkata. Langit menarik Chita lalu memeluk gadis itu.
"Hiks,.."
Langit menaruh dagunya diatas kepala Chita dan mengeratkan pelukannya. Membiarkan semua tangis gadis itu tumpah. "Tenang aja, pasti ada jalan terbaik." Ucap Langit mengusap punggung gadis itu lembut.
"Kita gak tau rencana Tuhan kayak gimana, kan?"
Chita menggeleng. "Kadang rencana Tuhan juga gak adil buat kita, Lang.."
"Itu yang gue takutin.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chita berjalan lesu di sepanjang teras sekolahnya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Biasanya, Chita pasti pulang bersama dengan Raya. Tapi, tidak untuk kali ini. Raya bilang, jika ia akan dijemput oleh bundanya hari ini.
