Di siang yang lumayan terik ini biasanya Haechan akan lebih memilih untuk tidur jika tidak ada pesanan yang harus dia buat. Oh iya, Haechan memutuskan untuk menjual kue ulang tahun dan makanan basah -tapi yang satu ini Ten sih yang membuat dan Haechan kadang membantu-.
Intinya pada siang ini Haechan tidak ada dirumah karena dia ingin menjemput Mark, iya menjemput kekasihnya itu ke kampus karena katanya motor Mark masih di bengkel, hasil dari Sungchan yang belajar motor malah masuk ke dalam sungai di lapangan sana. Sebelum berangkat Haechan sudah mengirim pesan pada Mark untuk menunggunya disana, meskipun Mark juga tak tahu kenapa Haechan menyuruhnya menunggu disana.
Pada akhirnya setelah berjuang dan bertengkar dengan google maps dan berbekal sepeda kayuh yang dibelikan Papa-nya, Haechan sampai di gerbang kampus Mark dan memilih untuk menunggu di dekat gerbang masuk.
Haechan kembali melihat ponselnya, ternyata Mark sudah membalas pesannya sedari tadi tapi Haechan belum membacanya karena fokus dengan google maps. Ketika dia hendak membuka pesan yang dikirimkan oleh Mark, Haechan melihat Mark yang menaiki sepeda motor dengan sosok perempuan dibelakangnya, melewati gerbang tanpa tahu kalau Haechan ada disana. Anak itu terlihat terdam sejenak sebelum akhirnya mengantongi ponselnya dan kembali mengayuh sepedanya, entah kemana pokoknya Haechan tidak mau pulang dan mau jalan-jalan!
"Kak Mark jelek! gamau nungguin Echan jemput." Haechan mendumel disepanjang jalan, jalan raya kalau siang ini tidak terlalu ramai namun panasnya begitu menyengat padahal sudah jam dua juga. Makanya Haechan memakai topi dengan tudung hodie yang menutupi kepalanya.
Speuluh menit Haechan mengayuh sepedanya lelaki itu memutuskan untuk berhenti di cafe untuk membeli minum, perjalanan ke kampus Mark saja membutuhkan waktu 30 menit dengan naik sepeda, kan dia haus.
"Huh, echan cuma ada uang cash 20 ribu tapi..." Haechan menatap lembar uang hijau yang baru saja dia raih dari kantong celana training-nya. Lantas Haechan menangkupkan kedua tangannya dan memejamkan mata,
'Tuhan tolong kasih Echan diskon waktu beli minum. Amin' setelah berdoa dalam hati, Haechan memarkiran sepeda warna kuning dengan keranjang coklatnya itu di depan cafe dan berjalan masuk ke dalam cafe. Baru saja kakinya melangkah masuk orang lain juga ikut masuk.
"Yo Chan, mau beli apa?" sebuah tangan merangkulnya dari samping, dan itu adalah Lucas. Melihat itu Haechan langsung tersenyum lebar,
"Kak Lucas mau beliin Echan minum?" tanyanya. Lucas rasanya ingin menangis, GEMAS SEKALI JELMAAN ANAK TK SATU INI.
"Iya kakak beliin, pesen aja." jawab Lucas, mereka berdua berjalan menuju ke kasir,
"Banyak nggak papa?"
"Iyadah sana pesen yang banyak." Lucas membalas, Haechan memekik senang kemudian mulai melihat menu dikasir untuk memesan, baru mereka mencari meja untuk duduk.
"Tumben nggak sama Mark?" tanya Lucas begitu mereka duduk, mendengar nama Mark disebut membuat Haechan kembali menampakkan wajah kesalnya.
"Echan lagi marah sama Kak Mark! jadi jangan bahas dia lagi." balas Haechan.
Lucas yang mendengar itu hanya terkekeh, kemudian ia mencubit pipi Haechan.
"Dah lo makan aja yang banyak biar ga kesel."
"Makan apa? orang belum dateng." sungut Haechan, untung saja Lucas sabar jadi dia meminta maaf lebih dulu.
Berbeda dengan Haechan yang kini sedang makan bersama dengan Lucas, Mark yang baru sampai dirumah setelah menumpang pada Herin langsung menuju ke kamar dan melempar tubuhnya diatas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMES (MARKHYUCK)
Fiksi PenggemarTadinya Mark cuman mau beli paku di toko bangunan, tapi malah nemuin bocil kesasar.