NEGARA || 4

20.3K 2.4K 34
                                    

Haii Readers NEGARA!! Apa kabar?

Semoga baik yahh^^

Jam berapa kamu baca Negara part 4?

Hari apa kamu baca ini?

Enjoy yahh><

Negara tersenyum sinis, cowok itu mendekatkan wajahnya ketelinga Raya membuat cewek merasa kaku seketika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Negara tersenyum sinis, cowok itu mendekatkan wajahnya ketelinga Raya membuat cewek merasa kaku seketika. Negara mendengkus, "Asal lo tau, tubuh lo bisa aja gue bikin gak suci lagi."

Deg.

Mata Raya membulat kaget. Negara menjauhkan wajahnya dari Raya dengan senyum nya yang masih menyeringai.

Raya gelagapan, "B-BRENGSEK LO, RA!" Pekik Raya ketus lalu melengos pergi meninggalkan Negara disana.

Negara menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan perempuan satu ini. Baru kali ini ia dipertemukan dengan gadis setengah jelmaan setan. Bagaimana tidak? Mulutnya selalu saja menyerocos sangat lancar dan membuat Negara heran. Dasar, Mie keriting.

Negara menghela nafas. Cowok itu melihat pintu apartemen nya yang sudah tertutup. Melihatnya sendu. Cowok itu merunduk sejenak, menghela nafas pelan lalu kemudian berjalan pergi dari sana.

Aroma khas dari bunga Kamboja tercium pekat diarea pemakaman saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma khas dari bunga Kamboja tercium pekat diarea pemakaman saat ini. Daun-daun berguguran ketanah dengan sepoian angin yang menyapa area pemakaman. Seorang cowok berbaju serba hitam berjongkok disamping sebuah makam yang berkeramik putih sangat bersih.

Elusan lembut dibatu nisan yang bertuliskan nama Erlangga Fabio membuat suasana rasanya senyap.

Air mata turun dari mata kanan Negara. Cowok itu menatap dalam malam sang Ayah dihadapannya. Negara menaikkan kedua sudut bibirnya, membentuk lengkungan yang bergetar. "Hai, pah.." ucap Negara dengan suara yang sedikit bergetar.

Menyadari jika air matanya mengalir dan ingin menangis, Negara dengan cepat menghapus air matanya. Ia mencoba tidak menangis. Tak mau jika sang ayah sedih. "Papah apa kabar? Sekarang papah udah tenang, ya?"

RAYGARA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang