Hari ini Mark berniat untuk jalan-jalan, mengelilingi komplek menggunakan sepeda kesayangan milik Sungchan, iya, sepeda yang ada boncengan di belakangnya itu. Mark menyukai lingkungan disini, tidak seperti perumahan yang jarang ada pohon, disini justru memiliki banyak pohon di trotoar, sepertinya memang sudah menjadi aturan dari pihak perumahan.
Dan niatnya untuk jalan-jalan pagi ini ternyata membawa berkah bagi Mark karena dia menemukan bocah yang kemarin dia antar ke indomaret. Haechan terlihat celingukan di depan toko bangunan tempat dia membeli paku kemarin, lantas Mark menghampiri bocah itu dan menghentikan sepedanya di depan Haechan,
"Kak Mark!!!"
Dengan bahagia Haechan menyambut Mark, astaga dia hampir saja bertanya pada pemilik toko bangunan, melihat itu Mark terkekeh.
"Nyasar lagi?" pertanyaan Mark langsung dibalas anggukan oleh Haechan,
"Echan mau beli tepung sama cabe buat bikin cilok, tapi di google maps warung pak Icing nggak ada," bibir yang lebih muda melengkung kebawah, Mark menggelengkan kepalanya.
"Beli cabe sama tepung kok ke toko bangunan, naik gih," ucap Mark. Haechan menurut saja, pemuda itu duduk di boncengan sepeda lalu seperti biasa tangannya melingkar di perut Mark.
"Udah nanya sama abang lo dimana tokonya?" tanya Mark sembari mulai mengayuh sepedanya,
"Kata Kak Derry dari gang rumah tinggal belok ke kanan terus ada rumah besar yang ada bendera merah nanti belok ke situ," jelas Haechan.
"Itu tahu trus kenapa bisa nyasar ke toko bangunan dek?" tanya Mark. Haechan hanya menunjukkan cengiran lebarnya.
Sesampainya di warung yang dimaksud, Haechan langsung memeriksa note apa saja yang harus dia beli untuk membuat cilok. Haechan itu suka memasak, dia suka membuat masakan yang belum pernah dia coba untuk buat, dan hari ini dia ingin membuat cilok.
Mark menunggu Haechan sembari memakan es krim rasa semangka yang dia beli diwarung itu juga, tak lama kemudian Haechan sudah selesai berbelanja, tapi jika Mark lihat lebih banyak snack yang dia beli ketimbang belanjaan buat cilok.
"Udah?" tanya Mark ketika Haechan duduk di belakang, satu kantung kresek berisi bahan untuk membuat cilok Mark taruh di keranjang depan sepeda.
"Udahhh!! ayo pulang! Echan mau bikin cilokkk!"
Mark terkekeh, kini dia sedang duduk di sofa ruang tamu milik keluarga Seo. Ditemani oleh teman satu kelasnya, Hendery.
"Ngapain lo pindah rumah btw?" tanya Hendery, keduanya kini tengah mengunyah cococrunch yang diletakkan dalam satu toples,
"Biar deket sama tempat kerja Papa," jawab Mark. Kepala Hendery mengangguk, keheningan kembali menyambut keduanya, eh, tidak. Ada Mark yang tertawa melihat dan mendengar jokes bapak-bapak yang dilontarkan salah satu komedian di televisi.
Dan tak lama kemudian Renjun datang, dengan membawa satu kresek berisi kotak besar. Haechan yang sedang asik memakan cilok bersama dengan Hendery dan Mark lantas menatap Renjun dengan mata berbinar melihat logo yang ada di kresek.
"Aaaaa kue!!!!" serunya dengan riang, Renjun terkekeh, ia bersalaman dengan Hendery dan Mark, baru kemudian duduk di samping Haechan.
Dan disitulah Mark mengenal Renjun, sahabat Haechan.
🌻🌻🌻🌻🌻🍉🍉🍉🍉🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMES (MARKHYUCK)
FanfictionTadinya Mark cuman mau beli paku di toko bangunan, tapi malah nemuin bocil kesasar.