Di akhir tahun setelah Mark menyelesaikan ujian akhir semesternya, Mark mengajak Haechan untuk liburan berdua. Kalau kata Mark 'Simulasi honeymoon' Ten dan Johnny mengizinkan asal Mark selalu bersama dengan Haechan kemanapun itu.
Mereka tidak pergi jauh, mengingat mereka hanya berdua jadi mereka memutuskan untuk pergi ke pantai yang jaraknya sekitar lima jam dengan menggunakan mobil, dan mereka akan menginap disana selama semalam.
"Inget ya, ati-ati. Kalo ujan deres mending berhenti dulu, jangan nekat." pesan Ten pada Mark yang menyetir mobil,
"Echan juga jangan jauh-jauh dari Mark, oke? harus bareng terus." tambah Johnny, kepala Haechan mengangguk kecil,
"Kakak jangan kangen sama Echan ya, cuman sehari kok perginya." Haechan masih betah memeluk Hendery, yang dipeluk hanya mengangguk-angguk saja, padahal dia sendiri malah enak kalau tidak ada Haechan bisa puas bermain dengan suaminya -Xiaojun- ah, untuk pernikahan heboh mereka mungkin lain kali diceritakan. -alias ingetin aku yorobun-
"Dek, mau berangkat ini loh. Gamau dilepas itu peluk abangnya?" tanya Mark sambil melihat ke arah Haechan yang masih memeluk Hendery.
"Enggak ini kak Dery yang gamau lepasin tau." balas Haechan. Padahal Hendery dengan jelas sudah tidak membalas pelukan Haechan lagi,
Johnny dan Ten menggelengkan kepala, "Keburu malem nyampe sananya, dek. Sana berangkat." ucap Johnny. Haechan melepaskan pelukannya lalu menatap Hendery, Ten dan Johnny.
"Echan pigi jalan-jalan dulu ya sama Akak Mark!" kini Haechan sudah berlari kecil untuk masuk ke dalam mobil, ia melongokkan kepala dari jendela mobil lalu melambaikan tangan pada keluarganya.
"Jangan nakal ya dek, nurut sama Mark." pesan Ten.
"Iya Ma! Dadahhhh~"
Mobil Mark melaju keluar dari area perumahan, dan perjalanan mereka berdua pun dimulai. Haechan langsung memutar lagu begitu mereka baru lima menit perjalanan, katanya bosan. Mark juga tak melarang, toh suara Haechan bagus dan itu cukup menghibur Mark.
Karena memang perjalanan ini dibuat santai jadi mereka beberapa kali mampir ketika Haechan melihat toko es krim atau toko makanan lainnya,
"Akak aaaaaa." Haechan menyodorkan satu suapan makaroni pada Mark yang sedang menyetir, Mark menerima suapan itu sesekali melirik Haechan yang terlihat menikmati makanan selama perjalanan. Senyum Haechan tak pernah luntur, jika kalian bertanya siapa orang yang paling disegani oleh Mark, maka dia akan menjawab Haechan. Karena Mark tak pernah melihat orang setegar Haechan selama ini, yang selalu memasang senyum manisnya tak peduli dengan betapa menyakitkannya dunia, orang yang senyumnya bisa kembali hanya dengan menggunakan pelukan dan makanan. Senyum Haechan itu selalu terlihat polos dan ringan seolah tanpa beban, Mark selalu melihat foto Haechan yang tersenyum ketika dirinya merasa lelah dengan kegiatannya. Dan itu berhasil menaikkan moodnya, apalagi jika dia menonton ulang video-video menggemaskan Haechan.
"Akak??? Akak kenapa ketawa-ketawa?? Echan nda ada ngelucu perasaan." tanya Haechan,
Mark sampai tidak sadar kalau dirinya membayangkan Haechan dan sampai tertawa kecil, pokoknya Mark sayang Haechan!
"Nggak dek, kamu lucu. Lucuuuuu banget." balas Mark.
"Iya dong! punya Akak kan harus lucu." balas Haechan, ia dengan percaya diri membanggakan dirinya dihadapan Mark.
"Akak!!!! dengerin, ini lagu kesukaan Echan. Dengerin ya!" Haechan lantas menaruh bungkus snack di tangannya lalu mulai bersiap menyanyi meskipun hanya menghafal reff nya.
"Akak jangan marah maraaa~ nanti takut lekas tuwaaa~" suara nyanyian Haechan membuat Mark tertawa, saking gemasnya anak itu ketika menyanyi.
Mark ingin terus melihat Haechan seperti ini, dunianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMES (MARKHYUCK)
FanfictionTadinya Mark cuman mau beli paku di toko bangunan, tapi malah nemuin bocil kesasar.