62. Haechan lucu

6.6K 508 20
                                    

Hari ini ketika Haechan bangun dia tidak menghirup udara disekitaran rumahnya yang biasanya, kali ini dia bangun ketika mereka sudah berada di Jepang. Mereka berdua bersama dengan keluarga Mark dan Haechan sedang berlibur bersama ke Jepang, mereka menyewa sebuah villa untuk ditempati bersama. 

"Akakk bangun bangunnn." Haechan dengan semangat menggoyangkan tubuh Mark yang masih terlelap di alam mimpinya. 
"Duh dek pelan-pelan banguninnya, kepala kakak pusing ini loh." Mark membuka matanya perlahan, memperhatikan Haechan yang sudah rapi penampilannya. Lucu, seperti biasanya. 

Mark menarik badan Haechan hingga mereka kembali berpelukan diatas kasur, "Pagi-pagi udah wangi aja bayi." Mark mengendus leher Haechan, bau sabun bercampur dengan parfum berbau segar. 

"Ihh akak lepasss, cepat mandi, Echan mau cari doraemon." Haechan melepaskan pelukannya dengan bibir mengerucut,
"Mau cari doraemon kemana sih mbul?" 
"Ya pokoknya carii, Echan mau minta banyak ke doraemon." 
"Mau minta apa hayo??" Mark semakin gencar menggoda beruang manisnya itu, sampai Haechan kesal, 
"IH! KAKAK BANYAK TANYA! Cepat mandi!" Haechan sampai mencubit lengan Mark yang malah tertawa puas sekarang sebelum akhirnya dia pergi keluar dari kamar sedangkan Mark pergi untuk mandi. 

Selepas Mark mandi, ia pergi ke ruang tengah dimana semua orang berkumpul disana, oh tidak semuanya karena Taeyong dan Ten sedang menyiapkan sarapan pagi. 
"Nana, ayo nanti kita cari dora juga." ucap Haechan, 
"Mana ada dora disini Chan?" 
"Nggak ada ya?" Haechan menatap Jaemin, 
"Nggak ada dong, astaga. Naruto ada." balas Jaemin. 

"Yaya!" suara Lion mengalihkan perhatian Haechan pada bayi disampingnya ini, anak itu sudah mulai berjalan di usianya yang sudah menginjak hampir dua tahun. 

"Apa apaa anak yayahhh??" Haechan memperhatikan Lion, anak itu menunjuk pada Onel, anak dari Jaemin dan Jeno yang tak berbeda jauh umurnya dengan Lion, tapi Onel belum lancar berjalan.

"Nyel kenapa??"
"Obill, ionn ambi." bibir Lion melengkung kebawah, mobil-mobilan miliknya diambil oleh Onel yang kini asik memainkannya.

"Nggak papa, kasih pinjem Onel dulu ya? Lion kan punya banyak mobil mobil dirumah kan?" 
"Duh anakmu loh Jen, udah dikasih mainan masih aja pengen yang lain." ucap Jaemin, 
"Kan emang rumput tetangga lebih hijau." jawaban Jeno sama sekali tidak membantu, 

Tapi pada akhirnya Lion kembali bermain dengan Onel dan para orang dewasa mengobrol,
"Ayo makan dulu, sarapannya udah siap nih." 



Setelah sarapan Mark pergi bersama dengan Haechan untuk membeli snack di minimarket terdekat. 
"Akak, Echan mau ini. Ini. Ini juga." Haechan menunjuk beberapa snack yang menarik perhatiannya, Mark sampai geleng kepala.
"Kamu yang jajan sih ini." 
"Ihh kan nanti dibagi juga." Haechan mengerucutkan bibirnya, Mark heran, kenapa Haechan tidak pernah kehilangan lucunya? berkurang saja tidak. 

"Iya iya dibagi, mau apalagi mbul?" tanya Mark, keduanya kembali berbelanja, setelah memastikan Haechan puas dengan snack yang dia beli. Sejak dalam perjalanan pulang Haechan terlihat senang, ia tak bisa melunturkan senyumnya barang sedetik pun. Mark sendiri tidak tahu kenapa. 

"Kenapa sih mbul senyam senyum, kayaknya seneng banget?" tanya Mark, 
"Hehe, Echan belajar bahasa Jepang! Mau pamer ke Mama sama Papa! Mau pamer ke semuanya!" Haechan lalu berlari menuju ke villa yang mereka tempati, masuk ke dalam villa dan meninggalkan Mark yang tersenyum melihatnya. 

"Halo haloo, Echan mau pamer nihh." Haechan berdiri di depan seluruh keluarganya dan keluarga suaminya,
"Nah nih pasti aneh aneh." ucap Jeno yang sudah bersiap, ngomong-ngomong Sungchan tidak ikut kali ini, dia sebagai model kini memiliki jadwal yang lumayan padat di awal tahun ini. 
"Echan bisa bahasa jepang loh." 
"Coba liat sini." Ten nampak memperhatikan anaknya sambil menggendong Lion yang asik bermain dengan squishy bentuk manusia salju, 

"Haechan kawaii! Haechan kawaii!" 

Mark yang baru saja meletakkan belanjaan mereka disamping Jaemin hanya bisa tertawa melihat itu, saking gemasnya ia sampai memeluk Haechan kemudian menyedot pipi kanan milik anak itu yang membuat Haechan meringis.
"Akakkkk! pipi Echan jangan dimakan! Hueeee Papaaa Mamaaa." semua orang hanya tertawa melihat keduanya, pemandangan menggemaskan ini mana mungkin dilewatkan begitu saja?! 



***
Si adek yang gemes pengen gue hap hap ngap ngap anjir

JAN LUPA VOMMENTT.

GEMES (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang