Judul awal : NEGARA
"kamu datang seperti hujan, deras dan dingin, lalu pergi tanpa kata seperti angin"
Negara Ganandra Aldebra adalah seorang cowok dengan segudang tingkah absurd dan tawanya yang kadang mengundang kekesalan apalagi kepada guru BK. W...
"Bukankah rasa nyaman adalah awal dari datangnya perasaan?"
—✨—
"G-gagal jantung?"
Deg.
Raya menatap Langit dengan tatapan yang sulit diartikan. Kalimat yang di ucapkan Langit seketika menusuk hatinya. Air matanya berhasil jatuh mengenai rok nya. Sesak semakin berkecamuk di hatinya.
Langit mengulum bibirnya, menahan tangis yang sebentar lagi pecah. Cowok itu menahan nafasnya, terasa sesak. "Ada kerusakan di bagian katup jantungnya yang buat jantung Negara bergerak kacau." Sambung Langit.
Suara lelaki itu bergetar. Ia menarik nafasnya yang tersendat lalu membuangnya.
"Itu yang menyebabkan darah dalam tubuh Negara sulit untuk mengalir dan akhirnya Negara kekurangan darah." Lanjut langit.
Raya tidak mampu lagi menahan air matanya. Tangisnya tumpah. Raya menutup kedua matanya. Air matanya tak berhenti mengalir. Bibir gadis itu bergetar. Ia kembali menaikkan tatapannya menatap Langit dengan mata yang berkilaukan air yang berkaca di matanya. Tersemat satu kehancuran pada tatapan Langit.
"Kalo lo mau nangis, nangis aja." Ucap Langit pada Raya. "Negara udah pernah bilang sama Lo, kan? Dia gak suka lihat cewek nangis. Jadi, Lo nangis aja sepuasanya sekarang."
"Tapi jangan di hadapan Negara nanti."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada gangguan aliran darah yang sangat berat pada tubuhnya."
Sania terhenyak mendengar ucapan dokter yang sedang duduk didepannya saat ini.
"Kondisi ini membuat darah pasien tidak dapat mengalir ke ruangan jantungnya atau pembuluh darah. Apalagi, pasien tadi sempat melakukan aktifitas berat seperti lari yang membuat jantungnya semakin berdetak kacau." Lanjut dokter Rafdy.
Hati Sania seperti tertusuk pisau. Perih, sesak. Matanya seketika berkaca.
Dokter Rafdy menghela nafas, "Apa Negara belum memberi tahu ibu tentang penyakitnya?"
